14. |•Last Day•|

82 17 1
                                    

--- Taehyung's POV ---

BEEP! BEEP!
Aku langsung terbangun karena bunyi alarmku. Aku mematikannya dan terduduk di atas tempat tidurku. Kubuka gorden yang menutupi jendelaku dan sinar mentari pagi masuk dan menerangi kamarku. Minggu pagi yang cerah.

Ketika aku ingin pergi ke kamar mandi, aku melihat balon berbentuk hati yang aku letakkan di samping meja belajarku. Seketika, bibirku membentuk senyuman ketika melihat balon itu. Mengingatkanku hari yang aku lalui bersama (y/n) kemarin.

"Pagi (y/n)." Kataku sambil tersenyum dan pergi ke kamar mandi.

Aku selalu tersenyum mengingat hariku dengan (y/n) kemarin. Kami menghabiskan waktu bersama-sama. Terima kasih (y/n) sudah ingin menghabiskan waktu bersamamu. Kuharap kau juga tidak akan pernah melupakan momen indah kita kemarin.

--- (Y/n)'s POV ---

Aku terbangun di minggu pagi yang cerah ini. Sebenarnya aku masih ingin tidur sih, tapi Jungkook datang tiba-tiba dan membuka gorden jendelaku. Membuat mataku silau karena sinar mentari yang tepat memantul ke arah mataku.

"Rise and shine my (y/n)." Jungkook tersenyum lebar sambil membuka selimutku.

"Mhmm, Kuki, aku masih mau tidur." Kataku dengan nada masih mengantuk dan menarik kembali selimutku yang tadi dia tarik.

"Bangunlah." Suruhnya lagi. "Taehyung datang." Katanya lagi sambil berbisik.

Aku terkejut. Aku langsung membuka mataku dan terbangun. Tidak mungkin dia datang.

"B-benarkah?" Tanyaku tergagap dengan wajah panik. Jungkook melihatku dan menahan tawanya tapi tidak berhasil. Tawanya meledak begitu saja.

"Ahahahahah, kena tipu. Ciee, ketika tau Taehyung datang langsung bangun terus mukanya langsung panik." Jungkook mulai meledekku. Anak ini, tidak lucu tau gak:)

"Kukii, berhenti meledekku. Itu tidak lucu." Kataku dengan nada ngambek sambil kembali tidur.

"Ehh, maafkan aku (y/n). Ihh, ayo bangun, jangan tidur lagi!" Jungkook menggoyang tubuhku agar aku bangun. Aku bangun dan memukulinya dengan bantalku.

"Berisik ah, keluar keluar, keluar." Aku memukulinya dengan bantalku.

"Aw, aw, iya iya aku keluar." Katanya lagi, melindungi dirinya dari pukulan bantalku dengan lengannya. Dia berjalan keluar pintu dan aku terus memukulinya.

Ketika Jungkook sudah diluar, aku menutup pintunya. Aku langsung terduduk di depan pintu, menghadap ke jendela kamarku.

Tiba-tiba, aku teringat hari kemarin, dimana aku dan Taehyung menghabiskan waktu bersama-sama. Aku tersenyum mengingatnya. Tiba-tiba, aku mengingat kejadian dimana dia mengelap bibirku dengan ibu jarinya itu. Tiba-tiba saja aku blushing dan jantungku berdegup dengan kencang. Aku membenamkan wajahku di bantal yang sedang kupegang.

Aish, saat itu wajahnya dekat sekali denganku. Apa yang kupikirkan. Tapi, ini sedikit aneh, setiap aku berada di samping Taehyung, terkadang jantungku berdegup kencang. Dan, aku benar-benar nyaman ada di sampingnya. Aku juga sering memikirkan wajahnya dan tidak bisa mengalihkan pandanganku darinya. Aku tidak tau tapi, apa aku menyukai Taehyung?

Entah apa yang aku pikirkan. Aku tidak bisa menyukai Taehyung setelah apa yang dia perbuat kepada Seokjin oppa. Aku tau dia sahabatku tapi setiap aku mengingat kalau dia pernah memukuli Seokjin oppa itu terkadang membuatku kesal. Tapi, kenapa aku tidak bisa membencinya? Padahal, dulu aku pernah bilang kalau aku membencinya. Entahlah. Aku tidak tau apa yang terjadi denganku.

Aku tersadar dari lamunanku ketika hp ku berbunyi. Aku berlari dan mengambil hp ku. Aku duduk di atas tempat tidurku dan melihat notifikasi pesan dari Taehyung.

You Change Me [KTH x Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang