Prilly berjalan di koridor sekolah sendirian. Ntah mengapa cowok tengil itu tak menjemputnya hari ini, namun Prilly mengacuhkan itu. Sesampainya di dalam kelas ia duduk di bangkunya. Ia mengambil handphonenya. Tumben tak ada notifikasi dari Ali. Biasanya cowok itu selalu menghubunginya setiap waktu. Ia pun akhirnya memutuskan untuk menghubungi Karin.
"Hallo kak ada apa??"
"Eh.... Enggak gue cumak mau tanya"
"Tanya apa kak??"
"Itu anu... Em kabar kamu Gimana???"
Sedikit jika harus ia yang menanyakan kabar Ali.
"Oh kak Ali lagi sakit kak badannya panas banget"
"Sakit?? Sakit apa ups..."
Prilly langsung menutup mulutnya, sumpah serapah sudah ia luapkan dalam hatinya.
"Hahahaha.... Yaudah ntar kakak kesini aja ya gue jemput dada"
Setelah mendengar ucapan Karin telepon langsung terputus. Prilly mengetuk²kan handphonenya kedahinya. Bodoh!! Bodoh!! Bodoh!! Umpatnya dalam hati.
"Prilly astagfirullah lo harus dengerin kabar mengejutkan ini!!" Teriak Ana yang dengan hebohnya datang bersama dengan Elga.
"Apaan sih an ga usah teriak² juga gue ga budek!!!" Sewot Prilly.
"Lo udah tau kabar Ali??" Tanya Ana to the points.
"Dia sakit kan, tadi adiknya ngasih tau gue" ucap Prilly.
"Anjir lo udah kenal keluarganya?? Gue aja belom pernah ketemu sama keluarganya Rean" ucap Elga lesu.
"Sama w juga" ucap Ana lesu.
Prilly hanya terkekeh, kedua sahabatnya ini memiliki pacar namun belum dikenalkan dengan orang tua pasangannya. Namun Prilly?? Walaupun ia hanya menganggap Ali teman tapi Prilly sudah mengenal hampir seluruh keluarga Ali.
Tak lama guru pengajar pun datang dan memulai pelajaran.
***
Hujan mengguyur kota Jakarta. Prilly becak kesal, mengapa harus sekarang?? Padahal 15 menit lagi ia sudah janji akan bertemu Karin di halte bus. Lalu bagaimana ia bisa menembus hujan yang lumayan deras ini?? Dengan terpaksa Prilly nekat berlari menuju halte bus.
Sesampainya di halte bus bajunya basah kuyup. Ia duduk sambil menunggu Karin yang akan menjemputnya. Aura dingin merasuk sampai tulang Prilly. Ia menggosokkan kedua tangannya supaya lebih hangat. Tak lama mobil hitam berhenti di depannya. Namun Prilly tak menyadari itu karena hawa dingin yang merasuk ke tubuhnya.
Tak lama Prilly merasakannya ada jaket yang menutupi seluruh tubuhnya. Ia pun membongkakkan kepalanya. Mata hazel Prilly bertemu dengan mata hitam elang.
"Ali!!" Ucapnya.
"Kedinginan ya? Ntar kita mampir ke mall aja dulu ganti pakaian lo" ucap Ali.
"Lo bukannya sakit??" Tanya Prilly.
"Karin tidur jadi gue yang jemput lo, yaudah yok ntar lo makin kedinginan lagi ntar gue yang disalahin" jawab Ali.
Prilly bercak kesal dia kira ketika Ali sakit maka ia tak akan menyebalkan, namun dugaannya salah besar. Tiba² Ali menarik Prilly kedalam dekapannya. Prilly membongkak menatap Ali.
"Ntar baju lo basah" ucapnya.
"Gpp ntar kita mampir ke mall aja dulu baru ke rumah, mami kangen" ucap Ali lalu membawa Prilly masuk kedalam mobilnya. Dan melajukan meninggalkan halte bus.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Badboy My Husband
Teen FictionAwalnya sih kesel gitu kenal sama cowok yang nakal alias badboy. Suka bikin rusuh, suka godain cewek, tengil, sok kepedean dan jangan lupa dengan sifatnya yang menyebabkan. Pen jitak gitu rasanya. Namun bersama gadis mungil bermata hazel. Sifat bad...