Alim POV
Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatu
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya rahmat dan hidayahnya sehingga saya bisa berperan dalam lapak ini.Tak lupa shalawat serta salam kita curahkan kepada baginda nabi Muhammad SAW Yang telah membawa kita dari alam terang kegelapan menuju alam yang erang-benderang.
Oke langsung saja..
Hari ini gue sebagai ketua kelas yang baik hati,suka menabung dan tidak sombong akan menggantikan authornya.Sebenarnya sih gue gak mau gantiin tapi berhubung ini kelas gue jadi diiyain supaya authornya bahagia.
Untungnya pelajaran hari ini tidak menguras otak,terlihat dari teman-teman gue yang sibuk bercanda diluar kelas karena sekarang masih pukul tujuh kurang lima belas menit.
"Lim!Shalat dhuha yuk"Itu suara Agi dari ambang pintu,ia sudah bersiap-siap dengan menenteng sandal jepitnya.
"Iya tungguin gue"Gue berucap dan ikut menyusulnya
"Tunggu..gue juga ikut"Itu suara Yuset yang baru datang dengan tersengal-sengal
"Ikut kemana?"Tanya gue
"Ke KUA"Celetuk Agi membuat si empunya mendelik tajam
"Gue gak ngomong sama kalian berdua yah"Yuset mengomel sambil melepas tali sepatunya
"Terus lo ngomong sama siapa?Hantu?"Ucap Agi dengan kekehan diujung kalimatnya
"Kalau ngomong dijaga yah,sembarangan.Gue ngomong sama si kembar"Yuset melirik si kembar Anti-Ana yang sudah menunggunya dengan mukena ditangannya"Anti!Ana!Masa Agi tadi bilang kalau kalian hantu"Yuset mulutnya lemes banget dasar kompor
Agi gegalapan"Eh enggak!Jangan percaya sama nih anak,bohong dia"Agi melirik tajam kea rah Yuset yang cengengesan
Anti-Ana hanya menggeleng dengan tersenyum"Yuset, kamu jadi ikut shalat?"Tanya Anti
Yuset malah nyengir"Eh..jadi kok,tungguin yah"Dan dia berlari masuk kelas
Setiap hari sebelum pelajaran dimulai gue dan teman-teman melaksanakan shalat dhuha,bukan cuma di kelas gue aja sih.Tapi,yang seringnya rombongan cuma anak-anak kelas gue,maklum lah soalnya di kelas gue solidaritasnya tinggi walaupun isinya ada yang ngeselin.
"Siapa yang punya sandal?"Itu Akbar sudah datang,sebenarnya Akbar datangnya pagi-pagi cuma mungkin karena dia lagi piket jadi agak sibuk
"Gue punya sandal"Ucap Gopi memperlihatkan sandalnya"Tapi mau gue pake"Lanjutnya
Akbar menghela nafas"Walaupun lo gak mau pake,tuh sandal juga gak bakalan muat dikaki gue Gopi.."
"Gak usah pake sandal,gue juga gak pake nih"Seru Arul yang sudah ada dipinggir lapangan
"Tapi ntar ketauan ibu Indri loh"Nayswah memperingati
"Iya bener tuh"
"Kalau ketauan gue ketawain lo"
"Ntar kalian kena denda"
"Biarin mereka didenda supaya uang kelas ada pemasukannya"
Mereka malah beradu argumen kalau udah kayak gini kapan shalatnya.Soalnya sandal aja pake didiskusiin.Kenapa gak pake sepatu aja sih.Ribet sih iya,tapi mau gimana lagi.Terkadang gue juga gitu sih bukan cuma ribetnya tapi kalau sepatu basah itu tambah repot lagi.
"Gak usah pake sandal,ayok shalat keburu masuk"Saran Fath dan mulai berjalan menghampiri Arul
"Yaudah deh"Putus Akbar
Kami berjalan melewati lapangan karena bangunan kelas gue berhadapan dengan masjid yang berada di lantai atas.Gue sama laki-lakinya pergi duluan maklum lah perempuannya pada ribet jadi malas nungguin dan juga pintu masuknya beda.
Baru berjalan setengah lapangan Diki menepuk pundak Gue"Lim,bu Indri noh"Tunjuk Diki kearah depan ruang guru
Gue beralih menatap kearah yang ditunjuk Diki"Rul!Ada bu Indri"Gue menyeruh kepada Arul yang ada didepan
Arul berbalik dan menatap kaget"Mana?Mana?"Ia celingak-celinguk memastikan"Aelah mampus gue..gimana nih?"Tanya Arul ke Akbar
"Ya larilah"Akbar berkata cepat kemudian lari menghindari bu Indri
Semuanya ngacir entah kemana,untungnya gue sama Agi pake sandal jadi gak ikut lari-larian.Gue liat mereka larinya mencar Akbar sama Fath dikoridor kelas delapan sedangkan Arul sama Diki kembali menuju ke kelas.
Setelah menunggu beberapa saat,keduanya juga kembali menuju ke kelas karena takutnya bu Indri akan melewati koridor kelas delapan.Gue dan Agi juga memutuskan untuk kembali kek kelas karenag gak enak kalau cuma berdua ke masjid.
Sesampainya di depan kelas terlihat dari perempuannya yang sudah menertawakan.
"Untung bae ibu gak ngeliat,bisa habis uang jajan gue kalau ketahuan"Ucap Akbar yang memegang dadanya
"Ngacir kan lo,udah dibilangin juga,bandel sih"Seru Anti menahan tawa
"Diem ae"Ucap Fath ketus membuat Anti merajuk
Akbar mengusap tengkuknya"Tadi hampir aja gue nabrak de-"
"Hah?siapa yang nabrak?"Rani datang-datang langsung nyosor
Kiki yang ada disampingnya menepuk pundak Rani"Itu tadi kucingnya bu kantin ketabrak"Ucapnya asal
Rani kelihatan kaget"Yang bener lo?Terus..terus..gimana?"
"Suaminya kucing nangis-nangi..terus ngabisin ote-otenya bu kantin,puas lo"Ucap Akbar greget"Orang belum terusin malah nyosor duluan,heran gue"
Rani menekuk muka"Sans elah,gak ngegas juga kali"Ia pu kembali masuk ke kelas
"Yaudah lah,gak usah dilanjutin ntar keburu masuk,mending langsung ke masjid aja mumpung bu Indri gak ngeliat"Putus gue soalnya kalau gak digituiin nggak kelar-kelar ributnya
"Bener tuh kata pak ketua"Kata Diva yang juga ikut disetujui oleh yang lainnya
"Iya deh..iya"
Dan kami pun bergegas ke masjid untuk melaksanakan shalat duha dan gue yang bertindak sebagai imam,biasanya gantian dan sekarang giliran gue.
Mungkin cukup sekian lebih dan kurangnya mohon dimaafkan.Kalau kalian terhibur Alhamdulillah kalau tidak tetap Alhamdulillah.
Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatu...
To be continue...
***
Btw nulis part ini greget sendiri,soalnya agak susah meranin yang lain soalnya takut salah.Jadi ujung-ujungnya permaluin diri sendiri wkwkwk..
Khusus buat part ganti pemeran words agak dikit,soalnya susah karakternya mau digimanain...
Jangan lupa tekan bintangnya,biar tambah semangat dan comment:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kelas Orange
HumorKelas unggulan mungkin itu hanya sebagai sampul... Anak pintar mungkin itu hanya julukan... (pintar kok buktinya diunggulan😋) Anak rajin mungkin itu hanya omongan.. Tapi terkadang mereka rajin banget... Rajin nyontek maksudnya😂 Siswa kelas 9 h...