✔️Coming of the Villain Boss! [1]

Bab 112: Putri Kerajaan (18)

Penerjemah: Terjemahan Henyee Editor: Terjemahan Henyee

Di ruang belajar kerajaan itu berantakan total. Meja dan pedupaan terbalik di tanah, dan buku serta kertas berserakan di mana-mana.

Apa yang terjadi?

Baiklah, mari kita tinjau ...

Ming Shu curiga kaisar sendirilah yang merencanakan penculikan dan dia hanya menangis "Pencuri!" Sebagai pencuri sejati. Dia telah menyembunyikan Putri Rong Hua untuk menjebaknya.

Kaisar secara alami marah atas tuduhan ini. Dia memarahi Ming Shu karena berbicara omong kosong dan tidak menunjukkan rasa hormat kepada Yang Mulia.

Perdebatan sengit kemudian terjadi di antara keduanya, dan itu semakin dan semakin keras, sampai pada titik pertarungan.

Benar, mereka bertengkar. Merasakan bahwa jumlah "musuh" terlalu banyak untuknya, Ming Shu memerintahkan para penjaga yang bersembunyi di sekitarnya untuk keluar, dan kemudian ...

Pertarungan berlangsung. Itu sebabnya ruang belajar kerajaan berakhir dalam kondisi berantakan.

Sekarang Ming Shu sedang duduk di tangga, memegang sepiring kue kacang hijau (siapa yang tahu di mana dia mendapatkannya), dan waktu luang yang dia perlihatkan membuatnya tampak seperti sedang menikmati teh sore yang indah.

Di seberangnya ada deretan penjaga kerajaan yang waspada, bersenjata lengkap, yang siap untuk bergegas dan menjatuhkan Ming Shu sebentar lagi. Sementara itu, yang lain semua berdiri di belakang penjaga, terluka atau terluka, tampak seperti kerumunan tawanan yang menderita.

Kaisar didukung oleh Kasim Li. Dia hampir pingsan karena marah.

Tetapi kaisar tidak ingin kehilangan sikapnya yang mengesankan. "Shen Ci, beraninya kamu menyerangku ... Bagus, hoh, aku melihat wajah sejatimu hari ini! Anda akan dieksekusi karena kejahatan melanggar kesucian saya. Kuil Surgawi juga tidak bisa menyelamatkanmu! ”

"Yah, bunuh aku kalau begitu."

"Apakah kamu pikir aku tidak bisa?"

Ming Shu tiba-tiba melirik kaisar. Kaisar dan Kasim Li mundur beberapa langkah, menelan dengan susah payah.

"Boleh aku minta sepiring kue kacang hijau lagi?" Makanannya terlalu sedikit, bahkan tidak cukup untuk mengisi perut kosongku, apalagi menangani para goblin yang berisik ini.

Apa?

Mereka telah menahan saraf mereka selama setengah hari, dan apa yang baru saja dia katakan?

Apakah kamu sedang bercanda?

Situasi berubah menjadi jalan buntu.

"Ci kecil." Tuan Kuil Surgawi datang terburu-buru begitu dia mendapat kabar. "Yang Mulia."

"Tepat waktu, Tuan." Entah bagaimana, kaisar melihat secercah harapan. Dia berdiri tegak dan menanyai tuannya dengan tajam. “Shen Ci ini tidak melihat aturan di istana. Dia memerintahkan orang-orangmu untuk menyerang saya dan semua menteri. Guru, saya selalu menghormati Kuil Surgawi Anda, tetapi sekarang apa yang Anda maksudkan dengan ini? "

Pada saat ini, kaisar sangat bertekad bahwa Kuil Surgawi harus dihilangkan. Satu hari lebih lama itu ada, satu hari lagi itu akan membatasi keluarga kerajaan.

"Yang Mulia, apakah ada berita tentang investigasi?" Sang master menghindari pertanyaan kaisar.

"Dia yang paling mencurigakan." Kaisar mendengus.

Tuan itu mengerutkan kening. Dia memandang Ming Shu yang masih duduk di tangga, dan berkata dengan rendah, "Yang Mulia, satu-satunya bukti hanyalah buyao , bukankah sedikit tergesa-gesa curiga bahwa Little Ci terlibat dalam menghilangnya Putri Rong Hua ? Selain itu, Little Ci tidak punya alasan untuk menculik Yang Mulia. Dan yang paling penting sekarang adalah menemukan di mana Yang Mulia berada. ”