"Terus gimana? Lo gpp kan? Ada yang luka ga?!" Cerocos Ana sahabat Prilly.
"Haha gue gpp namun santai aja" ucap Prilly."Terus lo tau siapa nama cowok yang nolongin lo??" Tanya Elga.
Ya, sekarang Prilly sudah berada di sekolahnya. Baru beberapa minggu sih dia sekolah disini. Sebab orang tuanya yang harus pindah jadi ia ikut pindah. Dan soal kejadian kemarin Prilly menceritakannya pada kedua sahabatnya Elga dan Ana.
Prilly menggeleng "Gue ga sempet nanya" ucap Prilly.
"Terus orangnya gimana? Ganteng ga?" Tanya Elga dengan antusiasnya.
"Dih inget Rean" ucap Ana mengingatkan. Pasalnya Elga sekarang dekat dengan Rean kelas 10 IPA 1.
"Kan gue cuma tanya an" ujarnya sambil memakan baksonya.
Sekarang memang jam istirahat, jadi Prilly dan kawan-kawan sedan bersantai ria di kantin. Mengisi perut mereka.
"Dia itu idungnya mancung, bulu matanya lentik, alisnya tebel banget dan bibirnya merah merona" jelas Prilly sambil membayangkan wajah tampan sang malaikat penolong.
Kantin yang awalnya hening sekarang menjadi riuh. Prilly bingung mengapa kantin menjadi ramai? "Egh.... Itu ada apa sih??" Tanya Prilly penasaran.
"Biasa Pril Most wanted SMA Nusantara datang" ucap Elga.
"Most wanted?" Ulang Prilly.
Prilly memang tak tau tentang most wanted di SMA barunya. Ia pun terus menatap kearah kerumunan para gadis SMA. Tak lama ada 3 orang siswa yang berjalan dengan gagahnya. Tampilan bajunya memang sangat berantakan, dengan baju yang dikeluarkan.
Prilly menatap satu persatu pria itu. Hingga matanya tertuju pada sosok yang tak asing baginya.
"Lo kenapa Pril?" Tanya Elga bingung.
"Itu cowok yang di tengah itu yang nolongin gue" ucap Prilly sambil memandang Ali.
"APA?! LO SERIUS GA SALAH ORANG!" Tanya Elga dan Ana bersamaan.
"Iya gue masih ingat dengan wajahnya" ujar Prilly.
***
"Kantin penuh nih" ucap Rean.
Ali mengamati setiap sudut kantin. Benar adanya kantinnya penuh, tiba - tiba mata Ali tertuju pada 3 orang gadis yang tengah menatapnya. Tunggu Ali kenal salah satu dari mereka. Ya gadis kemarin yang ia tolong. Tanpa aba - aba Ali langsung melangkah menuju tempat Prilly.
"Aduh dia kesini" ucap Ana gemetar.
"Boleh gabung ga? Kantinnya penuh?" Tanya Ali.
"Bo... Boleh kok" ucap Prilly kikuk.
Ali tersenyum simpul lalu duduk dihadapan Prilly.
"Lo gadis yang kemarin kan?" Tanya Ali.Prilly yang kaku pun hanya mengangguk mengiyakan. Tiba - tiba ada tangan yang menyentuh dagunya.
"Kalau ngomong sama gue tatap jangan malah nunduk ntar mahkota lo jatoh" ucap Ali sambil menatap lekat wajah Prilly."Iya maaf" ucap Prilly.
"Ye si monyet main Tinggalin aja!" Ucap Rean yang baru datang lalu duduk dihadapan Elga sambil tersenyum senang.
"Lo udah pesan?" Tanya Ali.
"Udah" ucap Rean.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Badboy My Husband
Teen FictionAwalnya sih kesel gitu kenal sama cowok yang nakal alias badboy. Suka bikin rusuh, suka godain cewek, tengil, sok kepedean dan jangan lupa dengan sifatnya yang menyebabkan. Pen jitak gitu rasanya. Namun bersama gadis mungil bermata hazel. Sifat bad...