Semuanya pada seneng-seneng soalnya ini hari ulang tahunya Wonyoung dan mereka semua ditraktir sama.
Wonyoung, iya mereka semua.
"Young kita tunggu dimobil ya, " sahut Yena yang udah kenyang banget makan ini itu diresto.
Wonyoung ngangguk terus jalan ke kasir sambil ngacak-ngacak isi tasnya nyari dompet.
"Lah mampus, kemana dompet gue? " gumam Wonyoung dia udah gelisah enggak tahu mau bayar pake apa kalau dompetnya enggak ada, semua uang dia ada disitu.
"Gimana ini? " tanya Wonyoung sama diri sendiri, bingung tambah takut dimarahin atau dituntut sama yang punya resto gara-gara enggak mampu bayar.
Wonyoung duduk dimeja sebelumnya mikir sambil nyari dompet siapa tahu ada dimeja atau jatoh ke bawah, tapi enggak ada.
Wonyoung ngelambaiin tangan ke arah pelayan mau minta bill.
"Iya mba ada apa? " tanya pelayanan cowok itu terus Wonyoung senyum kikuk gitu.
"Minta billnya, " jawab Wonyoung setengah ragu, enggak tahu mau alesan apa kalau enggak bisa bayar.
"Ouh, untuk meja pesanan nomor 8 ya mba? Sudah dibayar lunas, " kata pelayan itu terus Wonyoung kaget.
Wonyoung cuman bisa melongo, tadi pelayanya bilang apa? Udah dibayar lunas, sama siapa? Dia aja belum lihat tagihanya berapa.
"Oh gitu ya mas, yaudah makasih ya. " kata Wonyoung terus berdiri dan berjalan keluar.
Bingung tapi setelah itu Wonyoung lega soalnya makananya udah dibayar semua, dan ketakutan nya tadi udah terhempaskan jauh-jauh.
"Ini gue yang beruntung apa gimana yah? " tanya Wonyoung sama diri sendiri terus senyum girang.
Yuri awalnya lari terus berhenti ngeliat Wonyoung yang udah keluar dari resto.
"Young, ini dompet lo ada dimobil. " kata Yuri terus Wonyoung sadar dan ngambil dompetnya.
"Oh ternyata ketinggalan dimobil, " ucap Wonyoung terus senyum-senyum sendiri bikin Yuri keanehan.
"Lo kenapa? Udah dibayar belum makananya? " tanya Yuri takutnya Wonyoung belum bayar gara-gara dompetnya ketinggalan.
Wonyoung ngangguk dan rangkul Yuri buat jalan bareng ke parkiran.
"Udah kok Yur, semuanya beres! " timpal Wonyoung terus Yuri ngangguk aja.
Seharian mereka seneng-seneng pokoknya hari ini sahabat Wonyoung semuanya kena getah ultah Wonyoung semuanya dijajanin abis sama Wonyoung, bahagianya.
Tapi pas mereka lagi asyik-asyikan kebut-kebutan ada yang nyalip mobil mereka bikin Wonyoung yang ngendarainya langsung ngerem mendadak.
"WOY BISA NYETIR GAK LO! " teriak Wonyoung yang kesel.
Temen-temen yang lain cuman ngeliatin mobil yang didepan terus ngusap jidat diri sendiri yang kena badan mobil.
"Enggak punya tatakrama banget! " dengus Wonyoung terus tiba-tiba ponselnya bunyi.
Yena ngerti terus ngambil ponsel Wonyoung dan nerima sambungan telpon.
"Gue spiker ya, " kata Yena terus mulai ngegeser telponya ke warna hijau.
"Apa benar ini dengan Jang Wonyoung? " tanya orang disebrang sana.
"IYA! " jawab Wonyoung sambil fokus nyetir.
"Nenek anda masuk icu. "
Deg.
Cast
Jang Wonyoung
Lai Guanlin
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Dulu Baru Pacaran 「 Guanlin X Wonyoung 」
Short Story[ Bukan masalah layak atau tidak ini masalah amanat dan kewajiban ] "Kenapa lo mau aja jadi mempelai gue dipernikahan? "-Wonyoung. "Kenapa? Baper, "-Guanlin. ☑non baku ☑up kadang ☑typo maafkan Start; End;