09. Our Date (ID)

3K 198 21
                                    

" babe, serius! Ini apaan? Ohh fuck!"

benda sialan itu terus bergetar membuat krist tidak bisa berkonsentrasi dengan kegiatan memasaknya. Dia terus berusaha mencengkram segala hal yang bisa diraihnya.

Singto di lain sisi terus tersenyum melihat ekspresi terangsang kekasihnya, keringat menetes di dahinya, kedua pipi gembulnya memerah dan krist terus menutup matanya, desis dan erangan terus keluar dari bibir tipis itu.

"Babe, Demi Tuhan! Ini... Ahh"

Dia melihat bagian bawah tubuhnya, penisnya kembali tegak dan mengembang bahkan pre-cum sudah mulai keluar di ujungnya. Dia bahkan mungkin sudah tidak bisa menopang tubuhnya lagi.

"Kitten, ingat kau harus menyelesaikan masakanmu" sebuah seringai muncul di sudut bibir pria tampan itu saat dia mulai memencet tombol remote di tangannya.

"Babe, stop! Arghhhh" Krist berteriak lebih keras saat benda itu menyentuh titik sensitifnya. Salah satu tangannya sedang berusaha berkonsentras mengaduk makanan sedangkan tangannya satu lagi mencengkram pinggiran meja.

Asap mulai mengepul di atas panci masakan yang dibuat krist dan waktu yang bersamaan krist tidak kuat lagi untuk tidak melakukan pelepasannya. Dia akhirnya menyentuh miliknya yang sudah semakin membesar tetapi singto mencegahnya.

"No touch, kitten!"

Akhirnya krist hanya bisa mencengkram pinggiran counter dan Tak lama cairan kental itu mulai keluar dengan sangat deras menembak ke arah dinding counter.

Krist hanya bisa mencoba mengatur nafasnya yang berat, tubuhnya terasa sangat lemah. Dia tidak kuat lagi hingga akhirnya tubuhnya merosot ke bawah.

"Kamu baik-baik saja, kitten?" Tanya singto khawatir

Krist tidak dapat menjawab, nafasnya terasa berat untuk mengatakan sesuatu.

Singto akhirnya menghampiri kekasihnya itu kemudian memeluknya dan mencium pucuk kepalanya berkali-kali. Ekspresi wajahnya terlihat sangat panik saat melihat kekasihnya yang begitu lemah dan tak berdaya di pangkuannya.

"Maafkan aku! Sungguh maafkan aku, maafkan aku, maafkan aku!"

Kata maaf terus keluar dari mulut pemuda tampan itu, wajahnya terlihat sangat cemas. Dia sungguh sangat takut sekarang melihat kekasihnya itu terduduk lemas hingga genangan air keluar di sudut matanya dan akhirnya menetes membasahi pipinya.

"Maafkan aku!"

"Ga apa-apa, babe" dengan lemah, krist mencoba menenangkan kekasihnya yang terlihat sangat panik dengan menyentuh pipi pria tampan itu dengan lembut.

.

"Beb, kau tidak apa-apa?"

Krist menyentuh tangan lelaki di hadapannya, menggenggam tangan itu kemudian mengelusnya perlahan. Pria tampan itu tiba-tiba menjadi diam bahkan hanya beberapa kali menyendokkan makanan ke dalam mulutnya.

"Aku baik-baik saja, beb! That was amazing!"

"Tapi kitten, aku menyakitimu! Maafkan aku!"

Singto menatap wajah kekasihnya dengan penuh sendu, wajahnya memucat mengingat betapa lemahnya krist tadi di pelukannya.

"Aku tidak akan melakukannya lagi!"

"No!!!" Krist meninggikan nada suaranya "aku menyukainya, beb! Sungguh! Itu sangat menyenangkan tapi aku juga ingin tambahan dengan ciuman basah!" Kedua tangan krist yang hangat menyentuh kedua pipi singto, membelainya pelan untuk menenangkan kekasihnya.

The Bone Breaker And His Lover (Eng Sub X indo Sub) Complete!Where stories live. Discover now