Disappoint

44 4 0
                                    

"Hanela! Bantu aku bersihkan akuarium ini!"

"Ay ay kapteen! Segera menuju kesanaa!"

Hanela, gadis 21 tahun. Bekerja di toko ikan hias untuk memenuhi biaya hidupnya. Yah.. Tempat tinggal, makan, bahkan kuliah.

Jadi anak kost-an membuatnya harus mandiri. Keluarganya adalah orang yang berkecukupan. Hanya saja, ia ingin mencoba hidup tanpa bantuan biaya dari orang tuanya.

Pekerjaan di toko ikan hias ini ia dapatkan dari temannya Aloni yang menjadi pekerja juga di tempat ini. Lebih tepatnya, yang tadi memanggilnya.

"Lepas sepatumu! Ayok masuk, bantu aku."

Hanela melepas sepatu sandal yang ia pakai lalu menyelupkan kaki kanannya kedalam akuarium transparan paling besar di toko ini.

"Yaampun! Airnya dingin sekali! Apa ikan ikan takkan mati kedinginan?!"

"Awalnya, air kolam tidak sedingin ini, karna mau dibersihkan saja jadi penghangatnya dimatikan."

Hanela menangguk lalu mulai menggosok dasar dan pinggir kolam terdekat dari tempatnya berdiri sekarang.

15 menit berlalu dan kolam hampir selesai dibersihkan.

"Hei! hei!"

Hanela dan Aloni menenggakkan kepalanya pada Anita. "Kenapa? Ada apa?"

"Ada orang yang telah mem-booking seluruh ikan yang ada disini untuk ia lihat. Sepertinya ia akan membeli dalam jumlah banyak. Aww naik gajii~"

"Baguslah, kebetulan sekali aku dan Hanela sudah membersihkan akuarium besar. Mungkin Si Kaya ini akan tambah tertarik setelah melihat kolam yang begitu berkilau." Aloni tertawa.

Anita menjentikkan jarinya. "Nah! Gitu baru bener!"


Terdengar teriakan lain, "Hey! Ayok berbaris di depan pintu! Kita sambut Si Kaya ini! Ayok cepat cepat cepat!"

Aloni dan Hanela segera naik keluar kolam dan memakai kembali alas kaki mereka setelah mengeringkan kaki terlebih dahulu.

Seluruh staf berdiri didepan pintu masuk. Dengan senyum terbaik mereka. Menyambut datangnya pengunjung pertama setelah dua minggu menunggu.

______________________________________

Satu jam kemudian.

"Mana nih? Kapan ia akan datang?"

"Iya yaampuunn, kaki ku pegal! Hish! Harusnya aku tidak memakai high heels."

"Berisik! Kita tunggu saja sebentar lagi. Sepertinya ia terjebak macet, ku dengar tempatnya berada cukup jauh dari sini."

Setengah jam kemudian.

"Satu jam setengah telah berlalu teman teman...." Elena pasrah, ia duduk berjongkok di dekat pintu.

Hanela pun menghela nafas kasar. Apa sebenarnya ia hanya mempermainkan kami saja? Apa ia seorang penipu?

"Apa kau benar benar yakin ia akan datang hari ini?" Aloni akhirnya berbicara.

"Benar benar yakin Al! Ia telah mem-booking hari ini! Bahkan aku sudah menandainya di kalender." Sang Manager membela diri.

"Kau yakin tidak ada perubahan jadwal yang tak kau catat?" Aloni memastikan lagi.

Manager mengecek handphone-nya. "Tida-". "Ah! Lima menit yang lalu, sekertarisnya memberi pesan bahwa ia akan melihat ikannya besok atau tiga hari kedepan. Tuannya sangat sibuk untuk minggu ini katanya."

Semua orang duduk dan menghembuskan nafas kasar saat mendengar perkataan Sang Manager. Entah harus lega atau kecewa.

Hahh... Seringkali begini. Nanti ia mengundurkannya lagi jadi seminggu, lalu sebulan, lalu setahun dan takkan pernah berkunjung. Batin Hanela.

______________________________________

Note:
Aloni itu cowok yaa

Hope you like it-!!

Vote-Comment nya sangat ditunggu

Do'ain aku bisa konsisten selesaiin ini yaassh-!

Love,
VN.

Fish and ChemistryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang