Selamat membaca
Telah direvisi, semoga typonya sudah tidak ada 🙌🙌Sandra memiliki seorang kakak. Freta merupakan satu-satunya keluarga Sandra yang berharga. Kakanya sangat menyayanginya setelah kejadian itu, dulu kakaknya sangat membencinya, bahkan kakaknya pernah berinisiatif membunuhnya, namun inisiatif itu sirna setelah kejadian yang menimpa Sandra.
Sandra bergegas berangkat ke sekolah dia rindu bersekolah semenjak hari itu, Ia dilarang bersekolah. Sebenarnya Sandra harus menyelesaikan SMP nya karena dia tidak bisa memasuki SMA jika tidak memiliki ijazah, untungnya kakaknya sangat menyayanginya. Apapun yang terbaik untuk adiknya akan dia lakukan.
Satu kalimat tentang kembali ke sekolah, Sandra rindu Lisa. Lisa sahabatnya dari umur 6 tahun. Tapi, setelah kejadian itu, Sandra dilarang bersosialisasi dengan orang lain, kecuali kakaknya. Sudah 2 tahun dia tidak bertemu dengan Lisa entah dewa fortuna apa yang membuat kakaknya mengembalikannya bersekolah. Intinya Sandra sangat bahagia.
"Sekolah, Sandra kembali!" teriak Sandra bahagia
• • •
Sandra melangkahkan kakinya ke sekolah untuk pertama kalinya setelah 2 tahun. Ternyata hari ini adalah MOS. Kakaknya tidak memberitahunya. Sandra mengeluarkan handphone yang baru tadi malam dibelikan oleh kakaknya. Hanya ada dua kontak di handphonenya yang sengaja kakaknya isi. Pertama kontak kakaknya, dan tentu saja kontak yang kedua adalah Lisa. Sandra heran, darimana kakaknya mendapatkan nomor sahabatnya itu. Namun, Sandra tidak terlalu pusing darimana nomor tersebut. Setidaknya Sandra tidak perlu meminta nomor tersebut kepada pemiliknya. Sandra ingin menelfon nomor Lisa, namun keraguaan memasuki benak Sandra.
Tiba-tiba Lisa datang dari belakang dan mengejutkan Sandra.
"Hei, Anastasyandra cewek gue yang selalu strong dimanapun dan kapanpun" ucap Lisa kemudian memeluk Sandra.
"Gue rindu berat nih, lo itu kayak menghilang ditelan bumi. Bahkan gue pikir lo udah tamat." cibir Lisa
"Lisa mah dari dulu mulutnya kaya gitu! Lisa mulutnya dijaga dong!" pinta Sandra kemudian melepas pelukan Lisa
"Sekarang lo baperan yah?" ucap Lisa
"Eh Lisa sialan lo ya! Gue gak baperan ih!" Sandra mengucapkan kata itu dengan sedikit cemberut
"Yaudah deh, maaf. Btw kelapangan yuk! kayaknya udah mau bel, nanti diomelin kakak-kakak senior lagi" Lisa kemudian merangkul sahabatnya
"Lisa takut senior yah, biasanya sih semua senior takut sama Lisa, bukan Lisa yang takut senior"
"Kan dulu, sekarang mah beda. Lo aja dulu gak baperan ye... " cibir Lisa
"Semakin lama semua sifat, tingkah laku manusia berubah. Yang buruk tak selalu buruk, yang baik tak selalu baik. Tak ada yang tau takdir, kau bisa berubah sesuai dengan ketentuan-Nya" Sandra melepas rangkulan sahabatnya, lalu berlari menuju lapangan meninggalkan Lisa yang masih heran dengan perkataan sahabatnya itu.
"Wah, sekarang jadi manusia puitis yah" balas Lisa dengan nada bangga
"Iya dong. Udah ah, katanya nanti kalau terlambat dimarahin?" teriak Sandra yang sudah agak jauh dari Lisa
"Iya yah. Tungguin dong"
"Jalannya sih kayak siput! Cepat dikit Lis!"Lisa pun mengejar Sandra. Ternyata Lisa jago juga dalam hal berlari.
Tadinya Lisa berada dibelakang Sandra sekarang mereka berdua sejajar."Gue gak siput kan?" tanya Lisa bangga yang hanya dibalas anggukan kepala oleh Sandra.
Mereka berduapun sampai di lapangan sekolah dengan nafas yang naik turun akibat lomba lari amatir yang terjadi.
"Untung aja gak terlambat, coba terlambat. Bisa dibayangin hal di SMP terulang kembali" ucap Lisa dengan nafas yang tergesa-gesa
"Untung aja yah, untung dewa fortune berpihak pada kita" timpal Sandra yang kemudian diiyakan oleh Lisa
"Pengumuman bagi siswa dan siswi baru agar sekiranya kelapangan sekarang juga, karena pidato dari Ketua OSIS akan segera dimulai" Ucap Wakil Ketua OSIS dengan nada tegas
"Untung kita udah disini yah san, sebelum diumumin udah disini. Kita emang udah jadi murid teladan" ucap Lisa yang hanya dibalas senyuman oleh Sandra
Semua siswa/i pun berkumpul di lapangan sekolah setelah mendengar pengumuman dari wakil ketua osis SMA 17, karena penyampaian ketua osis akan berlangsung.
"Eh, Vin mau pidato nih ye depan siswi baru, moga aja kevin bisa buka hati untuk siswi baru" ujar Fino wakil ketua Osis merayu kevin
"Eh, gue dengar ada adek kelas kita cantik banget. Dan gue fikir dia anak idiot karena nama dia gak masuk dalam siswi yang lolos nilai UN nya disekolah kita, karena dia masuk lewat jalur disabilitas. Tapi gue kok gak percaya yah, soalnya difotonya cantik banget, terus keterangan cacatnya di langkahin, menurut gue, dia itu anak konglomerat yang sengaja malsu-in data untuk masuk di sekolah kita. Biar gak ketahuan sama ketua yayasan. Kan, sekolah kita gak boleh letjen" Axel menjelaskannya dengan panjang lebar, Kevin dan Fino hanya membalas dengan raut datar, beda hal nya dengan Raja yang bersemangat mendengarnya.
"Seriusan tuh? Kenalin ke gue dong Xel" rayu Raja
"Yah… lo mah udah punya Fira! Gue tanya Fira nih?" Axel mengeluarkan handphonenya kemudian mencari kontak Fira di Whatsappnya
"Axel gak tau bercanda! Kezelkan gue!" gerutu Raja
"Makanya lo jangan genit. Kali ini cewek yang gue ceritaan untuk juara tak terkalahkan pemain PS terbaik kita"
"Banyak bacot lo berdua" balasan Kevin dari semua perkataan mereka berdua
"Udahlah Vin, gak usah urusin orang gila, nanti lo juga bisa gila. Mending sekarang siap-siap, lo udah ditunggu tuh di lapangan" ucap Fino
Setelah perkataan Fino, Kevin pun meninggalkan temannya menuju lapangan, dan untuk keratusan kalinya semua sorot mata tertuju padanya. Tapi ada sedikit keganjalan, mengapa cewek yang disana tak melihatnya? Aneh, Itu yang dia rasakan, karena biasanya semua orang yang merasakan keberadaannya akan melihatnya. Tapi, kenapa dia tidak? Ah sudahlah! Biarkan itu jadi urusannya, tapi kalau dilihat-lihat cewek ini beda, dia cantik, dia anggun, dan mempesona, tapi dia tidak melirik Kevin sedikit pun.
Kevin membuang semua khayalannya dan mulai berpidato
"Baik! Jadi saya adalah Ketua OSIS kalian. Dan saya fikir, kalian sudah tau nama saya jadi, saya tidak perlu memberitahu. Denah sekolah tertempel di mading tepat di belakang kalian" ucap Kevin kemudian seluruh siswa/i menoleh kearah belakang
"Bagi yang belum mendapat gugus untuk MOS, segera melapor disaya. Jangan ada yang berbohong! Ingat di MOS saya yang memberikan poin jadi berhati-hatilah. Sekian" Kevin menutup pidatonya dengan nada ketus
Semua murid baru pun berlarian meninggalkan lapangan, kemudian mencari kelasnya masing-masing begitupula Sandra dan Lisa.
Ini baru bagian awal, jangan terlalu menebak yah💃
Selamat berimajinasi dengan dunia khayalan kalian
Jangan lupa memberikan suara dan komentar 😘 supaya aku lebih semangat namatinnya dengan dukungan kalian:** yakkan maklum aku gak punya pendukung gitu hehhehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Rakkans
Teen FictionCerita ini lebih rumit di tebak. Jangan menebak sebelum berakhir. Jangan terlalu berharap bahagia jika takdir tak berpihak. Selamat membaca cerita persahabatan dan percintaan yang digabung menjadi satu