22

21.2K 643 1
                                    

"ini sa satenya" ucap wisnu saat sudah sampai rumah.

"makan aja sama mas isa udah ga mood" jawab patisa cuek.

"lhoo sa? Kok kamu gitu sih? Saya ini udah bela- belain lho nyari sate ini." ucap wisnu dengan nada sedikit tinggi.

"hiks hiks mas jahatt, mas udah bentak isa, isa benci sama mas wisnu." jawab patisa yang sudah berlinang air mata.

Wisnu Pun semakin frustasi menghadapi istrinya yang semakin cengeng dan manja sejak hamil yaaa walaupun sebelumnya juga sama. Tapi semenjak hamil patisa lebih cengeng dan manja.

"Sa! Sa! Bukan itu maksud mas, mas ga ada maksud buat bentak kamu kok sayang, mas minta maaf ya" ucap wisnu lembut pada istrinya yang pasti ia harus extra sabar.

"hiks hiks janji ya jangan bentak Isa lagi, isa tuh suka sakit hati kalo di gitu in hiks hiks"

"iya sayang mas janji."

"yaudah sini peluk isa!" pinta patisa yang sudah kembali ceria sembari merentangkan tangan, dengan senang hati Wisnu pun menurutinya.

Wisnu aneh dengan sikap patisa yang seperti bunglon, tadi nangis sekarang ceria nanti tiba- tiba marah hufhhh sabar yaa wisnu hehe

8 bulan kemudian.

"mas isa pengen gendong ihhh" rengek patisa yang manja.

"jangan sa kasihan bayi kamu." jelas riana, semenjak usia kandungan patisa 7 bulan riana dan ranti tinggal bersama patisa di rumah patisa guna untuk menjaga patisa dan cucu pertamanya.

"gapapa ma gendong ala bridal style aja" jawab wisnu, patisa yang mendengarnya pun langsung berbinar bahagia.

"kamu mau makan apa?" tanya Wisnu saat mereka sudah sampai ruang makan.

"makan nasi lah mas" jawab patisa jengkel.

"iya maksud mas sama menu makanannya yang mana? Kan ini ada banyak."

"sama sayur aja mas" jawab patisa ceria.

"yaudah aaaa" ucap wisnu sembari menyuapkan sendok ke mulut patisa.

"ishh mas ga romantis bangett sih, patisa tuh pengen di pangku atuh makannya" rengek patisa sedangan Ranti dan riana hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah patisa.

"yaudah ayo sini mas pangku" jawab wisnu yang kini sedang memangku patisa.

"mas kok perut isa besar banget ya, beda sama bumil- bumil yang lain"

"namanya juga bayi kita kembar sa" jawab wisnu tersenyum.

"hehe iya juga ya mas, mas kenapa sih isa itu telmi" tanya patisa polos.

Baru nyadar istri gue. Gumam wisnu dalam hati.

"engga kok, istrinya mas pinter ga telmi. " ucap wisnu sembari membelai rambut lebatnya patisa.

"mas Suka ya sama rambut isa?" tanya patisa dan di balas anggukan.

"hmm berarti mas ga suka sama isa? mas suka nya sama rambut isa, mas jahat tau ih" wisnu yang mendengarnya pun pusing harus menjawab apa pada istriinya ini.

"bukan gitu maksud mas, mas suka kok semua yang ada di isa termasuk Isa nya juga "

"bener?" tanya patisa lalu dibalas anggukan, patisa pun memeluk erat tubuh suaminya. 'Hufhh akhirnya ngerti juga' ucap wisnu dalam hati

"akhhh mas perut isa sakit!!" ringis patisa sembari memegangi perutnya.

"apa yang sakit sa? Kamu jangan becanda deh" panik wisnu yang kini melihat wajah patisa yang menahan sakit

"huaaa mas isa ga kuatt, akhhhhhh isa sakit mas" teriak patisa, Wisnu pun menggendong patisa ala bridal style.

"bunda!!! Mama!!! Aku kerumah sakit dulu, perut isa sakit" teriak wisnu panik dan mengambil kunci mobilnya.

"dokter tolong istri saya perutnya sakit" ucap wisnu panik pada dokter saat sampai di rumah sakit.

Patisa pun diperiksa oleh dokter.

"istri bapak akan melahirkan" ucap dokter tersebut.

"sus! Siapkan ruang persalinan" lanjutnya dan dibalas anggukan oleh sang suster.

"hiksss sakit mas, isa ga kuat" rengek patisa yang sudah bercucuran air mata dan keringat.

"isa! Isa sayang kamu harus kuat ya semangat kan kamu mau jadi bundaa" ucap riana yang baru satang bersama ranti.

"sakittt banget maa hiks hiks" tangis patisa.

"mari kita bawa bu patisa ke ruang persalinan"ucap dokter itu.

Di ruang persalinan wisnu memegangi tangan patisa seakan-akan menyalurkan kekuatan pada istri nya yang sedang bertarung nyawa demi anak- anaknya.

"ayoo bu di dorong" ucap sang dokter.

"isaa ga bisa dorong dok, isa bisanya ngejan" jawab patisa yang polos walaupun sedang merasa kesakitan.

"iya di hejankan bu yang kuat ya! Ini si dedenya udah mau keluar" ucap sang dokter yang membuat patisa semangat 45

"aaaaaaaaaaa hufh hufh aaaaaaaa" teriak patisa sembari mengejan dengan nafas ngos- ngosan.

Oek oek oek

Tangis bayi pertama sudah keluar dengan jenis kelamin laki- laki.

"dede bayi isa udah keluar mas?" tanya patisa lalu di balas anggukan oleh wisnu.

"tapi patisa masih mules lalu pengen ngehejan lagi" rengek patisa.

"kan masih ada dede bayinya di perut kamu" jelas wisnu.

"ayoo bu sekali lagi yaa, semangat bu
" ucap sang dokter menyemangati.

"huaaa sakit! Aakhhhhhhh akhhhhh huffhh akhhhhhhhhhh" hejan patisa sangat kuat.

Oek oek oek

"nahhh udah keluar dua- duanya bu, keduanya laki- laki" jelas sang dokter, patisa hanya diam saja, Wisnu pun sangat bahagia dan mencium.wajah istrinya dengan sayang.

"makasih banyak my little wife" ucap wisnu sembari meneteskan air mata.

"hiks hiks mas jangan bikin isa baper deh" jawab patisa sedangkan wisnu terkekeh.

Tinggalkan jejak wankawan:)
Vomment nya ya♡









My little wife(COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang