pisah💔

7.1K 258 32
                                    

Hai semua≧◇≦
Jumpa lagi ama aq hehehehe(●^o^●)
Mungkin di chap yg ini bkln bnyk typo, Soalnya aq buat ceritanya dadakan (^○^)
Cuma 1052 kata doang. Happy reading. Moga suka😘

Vina dan Arka kini berada di sebuah taman umum yang dekat dengan rumah mereka.

Vina tiada henti-hentinya menangis dipelukkan Arka karena apa yang dirinya alami hari ini. Bertubi-tubi masalah datang dan meremukkan hati Vina.

Vina menceritakan seluruh kejadian disaat Faisal berciuman dengan Ley dan tentang foto yang ia terima. Yang kemudian dibalas pelukkan erat oleh Arka.

"Sttt... tenang Vin... aku ada disini kok, aku nggak bakalan ninggalin kamu"

Vina hanya diam dengan tatapan kosong dan pipi yang sembab karena terlalu lama menangis.

Arka yang memeluk Vina menahan amarahnya. Saat ia meninggalkan Vina, ia memutuskan untuk melupakan Vina, namun apa yang Faisal lakukan pada Vina membuatnya berubah fikiran.

Tadinya Vina ingin memastikan dahulu tentang apa yang ia lihat. Namun... perlakuan Faisal yang seolah-olah tak terjadi apa-apa membuat perasaannya mengalahkan fikirannya.

Vina merasa begitu kecewa, ia fikir bahwa Faisal akan menjelaskan apa yang terjadi disaat Faisal mencium Ley, dan mengatakan kepadanya bahwa kejadian itu hanyalah sebuah salah faham Vina saja.

Setelah menenangkan diri.... Vina dan Arka pun kembali pulang. Saat masuk, pemandangan pertama kali yang mereka lihat adalah Faisal yang berdiri di depan mereka dengan raut wajah menyesal.

Faisal mendekati Vina, hendak meraih tangan Vina namun dihadang oleh Arka. "Lo nggak boleh nyentuh Vina gue" ucap Arka dengan sorot mata tajamnya.

"Hahaha, Vina lo? Eh, Vina tuh MILIK GUE!!" Bentak Faisal tepat di depan wajah Arka.

"Kak... berhenti kak, udah jangan berantem" pita Vina yang tak dipedulikan oleh Arka.

"Salah! Vina tuh bukan milik lo, lo tuh nggak pantes buat Vina tau nggak??"

"EMANGNYA ORANG YANG PANTES BUAT VINA TUH KAYAK APA!!!" Faisal mencengkam erat kerah Arka.

Vina yang sedari tadi melihat Arka dan Faisal memperebutkan dirinya hanya mematung. Dalam fikirannya berkata apakah Vina itu barang?? Hati Vina kembali terasa sakit.

"Jadi dimata kalian, aku ini cuma barang ya...." ucap Vina lirih namun tak didengar oleh Faisal dan Arka.

Vina berjalan cepat melewati Arka dan Faisal yang kini telah adu pukul di ruang keluarga. Ia memasuki kamarnya dan mengambil sebuah koper, menaruh beberapa baju dan barang-barangnya ke dalam koper, setelah itu ia mengambil tas dan memasukkan semua buku pelajarannya.

"Minggir!!" Ucap Vina dengan nada dinginnya saat sampai di depan pintu keluar yang dihalangi oleh Arka dan Faisal yang bertengkar.

Arka memandang Vina dengan tatapan penuh tanya, ia heran saat melihat Vina yang menenteng tas dan menyeret koper.

"Vin, kamu mau kemana??" Tanya Faisal.

"Hn... minggir!!" Pertanyaan Faisal Vina abaikan, ia mendorong kasar Faisal ke samping dan membuka pintu.

"Vin.... kamu mau kemana sayang" kini Arka yang berucap sambil mencengkal tangan Vina.

Vina hanya menatap dingin Arka dan kemudian berkata. "Gue mau minggat dari rumah ini!! Lo puas ha?!!"

Faisal dan Arka membatu ditempat saat kata-kata sinis mulai keluar dari bibir manis Vina.

"Gue kecewa sama lo kak, ternyata selama ini lo cuma anggep gue barang. Dan lo Zal... gue sakit ati sama lo, lebih baik gue pergi daripada tinggal serumah sama orang yang cuma nganggep gue sebagai barang yang diperebutin orang. Jangan cari gue! Kalo kalian sampe nyari gue, gue pastiin kalian bakal kehilangan gue"

Vina kemudian pergi meninggalkan Arka dan Faisal. Arka membatu di tempatnya, ia ingin mencegah Vina untuk pergi, kalau perlu ia akan mengurung bahkan memasung Vina dirumah agar Vina tidak meninggalkannya. Tetapi... entah kenapa tubuhnya seolah olah tak bisa digerakkan, ia merasa kakinya terasa berat untuk mengejar Vina.

