Terakhir Kalinya

3.2K 382 71
                                    

Mohon kerja samanya dengan baik! Vote cerita terlebih dahulu sebelum membaca!

{Dilarang keras Plagiat!}

Selamat membaca❤

•••
"Kullu nafsin zaaikotul maut"
Setiap jiwa pasti akan merasakan mati.
•••

Zahra Fahira Rahman, perempuan berparas cantik dan keturunan dari kiai besar di kota kembang. Seorang wanita yang sangat diminati oleh kaum adam  karena ahlak dan keimananya sangat melekat pada Zahra.

Perempuan yang aku kagumi sejak masih sekolah dan cita-citaku sejak dahulu ingin menikahinya. Karena dialah yang menuntunku hingga sukses seperti sekarang.

Karena perjodohan dari seorang ayah yang sangat berarti untuk kehidupanku, membuatku tidak bisa menolak keinginan terakhirnya. Hingga pada akhirnya, Allah  menuliskan jodohku untuk bersanding dengan perempuan yang sama sekali tidak aku kenal, kenal pun tidak apalagi mencintai.

Semenjak aku menikahi perempuan bernama Prilly Adzana Latuconsina salah satu karyawanku di kantor, aku tidak bisa menghubungi Zahra lagi, di waktu setelah lulus masa SMA aku telah berjanji padanya bahwa dia akan ku khitbah dengan segera. Namun, pada kenyataannya Allah berkata lain.

Ternyata benar apa yang di kata orang, kalau cinta akan datang dengan sendirinya. Semenjak beberapa bulan aku menikahinya, entah apa yang terjadi kepadaku saat berada didekatnya. Ternyata Allah maha membolak balikkan hati dengan mudah seperti membolak balikkan telapak tangan.

Kujalani hidup ini bersama perempuan yang sangat kucintai, dia Prilly Adzana Latuconsina. Mungkin sulit untukku mencintainya, tetapi dia yang sabar mengajarkanku apa arti cinta yang sesungguhnya. Dia tidak terlalu mengangumkan untukku, tetapi dengan kelembutan dan kesabaran hatinya  yang membuatku masuk dalam hidupnya, dia yang menemaniku saat aku marah dan dia juga yang menetap dengan sifat acuhku.

Cinta sejati itu telah aku temukan pada dirinya, mencintai dengan adanya ikatan halal tanpa sebulir dosa.

Tetapi, disaat Prilly sedang mengandung anakku, tiba-tiba saja Zahra datang kembali. Aku tak tahu harus bagaimana setelah ia menjelaskan kepadaku tentang sakit yang dideritanya.

Hatiku kembali berperang mana yang harus aku pilih, bahkan saat meminta sama Allah dengan melakukan shalat istikharah pun tidak kunjung aku mendapatkan jawaban yang pasti.

Disatu sisi aku ingin berbahagia selamanya bersama Prilly, tapi disisi lain Zahra memintaku untuk menjadi makmum keduaku, tangisan, jeritan, dan permohonan Zahra tidak bisa aku menolaknya secara kasar, hingga akhirnya aku memilih untuk mengiyakan saja permintaannya, meskipun aku telah menyakiti satu hati.

Aku berbahagia di atas penderitaan istriku.

Suami macam apa aku ini!

Tidak tahu diri!

Segala umpatan pada diri sendiri telah kuterima, bahkan saat aku menceritakan masalahku tentang rumah tanggaku kepada mama, jangan ditanyakan lagi, bukan cuma marah, tapi mama jatuh pingsan sampai memohon-mohon kepadaku agar kembali kepelukan Prilly.

Dan ternyata Zahra-lah yang memenangkan drama ini,

Perkataan Prilly terus terngiang dikepalaku. Sebenarnya waktu itu, aku mau jujur soal hubunganku dengan Zahra, tapi waktu ituasih kurang tepat.

"Siapa perempuan bernama Zahra Fahira itu? Apa maksud dari chat yang dia kirim bahwasanya dia tidak sabar kamu menemui orang tuanya? Jika itu hanya sebatas silaturrahmi, aku bahagia mendengarnya, namun jika itu termasuk salah satu menyakiti perasaanku dan menghancurkan rumah tangga kita, demi Allah aku gak ikhlas."

My Husband Is Rich Man (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang