Ingat sebelum baca mohon like dan komennya yak 😁 supaya lebih semangat nulisnya
Selamat membaca readers tercinta aku:*
Maaf kalau ada yang typo yahDan tepat hari ini mos SMA 17 berakhir. Kevin merasa legah dengan berakhirnya mos ini. Ya, Kevin memang benci menjadi pusat perhatian, dia tidak suka berinteraksi dengan orang lain, semenjak ia melihat perempuan yang ia cintai dibully dikarenakan Kevin menyukainya.
Kevin menyesal pernah mengatakan kepada semua bahwa ia menyukai perempuan tersebut, dikarenakan perkataan tersebut perempuan itu dibully oleh para penyuka Kevin. Dan Sampai hari ini ia menyesal, ia ingin kembali ke masa lalu dan tidak mengatakan apapun tentang perasaanya kepada semuanya, tetapi apa boleh buat nasi telah menjadi bubur.
Ia hanya bisa mencari solusi dari permasalahan ini, dan sampai sekarang ia tidak mendapatkan solusi tersebut. Dulu dia sempat frustasi mencari keberadaan perempuan tersebut. Dia ingin meminta maaf kepadanya. Rasa bersalah selalu saja menggrogotinya. Membuatnya menutup akses hati nya rapat-rapat agar dia tidak merasakan sakit hati seperti sekarang
•••
Besok adalah hari pertama Sandra bersekolah. Sandra sedikit gugup. Sandra memang tergolong cerdas, namun jika 2 tahun tidak pernah membuka buku mungkin bisa membuatnya terlihat bodoh dikelas.
Sandra melihat banyak sekali siswa/i yang memenuhi mading. Sandra memperkirakan kalau mereka semua adalah satu angkatan Sandra.
"Morning, San!" sapa Lisa yang baru saja datang.
"Lis, mereka pada ngapain, sih?" tanya Sandra.
"Cari kelas." ucap Lisa lalu merangkul Sandra. "Emang mau ikutan lihat?" tanya Lisa.
"Nggak. Kalau mau lihat, nitip nama juga ya." ucap Sandra. Lisa hanya mengangguk meng-iya-kan lalu ikut ke dalam kerumunan siswa/i.
Lama Sandra menunggu Lisa. 'Lisa kok lama banget, sih!' gerutu Sandra dalam hati sambil menhentakkan kakinya dengan keras.
Baru saja Sandra berbalik, Sandra merasakan ada benda keras yang menabraknya. Sandra terbentur terlalu keras menyebabkan kepalanya sakit.
"Kalau jalan itu pake mata, dong!" bentak orang itu dengan suara beratnya.
"Ih, dimana-mana juga jalan pake ka...ki." ucap Sandra langsung memelan karena orang yang baru saja dia tubruk adalah Kevin. Ketua OSIS.
"Lo lagi, lo lagi! Kenapa gue selalu ketemu sama lo, sih!" ucap Kevin dengan nada ketus.
"Maaf, ya! Kemarin kita nggak ketemuan, tuh!?" ucap Sandra tak kalah ketus.
"San, kita se...kelas." ucap Lisa yang langsung mendapat tatapan tanjam dari Kevin.
"Heh, ranting kayu. Bawa teman lo ini jauh dari gue. Enek gue liatnya." ucap Kevin kepada Lisa yang baru saja datang.
"Enak aja nyebut ranting kayu. Orang badan aku berisi gini." protes Lisa tak terima dengan ejekan Kevin.
"Serah!" Ucap Kevin lalu meninggalkan kedua orang tersebut.
"Ngeselin banget, sih!" gerutu Lisa.
"Udah. Kita sekelas, kan? Sekarang ke kelas aja, yuk!" ucap Sandra agar bisa menenangkan perasaan Lisa. Walaupun, Sandra sama kesalnya dengan Lisa.
• • •
"San, ketos kita gila ya? Atau stress? Atau apa gitu? Masa gue yang body mirip Ariana dibilangin ranting kayu! Emang badan Ariana ranting kayu apa! Ketos gila!" gerutu Lisa, hingga membuat seisi kelas heran
"Hey lo jangan bilangin ayang bep gue gila! Lo tuh yang gila, ketos ganteng lo bilangin gak waras? OMG lo kali yang gila" omel Bianca tidak setuju dengan ucapan Lisa
"Dia emang gila! Lo liat semua badan gue!" gerutu Lisa, kemudian berdiri di depan teman-teman sekelasnya
"Baguskan? Body goals kan?" tanya Lisa kepada teman sekelasnya
"Bagus banget, jadi pacar gue mau gak?" goda Abdi
"Pacar pacar, muka lo amplas dulu kalau mau jadi pacar gue" bentak Lisa
"Amplasin Abdi makanya Lisa" balas Mungga
"San, Gergaji ditas gue adakan? Mau amplas mukanya Abdi nih" tanya Lisa
"Ada kok Lis, tunggu gue ambil yah" balas Sandra
"Lo mah bukan mau amplas muka gue kalau kayak gitu, namanya lo mau penggal pala gue tuh" gerutu Abdi
"Gak papa Lis, penggal aja ikhlas kok aku" bujuk Fariz
"Iya Lis, cepetin penggal! Udah males gue liat muka kardusnya!" timpal Mungga
"Lo berdua yah! Emang kawan bangsad" omel Abdi, hingga membuat seisi kelas tertawa
"Emang kardus kok Ab. Liat mirip kan?" ucap Aci, lalu menempatkan gambar kardus yang ia download, disamping muka Abdi
"Tuh kan emang mirip kan. Jangan-jangan kardus itu saudara kandungnya?" ejek Aci menertawakan Abdi
"Ah goblok lu semua, gagah mirip oppa Jungkook gini lo ejek" omel Abdi
"Lo mah bukan mirip oppa Jungkook, mirip aki-aki iya" balas Mungga membuat seisi kelas lagi-lagi tertawa
"Ah lo diam semua, kepala gue sakit nih liat lo semua!" bentak Bianca
"Eh gak terbalik tu? Seharusnya kita yang sakit kepala liat muka lo, dempuran aspal dimuka lo ketebalan sih" ejek Fariz menjulurkan lidahnya
"Ah Riz bukan dempuran aspal, dempuran debu tuh muka, coba aja tiup pasti berhamburan debu-debunya. Liat gue nih ya. Beb siniin dong muka lu" ucap Mungga mendekat kearah Bianca
"Beb-beb, Pala lo Beb! Jauh-jauh sana, ogah gue dekat lo, alergi bau napas lo gue! dan asal lo tau, Ini bukan dempuran debu!" bentak Bianca
"Bukan dempuran debu? Berarti dempuran aspal dong?" Seisi kelaspun kembali dibuat tertawa dengan ucapan receh yang Abdi ucapkan
"Ah benci gue sama lo semua! Gak mau gue sekelas sama lo semua!" bentak Bianca
"Siapa juga yang mau satu kelas sama lo. Ye… jangan kebanyakan geer dong zeyenk" ejek Lisa
"Ah, jadi makin sayang sama Lisa nih kalau gini caranya" balas Mungga
"Eh, Mung! Gue duluan yah yang mau sama Lisa! Lo sama Bianca aja sep!" gerutu Abdi
"Gak ah, mukanya jelek! Dempuran sih!" ejek Mungga
"Bangsad lo semua!" teriak Bianca keluar, kemudian membanting pintu dengan keras, membuat seisi kelas dibuat tertawa terbahak-bahak
"Lis, Ab dan kawan-kawan jangan gitu! Nanti kalau kalian butuh sama dia gimana?" tanya Sandra dengan nada lembut, membuat seisi kelas berhenti tertawa
"Ngapaian butuh dia. Gue cuman butuh Lisa disamping gue selamanya" timpal Abdi
"Ucapan lu yah" jawab Lisa
"Makan tuh butuh" melemparkan Abdi sampah gorengan yang ada di meja Bianca
"Liat aja yah ayang Lisa, lo bakalan cinta sama gue" ucap Abdi
"Dih! Najis Mugalaza!" gerutu Lisa
Maaf yak mungkin gaje dikit.
Oh iya, ini masih pengenalan pemeran yak
Ini sebagian pemeran yang bakalan terlibat dalam konflik yang sengitSebenarnya aku udah bikin 10 bagian, cuman aku up nya bru 3 karena aku gak dapat dukungan nih:(( jdi aku mohon untuk kalian semua supaya memberi dukungan dan menyebarkannya agar cerita ini cepat tersebar:*
Jadi yang pingin cepat-cepat cerita ini tamat harus disebar yah keorang-orang
Makasih semua:*
Sayang kalian:*

KAMU SEDANG MEMBACA
Rakkans
Teen FictionCerita ini lebih rumit di tebak. Jangan menebak sebelum berakhir. Jangan terlalu berharap bahagia jika takdir tak berpihak. Selamat membaca cerita persahabatan dan percintaan yang digabung menjadi satu