Sedangkan Faisal tak lebih baik daripada Arka. Hatinya terasa teriris-iris saat Vina pergi meninggalkannya.

😢====================\(¤~¤)/

Esok harinya, saat di sekolah. Faisal tak menemukan Vina di kelasnya. Temanya Vina yang bernama Nindi mengatakan bahwa Vina tak masuk sekolah hari ini.

Faisal dibuat frustasi karena Vina yang hilang entah kemana.

Sedangkan disudut lain.... Ley sedang tertawa senang saat melihat hubungan Faisal dan Vina yang semakin retak.

😭😭😭😭

Sudah satu minggu penuh ini Vina tak masuk sekolah. Dan hari ini... ia masuk dengan penampilan yang er..... menyedihkan.

Vina sengaja berangkat telat agar ia tak bertemu dengan Faisal. Dan saat ia masuk ke kelasnya, ia diberikan seribu pertanyaan oleh gurunya. Mengapa guru tak menanyai Faisal? Itu semua karena para guru berfikir bahwa tiada gunanya bertanya kepada Faisal yang nampak seperti patung hidup. Tanpa ekspresi dan hawa hidup.

Vina hanya memberi tau bahwa dirinya tidak masuk karena ia menemui kerabat jauhnya dan lupa untuk membuat surat izin.

Bohong!! Vina berbohong karena ia tak mungkin menceritakan apa yang sebenarnya terjadi.

Saat jam istirahat, Vina dibuat heran oleh tidak adanya Faisal disekolah. Ia tak melihat keberadaan Faisal dimana-mana.

Khaterine yang melihat Vina berjalan menuju perpus segera merogoh sakunya dan mengambil ponselnya untuk menghunbungi pacarnya.

"Hallo Ar!!!" Ucap Khaterine penuh semangat.

Ardian yang mendengar nada cempreng dari ponselnya pun sedikit menjauhkan telinganya.

"Ada apa Khat?"  tanyanya.

"Itu!! Vina masuk sekolah!!"

Ardian mengerutkan keningnya saat mendengarkan ucapan Khaterine. "Ya terus kenapa??"

"Ish... kamu gimana sih, ya kamu hubungi Faisal dong. Bilang ke dia buat cepet cepet masuk sekola karena Vina masuk sekolah hari ini"

"Ok" jawab Ardian singkat.

Khaterine pun menghela nafas, ia berharap kalau hubungan Faisal dan Vina baik baik saja.

Ardia menghubungi Faisal sebanyak 20 kali, dan itu semua tak dihiraukan oleh Faisal.

Faisal yang mulai geram karena Ardian terus menerus menelfonnya pun mematikan ponselnya.

Kini Ardian bingung harus bagaimana, ia meruntuki kebodohan temannya yang gila karena ditinggal minggat oleh bininya.

Ardian tak boleh gagal, karena tau jikalau ia tak berhasil membuat Faisal pergi sekolah, maka Khaterine akan mendiaminya selama 10 hari.

Khaterine tak pernah bercanda jika marah. Ia nampak seperti singa buas yang mengerikan saat marah bagi Ardian.

Ardian tanpa berfikir panjang pun langsung pergi ke parkiran dan mengendarai motornya menuju ke rumah Vina yang kini juga Faisal tempati.

Sesampainya di depan rumah, Ardian tanpa mengetuk pintu langsung saja mendobrak pintu secara kasar.

"Ardian?!! Lo napa maen dobrak pintu orang brengsek!!" Ucap Faisal murka.

Ardian tanpa menghiraukan Faisal malah menarik Faisal menuju motornya. "Ikut gue"

"Eh! Lo mau bawa gue kemana!!"
Faisal berusaha memberontak.

"Sekolah"

"Gue nggak mau sekolah!!" Faisal berhasil menjauhkan tangan Ardian dari tangannya.

"Lo beneran nggak mau sekolah? Nggak mau ketemu Vina??"

"Ngga_ eh? Apa lu bilang tadi?!!" Faisal terkejut.

Ardian mendengus geli. "Vina ada di sekolah, lo nggak mau ketemu sama dia??"

Tbc...

⭐⭐⭐NIKAH SAAT SMP⭐⭐⭐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang