Hari Yang Buruk

15 3 1
                                    

'Menyebalkan...
Kau benar-benar menyebalkan'

Alsyarah Gensia

------------------------------------------------------------------------

     Zarel Alleodra Killandra seorang pemuda  dengan perawakan tinggi serta wajah tampan yang mempesona.Tatapan  tajam dan dinginnya dapat menghipnotis orang untuk berlama-lama mendalami mata coklat gelap miliknya.Aura yang dipancarkannya membuat orang-orang akan menoleh dan memberi atensinya kepada pemuda tampan keturunan  inggris -Indonesia tersebut.

Pemuda yang baru keluar dari kamarnya itu berjalan menuruni tangga menuju ruang makan.Zarel baru saja selesai bersiap-siap untuk sekolah, ia menghampiri ayahnya yang duduk termenung di kursi meja makan.Zarel memberikan pelukan singkat pada ayahnya, membuat keterpakuan ayahnya buyar.

"Zarel, ayo sarapan"Ajak Girda Killandra,ayah Zarel.

Zarel mengangguk lalu mendudukan diri disamping ayahnya.

Sarapan berjalan hening dan khidmat.Zarel yang sudah selesai,  kemudian berdiri dan beranjak dari ruang makan.

"Pa Zarel berangkat"pamit Zarel.

Setelah mendengar suara motor Zarel menjauh.Girda menundukan kepalanya ,helaan napas berat terus keluar dari bibirnya.

"Ini akan baik-baik saja"sugesti Girda pada dirinya sendiri.Menguatkan diri untuk ujian yang sedang dihadapinya.

                                      ***

Zarel memarkirkan motornya diparkiran sekolah.Ia baru saja membuka helmnya ketika sebuah rangkulan mendarat di bahunya.Zarel melirik seseorang yang berada di sampingnya.

"Tangan lo mau putus?"Zarel memberikan tatapan tajam pada Ardi siempunya tangan yang merangkulnya.

Ardi hanya menyengir kaku lalu menurunkan tangannya dan mundur beberapa langkah.
"Sans aelah Rel"

Tanpa repot-repot membalas perkataan Ardi, Zarel sudah berjalan meninggalkan parkiran.

"Cih ngambek tu pasti"gerutu Ardi. Kemudian ia berlari menyusul Zarel.

"woi tungguin babang ganteng "teriak Ardi membuat beberapa orang yang ada di perkiran kaget dan reflect mengumpat.

                                      ***

"PAGI TEMAN SEKALIAN YANG BERBAHAGIA,GUE MA --"

"Bacod lo Mel,lubang telinga gue jadi tiga nanti denger Teriakan lo"

Teriakan Imel terpotong dengan ucapan Ardi.Imel menoleh kebelakang melihat orang yang sudah berani memotong ucapannya.

"Lo cari mati Di,kemarin lo belum ngerasain pukulan gue kan"Imel menatap garang kearah Ardi seakan-akan siap untuk menerkamnya.

Zarel yang berdiri disamping Ardi sudah tahu apa yang akan terjadi,ia memutuskan melanjutkan langkahnya memasuki kelas.

Sedangkan Ardi yang melihat itu sudah mengambil ancang-ancang untuk kabur.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 02, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Badboy VS GensiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang