1

50.5K 1.1K 9
                                    

"huaaaa mama!!! Kaos kaki aku bauu ihhh" tangis seorang gadis yang berusia 17 tahun walaupun sudah dewasa tapi sikapnya sangat manja dan kekanakan sebut saja lebay.

"ya ampun patisa sayang? Kaos kaki kamu kan banyak, kamu bisa pake yang lain selain yang ini jangan kayak orang miskin deh yang ga punya banyak kaos kaki" ucap riana pada putri bungsunya. Sifat Riana seperti itu lembut tapi aga sombong.

"tapi maa hiks hiks patisa suka yang ini ada stempel muka hello kitty yang imut kayak aku" adu patisan yang sudah menangis. Sembari memegang kaos kakinya

"duhh de lo tuh mau sekolah kayak anak kecil tau, dari atas sampe bawah semuanya pink ga sekalian tuh muka warna pink, empet dah gue liatnya" sinis andi kakak patisa, dengan nada kesal.

"udah sayang yang ini cuci nanti mama beliin yang banyak kaos kaki kayak gini, hari ini kamu pake yang ini aja bagus ya" bujuk riana memberikan kaos kaki putih polos.

"yaudah deh mama janji nanti beliin aku kayak gini yang banyak" ucap patisa di balas anggukan.

"mau lo makan tuh kaos kaki de?" tanya andi.

"Ihhhh mama kak andi sirik aja sama aku!!!" adunya membuat kepala riana pening.

"ndi mending kamu keluar sana panasin mesin motornya patisa buat dia berangkat sekolah" andi yang disuruhpun langsung menjalankan perintah nyonya besarnya.

"udah udah ihh udah gede mau lulus SMA juga masih aja cengeng" patisapun langsung menyengir kuda pada mama nya, Riana yang melihat hanya geleng-geleng kepala

"ishh mama ma gitu" ucap patisa yang diikuti oleh riana namun tanpa suara dengan ekspresi di jelek- jelekan

"mama ihh ngeledek aku mulu aku nangis lagi nii" ancam patisa yang membuat riana berhenti meledek anaknya.

"papa!!!" teriak patisa kencang membahana sampai seisi rumah bisa mendengarnya.

"wahhh patisa udah rapi, cantik banget sihh jadi gemes papa" puji aldrik pada anak bungsunya yang super manja.

"hehe iya pah, uang saku mana pa?" tanya patisa

"ada di dompet" jawab aldrik cuek mengerjai putri bungsunya.

"papah mau bikin patisa nangis lagi? papa tega liat patisa ga jajan seharian di sekolah nanti" tanyanya yang sudah memasang wajah puppy eyes

Benar- benar manja. Gumam aldrik lalu mengambil dompetnya.

"ini buat kamu" ucap memberikan uang saku seperti biasanya.

"makasih ya pah" ucap patisa namun enggan untuk pergi.

"kamu ga berangkat sekolah?" tanya aldrik yang memperhatikan putrinya berdiri saja.

"papa mah iiihhh ga peka patisa nangis aja deh, aku tuh minta tambahan tau pah" ucap patisa yang kembali menangis.

"kenapa ga ngomong dari tadi? Udah jelaslah papa ga ngerti orang papa bukan cenayang" jawab aldrik.

"yaudah tambahin" manja patisa

"nih, kamu belajar ya baik ya sayang
" ucap aldrik

"siap papa" jawabnya sembari hormat lalu "cium?" tunjuk patisa pada pipi belah kanannya
Cup aldrik pun menciumnya.

"satu lagi" lanjutnya menunjuk pipi kiri cup aldrikpun selesai mencium anaknya, lalu patisapun pergi setelah puas dengan uang saku bertambah dan ciuman sayang dari sang mama dan papa, ciuman dari mamanya sudah di kamar ia lakukan sekarang giliran pada kakaknya.

"kakak!!!" teriak patisa yang baru sampai teras rumah lalu melihat andi kakaknya.

"jangan teriak- teriak ini rumah bukan hutan" sinis andi.

"kakak motor aku udah panas?" tanya patisa.

"udah" jawab andi datar lalu pergi.

"kakak mau kemana?" tanya patisa lalu menarik tangan kakaknya.

"mau masuk"

"cium aku dulu lah kakak?" pinta patisa , andipun langsung mencium pipi kanan- kiri patisa dan yang terakhir keningnya.
Walaupun patisa manja dan bawel andi sangat menyayangi adiknya sifat adiknya itu unik dan langka hanya ada wanita 1:10000 salahsatunya patisa.

"dadah kakak" teriak patisa yang sudah menaiki motornya dan menjalankan keluar perkarangan rumahnya.

My little wife(COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang