Melindungi galaxy itu satu hal untuk Kaizo. Tapi jika suatu hari kau diminta pulang ke bumi oleh orang tuanya dan dijodohkan oleh seseorang itu hal lain.
Dan lagi orang yang ditunangkan oleh orang tuanya itu Laki-Laki!!!?!??!
Bagaimana tidak terkeju...
"Sebelas saudara/i." Ucap Keaton dengan enteng. Kaizo terdiam sambil perlahan meletakkan gelas yang berisi coklat panas ke meja.
"J... Jadi kau anak ke berapa.?" Tanya Kaizo lagi.
"Tujuh, jadi bisa kau bilang aku punya enam kakak dan lima adik." Jawab Keaton, mulut Kaizo terbuka tertutup memikirkan bagaimana Ryka bisa bertahan mengandung sampai dua belas kali dan itu membuat Kaizo merinding.
"Jangan bilang kau lagi bayang kan ibu ku yang sedang mengandung dua belas bayi di dalam rahim nya." Ucap Keaton membuat Kaizo tersedak coklat panasnya.
"K... Kau gila! Mana sudi aku bayangin yang kayak gitu!" Teriak Kaizo, Keaton tersenyum kecil melihat wajah merah Kaizo dan kemudian tertawa kecil.
"Tidak kok, sebenarnya Ayah menikahi wanita-wanita lain selain Ibuku." Ucap Keaton selagi menepuk pelan punggung Kaizo.
"Eh... Maksud?" Tanya Kaizo yang masih terbatuk pelan.
"Ayah ku menikahi beberapa wanita lain selain ibuku, tapi Itu sudah tradisi keluarga kami karna garis keluarga Killwalker itu sedikit dan demi meneruskan generasi baru para lelaki di garis keluaga Killwalker harus menikahi lebih dari satu wanita demi meneruskan generasi selanjutnya tapi untung tradisi itu sudah berhenti semenjak Kakak ku naik tahta." Jelas Keaton panjang kali lebar kali tinggi. ( Kea : Sama denga Volume. )
"Ayah! Mama!"
Percakapan mereka terhenti ketika Kaira memasuki ruang makan. Kaizo dan Keaton sama-sama tersenyum melihat Kaira sudah siap dengan mengenakan hoodie merah dengan celana jeans putih sepaha dan rambutnya yang dikepang dua dengan pita dengan warna yang sama.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Abaikan wanita yang ada didalam foto diatas, fokus saja pada Kaira yang ada di pundak wanita itu.
"Ayo Kaira, kasihan Tok Aba sudah nunggu dengan tidak sabar di kedai." Ucap Keaton dan segera mengangkat Kaira ke pundaknya. Kaira tertawa lepas dan memeluk kepala Keaton selagi menjambak beberapa helai rambut Keaton.
"Au... Au... Au Kaira kau mau buat Ayah botak?" Ucap Keaton and menarik tangan kecil Kaira dari rambutnya. Kaizo tertawa kecil dan mencubit lengan Keaton yang nakalnya memberikan Kaira pukulan ringan di betis Kaira.
"Setidaknya rambut mu bisa tumbuh lagi jika Kaira betulan membotaki mu." Ujar Kaizo kemudian menepuk bahu Keaton. Keaton dan Kaira menatap Kaizo bersamaan dan sama-sama nyengir.
"Ayo cepat, yang terakhir tiba di kedai harus nyuci baju dan jemur besok!!!" Teriak Kaizo dan langsung lari dari samping Keaton. Terkejut dengan ucapan Kaizo, Keaton terdiam memproses apa yang baru Kaizo katakan.
"Ayah kenapa diam? Ayo kejar Mama!!" Teriak Kaira membuat Keaton sadar dari lamunannya. Melihat Kaizo yang sudah jauh pun mempercepat langkahnya.
Tapi keduanya kalah waktu, sesampainya mereka di kedai mereka disambut oleh Kaizo yang menyeringai atas kemenangannya dan kemudian mengambil Kaira dari pundak Keaton.
