👦WAKIL

59 11 17
                                    

Peringatan!Typo bertebaran

ENJOYyyyyy...

^^

Akbar POV

Welcome to my story guys....

Maksudnya our story...

Bangga banget gue udah pintar bahasa inggris berkat Pak Surya nih..

Asiiik sayang....

Sekarang giliran gue yang jadi pemeran utamanya, gue mah senang-senang aja bisa berperan dalam lapak ini. Biar jadi pengobat hati dan kerinduan.

Pertama-tama gue perkenalin diri dulu yaks...

Supaya yang gak tau jadi tau dan yang sudah tau jadi sayang..

Nama gue Akbar Al-Farisi biasa dipanggil Akbar, Abbar atau Emong. Kata orang-orang gue ganteng...emang aslinya gue ganteng, gue punya bulu mata anti badai, tinggi? Jangan dibilang, terus gue tuh humoris. Perfect kan dijadiin gandengan.

Woy jangan mentang-mentang jadi pemeran, bisa promot diri yah-Author

Eh Thor! Sekarang giliran gue lo gak boleh campurin dong curang banget lo-Akbar

Oke lanjut..gak usah dengerin authornya, dia lagi iri tuh sama gue

Setelah tadi melaksanakan shalat dhuha gue dan teman-teman langsung ke kelas karena kami terlambat lima menit dan untungnya pak Firman guru Fiqih gue belum masuk.

"Rul!Entar lo jadi ikut latihan gak?" Gue bertanya kepada Arul yang sudah duduk dibangkunya

Ia berbalik dan mengeluarkan buku bersampul biru itu dari tasnya "latihan apa?" Ia berucap tanpa melihat kearah gue

"Latihan zumba" Gue menjawab asal, kesel banget soalnya orang lagi bicara gak diliat

"Sejak kapan lo ikut gituan? Emesh gue" Kurang ajar nih anak cubit pipi gue emang gue cowok apaan

Gue menggerutu "Eh sianying gue masih normal yah, jangan sentuh-sentuh gue" Gue menghindar karena Arul yang berusaha mendekat

Dan sebuah pulpen mendarat dikepala gue "Kalian berdua bisa diem gak, kerjannya ribut mulu" Itu Rani sang wanita yang berjiwa pria

"Suka-suka gue dong,mulut-mulut gue kenapa lo yang repot" Ucap gue sambil mengusap kepala

"Tapi lo ganggu, tahu gak?"

"Bukan, tapi tempe"

"Kalian berdua kalau ribut mulu ntar jodoh loh" Kata Yuset yang akhirnya angkat bicara

"DIEM" Ucap gue bersmaan dengan Rani

Terlihat dari mukanya yang meenggerutu "Lah salah gue apaan dah"

"Diam aja lo, anak kecil gak boleh ikut campur urusan orang dewasa" Seru Arul

"Tau yang udah dewasa" Yuset akhirnya mengalah

Percakapan itu berakhir tanpa kesimpulan..

Ralat percekcokan!

Pintu kelas terbuka menampilkan Pak Firman dengan setelan baju dinas khas pegawai negeri sipil. Perlu diketahui Pak Firman salah satu guru yang the best lah karena dia jarang marah kayaknya enggak pernah deh selama gue diajar sama dia, dia juga care, dan dia termasuk guru yang ramah.

"Assalamu'alaikum anak-anak"

"Wa'alaikum salam" Ucap kami serentak

Setelah ketua kelas mempersiapkan kami berusaha memfokuskan pada pelajaran walaupun kenyataannya pada menguap. Pelajaran pun berlangsung dengan enggak cepat, walaupun pelajaran fiqih termasuk yang cukup gue sukai tapi kebahagiaan anak sekolah yang menanti adalah kantin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kelas OrangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang