Special Chapter 1 (ID)

2.8K 196 11
                                    


"Namaku krist Perawat Sangpotirat, anak bungsu dari keluarga Sangpotirat. Kerajaan bisnis keluargaku sudah jaya sejak jaman kakekku dan semakin menjadi penguasa sejak ayahku yang memegang kendali.

Aku bisa mendapatkan segalanya dengan mudah, hanya dengan menjentikkan jari apa yang kuminta sudah aku dapatkan. Sedikit membosankan karena aku mudah memiliki segalanya. Aku tidak punya banyak teman karena orang tuaku selalu khawatir kalau teman itu akan mencelakaiku mengingat banyak sekali musuh ayahku yang ingin menjatuhkannya.

Temanku hanya Gun, aku sudah mengenalnya sejak aku kecil. Gun sudah menjadi gay setelah kami masuk ke sekolah menengah atas dan dia juga memperkenalkan pacarnya yang ternyata anak pengusaha club yang 10 tahun lebih tua darinya.

Aku sendiri tidak yakin dengan orientasi seksualku. Aku masih terangsang jika aku melihat wanita berdada montok, tapi terkadang aku juga tertarik pada beberapa pria tertentu.

Aku tidak pernah berhubungan badan dengan siapapun kebanyakan ku lakukan sendiri dengan tangan.

Entahlah, aku juga tidak tertarik.

Banyak wanita yang menggodaku untuk tidur dengan mereka dan kami hanya berakhir dengan ciuman basah setelah itu aku akan pulang dan tidur.

Tidak ada yang membuatku tertarik hingga aku bertemu dengan seorang pria yang misterius di situasi yang aneh.

Dia sangat tampan

Walaupun aku hanya bisa melihat sebagian wajahnya karena tertutup helm dari kaca spion. Matanya yang berwarna coklat terlihat sangat tajam dan bersinar.

Sejujurnya aku hanya menggodanya saja kalau aku akan memberikannya hand job

Ya... karena aku ingin cepat-cepat pergi dari situ tapi sejujurnya aku bisa merasakan kalau dia sudah setengah tegang.

Hahahaha lucu sekali ekspresi wajahnya saat aku memegang miliknya yang masih terbungkus dengan celana.

Aku sangat tertarik, sungguh sangat tertarik padanya hingga aku tak sengaja bertemu dengannya di mall. Matanya yang tertutup menikmati tiap sesapan kopi panas yang mengepul, hidungnya yang mancung dan rahangnya yang tegas.

Oh Tuhan, bahkan dari samping dia sangat tampan.

Mata kami bertemu, mata coklat yang menatapku tajam seperti menelajangiku di tempat.

Singto, namanya singto...

Akhirnya aku mengikutinya, motornya ternyata terparkir tak jauh dari mobilku. Ku ikuti dia hingga masuk ke daerah perkampungan kumuh dan seorang wanita dengan berpakaian minim sudah menyambutnya dengan penuh godaan.

Dia normal, krist! Kau sudah kalah!

Aku mendengus frustasi, Tak mungkin aku dapat memilikinya.

Apa katanya jika seorang pria suka padanya? Apa dia akan merasa jijik padaku?

Akhirnya aku kembali, menangis dalam diam di dalam kamarku. Rasanya tidak mungkin dia akan memandang ke arahku.

Hingga aku menelpon ibuku, aku ingin pulang.

Aku memeluk ibuku, menangis tanpa ku katakan penyebabnya. Ibuku hanya membalas pelukanku dengan erat tanpa mengatakan apapun.

Berhari-hari aku memikirkan betapa menjijikannya diriku.....

Gay bodoh....

Demi Tuhan, aku terngiang-ngiang kembali saat mereka mengataiku di tengah banyak orang.

Orang-orang itu..

orang-orang itu menatapku dengan pandangan yang seperti akan membunuhku. Saat aku kembali mengingat bagaimana mereka memandangiku dengan jijik membuat bulu kudukku merinding.

Saat itu aku masih duduk di bangku smp, ayahku mengadakan pesta untuk menjamu koleganya yang baru datang dari amerika sekaligus merayakan pesta ulang tahunnya. Pesta itu cukup besar mengingat betapa banyaknya teman dan partner bisnis ayahku.

Di pesta itu aku bertemu dengannya....

Kolega ayahku mempunyai seorang anak remaja yang mungkin berusia 7 tahun lebih tua dariku, dia sangat baik. Namanya Sam, Sam dengan rambutnya yang pirang, hidungnya yang mancung dan matanya yang berwarna seperti laut.

Sam mengajariku banyak hal, seperti bermain catur, membuat cookie, hingga membantuku mengerjakan pr.

Saat itu Sam tinggal di Bangkok selama 2 tahun untuk melanjutkan kuliah S2 nya.

Di saat itulah, saat aku dekat dengannya adalah saat dimana aku tahu bahwa aku sedang jatuh cinta.

Aku jatuh cinta dengan pria...

Aku mengungkapkan perasaanku hanya pada gun, rasanya sakit sekali saat kau memergoki orang yang kau cintai sedang bercumbu mesra dengan seorang wanita.

Memang tidak salah, Sam memang berhak jatuh cinta. Aku saja yang bodoh!

Saat itu, ibuku meminta Sam untuk menjagaku karena seluruh keluargaku harus pergi mendadak ke Chiang Mai. Kami bermain seharian hingga malam.

Sam memintaku untuk tidur terlebih dahulu karena waktu sudah menandakan hampir tengah malam. Akhirnya aku menurutinya.

Saat itu, dini hari aku keluar kamar karena aku haus dan saat berjalan menuju dapur, aku melewati kamar yang ditempati Sam dan aku mendengar suara desahan dan erangan seorang wanita. Ku beranikan diriku untuk membuka pintu dan mengintip.

Aku sungguh sangat terkejut, wanita itu sedang duduk di atas pangkuan Sam dan menggerakkan tubuhnya ke atas dan ke bawah. Aku bisa melihat dengan jelas ekspresi wajah Sam yang sangat menikmati. Kejadian itu membuat celanaku basah dan detak jantungku berdegup sangat kencang.

Berhari-hari setelah aku melihat hal itu, aku selalu mendapatkan mimpi basah. Mimpi dimana aku berada di posisi wanita itu.

Akhirnya waktu dimana Sam akhirnya kembali pulang ke amerika. Sam mengadakan pesta perpisahan di sebuah kafe. Dia mengundang banyak orang termasuk aku dan gun. Kami datang berdua, dan dengan berani saat itu juga aku menyatakan cinta padanya.

Kau tahu apa jawabannya?

Menjijikan

Dia mengatakan aku menjijikan, kemudian dia menjorokkanku hingga aku jatuh tersungkur ke bawah dan dia langsung menuangkan sebotol beer ke arahku. Semua temannya bahkan mengatakan kalau aku tidak pantas hidup, gay, dan kata-kata yang menyakitkan lainnya.

Aku hanya bisa menahan tangis Dan amarahku, hingga Gun membantuku dan kami pergi dari situ.

Sejak itu aku sudah tidak percaya dengan cinta, apa itu cinta?

Hingga aku bertemu dengannya lagi dan lagi.

Jika boleh apakah aku bisa merasakan betapa hangatnya cinta itu?

Sentuhanmu, tawamu, dan semua yang ada pada dirimu sungguh sangat mengagumkan.

Bahkan ciumanmu membuatku candu.

Aku tidak peduli siapa dirimu sebenarnya dirimu. Asalkan kau selalu berada di sisiku itu sudah cukup"

Krist menutup buku hariannya kemudian memandang lelaki yang sedang tidur terlelap dengan tenang. Dia berpikir bahwa dia sangat beruntung ada seseorang yang mampu menerima dirinya apa adanya.

Dia kemudian berjalan untuk merebahkan dirinya di samping pemuda tampan yang masih terlelap itu kemudian memeluknya dari belakang dengan erat

"Kau kenapa?" Tanya singto

Krist menenggelamkan kepalanya pada punggung kekar itu mencium aromanya kuat-kuat.

Singto kemudian membalikkan tubuhnya dan memeluk krist dengan erat

"Tidurlah, kitten"

Krist mengeratkan pelukannya, memandang orang yang sedang memeluknya kemudian mengecup bibirnya dengan ringan

"I love you so much" bisiknya, kemudian dia menutup matanya dan mulai mengikuti singto untuk berjalan bersama ke alam mimpi.

.

TBC

.

Special chapter karena aku sedang senang! 💕

The Bone Breaker And His Lover (Eng Sub X indo Sub) Complete!Where stories live. Discover now