Bucin's Here - TXT

Awal Mula Jadi Bucin (5)

Akhirnya kita sampai pada bucin yang terakhir, tapi bukan berarti cerita ini selesai sampai disini aja ya. Ceritanya masih panjang kok, soalnya bicara tentang bucin itu emang panjang banget.

Nah, bucin yang terakhir ini namanya Cleo. Kalo Fiona aktif di bidang akademik, Cleo sendiri aktif di bidang non-akademik yaitu bidang olahraga. Dia menjadi anggota utama klub basket putri sekolah.

Waktu kelas 10, dia satu-satunya murid junior di timnya, sehingga tidak wajar lagi dia memiliki banyak relasi, baik kakak kelas ataupun sebaya. Klo ditanya soal kepribadian, Cleo merupakan pribadi yang lumayan cuek ya, tapi di antara 5 bucin itu, yang paling care pada sesama ya Cleo, bisa dibilang dia mamanya para bucin.

Intinya, Cleo itu cuek cuek care. So, sekarang kita akan mendengarkan kisah dari cewe cuek ini, siapakah lelaki pujaannya itu?

Cleo pov

Hello guys, aku Cleo. Karena aku anggota klub basket, udh pasti cowo yang aku suka anggota basket juga.

Namanya itu Kai, dia juga sama kayak aku, anggota utama klub basket, tapi jelas banget dia lebih jago daripada aku soalnya dia MVP Sekolah.

Jadi awal mulanya itu gini, itu pas aku baru masuk anggota basket, dan dia udh duluan masuk, karena dia duluan masuk, jadi dia udh dapat jersey resmi sekolah yang sama kayak kakak kelas.

Aku sih belum dapat, karena stoknya udh habis, dan lagi dibuat untuk anggota baru. Trus, udh 3 minggu latihan, tiba-tiba Pelatih basket bilang kalo ada pertandingan basket di sekolah tetangga, sparing gitulah, dan kami anggota baru ikut bertanding.

Jadi tugas kami sekarang adalah mencari baju jersey untuk kami pakai nanti. Karena pertandingannya kira-kira seminggu lebih lagi, aku pun anggap remeh dan selalu bilang "Ah, nanti juga pasti dapat" tapi apa daya, setelah sehari menuju hari-h, aku baru ingat dan langsung sibuk chat sana chat sini dengan panik.

Namun sayangnya, kakak kelas yang lumayan kukenal semuanya sudah dipinjam oleh anggota baru yang lain. Karena takut tidak bisa bertanding, aku pun tidak sadar meneteskan airmataku.

"Siapa lagi coba yang punya jersey? Klo gini, gue mana bisa ikut tanding.." rengekku.

Laurie yang ketika itu jadi sebangkuku cuma bisa sabar-sabarin.

"Udh jangan nangis, pasti dapat kok, coba ingat-ingat dulu siapa lagi anggota lama basket sekolah.. " kata Laurie.

TING!

Tiba-tiba aku teringat dengan seseorang, Kai.

"Kai! Dia pasti punya, gue chat dia dulu ya.."

Aku langsung mengirim chat padanya dan masalahnya dibalasnya itu lama banget, padahal aku udh panik. Kalo bicara langsung, rasanya canggung banget, jadi mending chat dulu.

Setelah beberapa saat, lalu dia pun membalasnya dan isinya

"Belum ada yang pinjem sih, kalau mau besok datang aja ke kelas"

Speechless, aku langsung teriak bahagia sekaligus lega, bahagia karena itu jerseynya punya cogan, dan lega karena untungnya masih ada.

"Laurie, dia mau pinjeminnya.." kataku.

"Bagus deh, coba cari yang lain lagi sebagai cadangan"

"Ok "

Besoknya, aku dan Laurie pergi ke kelas sebelah untuk menemui Kai. Tentunya akan ada kecanggungan dengan kelas sebelah karena itu baru masuk sekolah, sehingga belum terlalu mengenal satu sama lain. Jadi aku dan Laurie hanya berdiri di depan pintu sambil menunggu Kai keluar. Dari pintu, aku bisa melihatnya sedang bermain gadget di bangkunya, sepertinya dia bukan cowo yang hobi keluar pas lagi istirahat. Karena udh lumayan lama di pintu, untungnya Mike, yang merupakan anggota basket juga datang, mungkin dari kantin.