Bagian Empat

9 2 1
                                    

Sebelum baca jangan lupa beri masukan dan coment yah sayang-sayang nya aku selalu:*

Bel pulang sekolah pun berbunyi, membuat seisi kelas XI.1 berbahagia

"Vin, Xel, Fin! Kerumah gue yuk, gue habis beli PS 4 baru nih" pamer Anton

"Yakin beli? Gak nyolong lagi?" ejek Kevin membuat Axel dan Fino tertawa

"Yakin tuh Ton? Beli dimana sih sampai berani-berani pamer?" timpal Axel

"Jangan gitu dong, gini-gini gue jujur kalau beli. Kalau nyolong juga jujur kok. Serius, duarius, sampai beribu-ribu rius gue" jawab Anton memamerkan gigi

"Alah, di tangkap penjualnya aja nelfon kita bilang 'woi, tolongin gue dong, gue ketahuan nih'" balas Fino mereka berduapun tertawa terbahak-bahak, membuat Anton mengomel dalam hati

"Jangan nyolong lagi Ton. Bukan lo yang malu, gue yang malu. Anak pengusaha minyak terbesar, mempunyai teman yang sudah mencuri PS 3 dari toko elektronik. Lo tau gak, gue sampai disuruh beliin lo banyak-banyak ps gara-gara kasus lo ini. Bokap gue gak mau gue punya sahabat tukang nyolong" omel Fino

"Bagus dong, mana nih ps gue? Katanya mau dibeliin?" tanya Anton cengar-cengir

"Lo yah, gue gapok lama-lama" gerutu Fino

Perdebatan Fino dan Anton membuat Kevin geleng-geleng kepala. Bagaimana tidak, dari percakapan mengajak menjadi percakapan adu argumen. Teman Kevin memang stress.

"Jadi gak mau nih main PS dirumah gue?" tanya Anton penasaran

"Siapa bilang gak mau sih zeyenk?" jawab Axel

•••

"San? Gue kangen kak Freta nih" ujar Lisa dengan raut sedih

"Gue mau kerumah lo tapi gak tau dimana lo tinggal sekarang?" tanya Lisa

"Kerumah aja, nanti gue serlok deh" jawab Sandra

"Seriusan nih boleh kerumah lo?" tanya Lisa bersemangat

"Seriusan, asal jangan bawa mobil yah" pinta Sandra

"Iya deh, gue nanti suruh kesayangan gue jemput" jawab Lisa

"Emang punya?" ejek Sandra

"Punya dong. Liat aja nanti malam!" jawab Lisa dengan nada sombong

"Yaudah, sampai ketemu nanti" ucapan Sandra mengakhiri percakapan mereka berdua. Mereka berduapun bergegas pulang kerumah. Sandra yang pulang di jemput oleh ojek pribadinya, dan Lisa hanya berjalan kaki, karena jarak rumah Lisa hanya berkisar 300 Meter

•••

"Sandra pulang" teriak Sandra

"Eh, non Sandra. Kata nyonya dia mau pergi nanti malam, kalau non mau ikut baju non ada dikamar nyonya" ucap bi yem

"Jangan panggil non dong bi, panggil Sandra aja" pinta sandra

"Gak enak bibi non" ucap bi iyem

"Sandra gak mau ikut bi, Lisa mau datang kesini" ujar Sandra

"Kalau gitu non telfon nyonya yah, soalnya nyonya tadi bilang kalau non gak mau ikut kabarin nyonya" balas bi iyem

"Yah bi, kan Sandra bilang jangan panggil non" gerutu Sandra

"Gak enak bibi kalau manggil pakai nama, lagipula kan bagus kalau panggil non. Singkat, padat, dan jelas tertuju kepada siapa" timpal bi iyem

"Mau-mau bibi ah" balas Sandra

"Oh iya bi, siapin makanan banyak-banyak yah. Soalnya bos mukbang mau datang, takutnya nanti dia kelaparan terus makan piring" ujar Salma yang membuat bi iyem tertawa

"Siap empat puluh lima non. Makanan akan dibuat dengan sebanyak-banyak" balas bi iyem

"Yaudah bi, Sandra ganti baju dulu yah, bubay" Sandra melambaikan tangan kepada bi iyem

•••

"Eh xel?" melemparkan Axel kacang yang sudah ia makan

"Gue nemu cewek yang lo maksud" ujar Kevin

"Seriusan nih? Kok gue di tikung seh?" gerutu Anton

"Kaget gue Vin. Ton ngomong apa tadi?" Axel memutar rekaman yang ia rekam tadi

"Gue kirim ke Fira ah, biar mampus lo!" Axel pun tertawa

"Rasain lo Ton!" ejek Fino

"Eh, tapi seriusan nih lo udah ketemu? Cantik gak? Manis gak? Imut gak? Mempesona gak?" tanya Axel kepada Kevin

"B aja sih. Kayak cewek-cewek pada umumnya" jawab Kevin

"Yang di otak lo emang cewek yang gak pernah muncul itu. Emang secantik apasih tu cewek? Heran gue" omel Anton

"Cantik banget pokoknya, Kalau lo liat nanti yakin deh Fira lo putusin!" balas Kevin tertawa

"Enggak ah, gue tipe setia kok" ucap Anton

"Setia, setia. Mulut lo aja yang setia! Hati lo mah gak!" ejek Axel

"Eh, lo pada diam napa? Nih udah mau masuk malah gak jadi!" gerutu Fino

"Alah, mau masuk. Lo gak bakalan bisa lawan dewa nya PS. Iya gak Vin?" tanya Anton mengejek Fino

"Iya dong. Kevin gitu loh" ucap Kevin bangga

"5-0 Nyerah aja bro, udah gak usah berharap dewa fortune bantuin lo" Axel menepuk pundak Fino

"Iya bro nyerah aja, gak ada dewa yang mau bantuin laki-laki goblok kayak lo" timpal Anton tertawa

"Masih ada 5 menit, masih ada waktu. Kalau gue berusaha lebih keras pasti bisa. Semua berawal dari mimpi dan kerja keras" ucap Fino bersemangat

"Wah, bagus juga nih jadi caption. Tunggu, ulangin apa tadi yang lo bilang?" perkataan axel membuat Fino memukulnya dengan stik PS

"Kan kalah lo" ucap Kevin dengan bangga

"Lo sih berdua, Pokoknya gak ada lagi namanya minta duit kegue!" gerutu Fino

"Yah gak bisa gitu, yang namanya Bank berjalan tetap Bank berjalan" timpal Anton dengan tegas

"Uang aja dipala lo yah!" ujar Fino

"No money, No life. Tau gak lo?" tanya Anton

"Tapi bukan duit gue juga kali!" gerutu Fino

"Yang paling kaya kan lo, jadi I love you money" Ujar Anton

Mereka bertiga pun tertawa, dan kembali melanjutkan permainan PS yang akan berlangsung tidak tau sampai kapan. Dan melanjutkan acara mengejek Fino yang tidak akan pernah bisa menang melawan sang dewa PS.

Kevin, Fino, Axel, dan Anton merupakan orang yang cukup terkenal disekolah. Bagaimana tidak terkenal,  wajah mereka saja membuat seluruh orang meleleh. Mereka berempat juga merupakan anggota Osis. Anggota Osis SMA 17 hanya terdiri dari siswa/i berprestasi dan teladan. Oleh karena itu, mereka berempat menjadi perembutan banyak perempuan di SMA 17. Siapa yang tidak ingin mempunyai pasangan yang gantengnya tak terkalahkan, otak encer, dan teladan

Halo guys, Maaf aku gak pernah update lagi:( bcs tuh aku gak punya kouta plisss:(( trus ceritanya juga aku lagi mager ngedit:(( maafin aku yah.
Insha Allah cerita ini akan update tepat waktu lagi:*
I love you readers yang gak cuman liat aja tpi komen dan beri masukan, i love you 3000 kyk dilagu2 jaman now hehehheheheh

RakkansTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang