21

19K 536 0
                                    

"mama!!!!" teriak patisa saat riana mengunjungi rumahnya.

"aaaa sayang mama kangen tau sama kamu"

"hiks hiks isa juga kangen banget sama mama"jawab patisa yang mulai berlinang air mata.

"eh kamu jangan nangis dong sayang? Kasihan bayi kamunya ikut sedih juga" jelas riana sembari mengusap rambut anaknya dengan sayang.

"emang hiks kalo isa nangis bayi isa juga nangis ya ma?" tanya patisa dengan wajah polosnya.

"iya makanya isa jangan nangis."

"kalo bayi isa juga ikut nangis, kok ga kedengaran sih suaranya?" tanya patisa penasaran.

"udah mau jadi emak juga begonya ga ngilang- ngilang" sinis andi yang baru saja masuk ke kamar patisa.

"ehhh kak andi, isa itu bukan mau jadi emak- emak tapi mau jadi bunda
" jelas patisa dengan wajah cerianya.

"iyalah yang normal ngalah" jawab andi yang di pelototi riana ibunya.

"kak andi ga kangen sama isa?"

"engga" jawab andi cuek.

"tapi isa kangen sama kak andi! Sini- sini peluk isa?" ujar patisa sembari merentangkan tangannya, andipun mulai mendekatkan diri dan memeluk adiknya sayang.

"haii!!! Isaa" sapa bunda dari wisnu.

"ehh bunda? Bunda sini peluk isa" ujar patisa yang melepaskan pelukan kakaknya andi.

Rantipun memeluk menantunya itu.

"bunda? Di dalam perut isa ada dede bayi lhoo bun, iya kan mas?" ucap patisa sembari bertanya pooada wisnu.

"e-eh iya" jawab wisnu yang baru saja datang.

"kata mas wisnu dede bayi ini hadir dari adonannya mas wisnu sama aku
" jelas patisa polosnya sedangkan wisnu sedang uringan- uringan karena ucapan istrinya ini.

"ehhh belek sapi!!! Masalah yang kek begituan jangan dibahas- bahas kasian nih kuping gue udah ga suci lagi gara- gara ngedenger ucapan lo" sinis andi.

"Hehe iya kak, isa minta maaf tadi keceplosan" jawab patisa terkekeh, sedangkan wisnu diam saja sembari menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal.

"sayang?" panggil wisnu pada istrinya saat sudah berada di atas ranjang.

"apaan?"

"kalo di hadapan keluarga dan temen- temen kamu jangan ngomong yang kayak tadi ya?" jelas wisnu.

"emang tadi aku ngomong apa? Ngomong 'apaan' yang tadi aku bilang?"

"bukan yang itu sayang"

"terus yang mana?"

"yang kamu bilang ngadon itu"

"oh iya tenang aja mas, aman terkendali kok" jawab patisa ceria wisnupun hanya tersenyum.

"mas?"

"bangun ihhh aku pengen beli sate" ucap patisa membangunkan suaminya.

"hoamm! Emang ini jam berapa sayang?" tanya wisnu sembari menguap.

"jam 02.15 pagi mas"

"pagi? Pagi darimanya sayang? Langit masih gelap, tukang sate mana ada jam segini? Kamu mau aku di datengin sundel bolong? Huh?" jelas wisnu.

"tapi mas yang mau bukan isa tapi dede bayinya" jawab patisa.

"besok aja ya sayang"

"hiks hiks mas jahat ya huaaaaaa nas wisnu jahat" tangis patisapun.pecah, wisnu yang terkejutpun langsung bangun dan mendekap tubuh istri manjanya ini dengan sayang.

"iya iya mas beliin ya! Kamu jangan nangis ini masil malam" jelas wisnu.

"kalo kamu nangis nanti ada kuntilanak."

"bohong"

"ada arwah penasaran yang ngikutin.kamu nangis"

"itu jugo mitos"

"kalo ga percaya, nanti ada leak yang terbang sambil liatin kamu" lanjut wusnu, patisa yang mendengarnyaoun langsung loncat ke pangkuannya wisnu.

"mas jangan becanda gitu deh isa, ga suka"

"makanya jangan nangis"

"beliin isa satenya mas" rengek patisa.

"iya iya mas beliin."

"isa mau nunggu di bawah aja mas sambil nonton tv"

"yaudah ayo!"

"gendong mas" manja isa, wisnupun hanya tersenyum mendengar permintaan istri manjanya ini.

"yaudah ayo naik" jawab wisnu sembari merentangkan tangannya.

Wisnu kelimpungan mencari tukang sate jam 02.30 malam, wisnu merutuki istri manjanya ini yang meminta hal- hal aneh di jam- jam seperti ini.

"mas? Maaf disini ya jual sate siapa ya?" tanya wisnu pada hansip yang sedang berronda.

"oh ada mang ecep, tapi jam segini mungkin dia udah tutup, coba aja bapak kerumahnya di belah sana" jelas salah satu hansip itu, wusnupun mengucapkan terimakasih lalu pergi ke rumah mang ecep itu.

"mang ecep?" panggil.wisnu sembari mengetuk pintu dengan buku- buku jarinya.

"ehh iya, ada apa ya mas?" jawab dari seorang pria paruh baya bersama istrinya.

"saya mau beli sate pak, sebelumnya maaf mengganggu waktu bapak." ujar wisnu.

"iya tidak apa, tapi saya sudah tutup mas"

"saya mohon pak, istri saya lagi ngidam" mohon wisnu, mang ecep yang merasakan kasihanpun menganggukan kepalanya tanda akan menuruti keinginan wisnu.

"ini mas pesanannya" ucap mang ecep yang sekian lamanya di tunggu oleh wisnu.

"makasih banyak ya mas, berapa semuanya?"

"25.000 ribu mas"

"yaudah ini" ucap wisnu sembari memberikan uang sebesar 50.000 ribu

"kembaliannya ambil aja mas" lanjutnya, mang ecep pun berterimakasih pada wisnu.






My little wife(COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang