EPILOG

28.4K 711 7
                                    

"gimana sama nama anak- anakmu nak, sudah di siapkan namanya?" tanya ranti lembut pada putranya wisnu.

"udah bun, yang pertama nama alta renaldo kareman, yang kedua alva reonaldo kareman." jelas wisnu di depan semua kelurga yang berada di ruang inap patisa.

"bagus mas, namanya isa suka" jawab patisa bahagia sembari mengendong bayi pertamanya sedangkan yang kedua di gendong oleh riana mama patisa.

"mas gimana cara ngebedaan in alta sama alfa?" tanya patisa bingung.

"kalo alta dia ada tahi lalatnya di belakang kuping kalo alfa ga punya tahi lalat" jelas wisnu tersenyum.

"whaaaa menantu mama teliti banget soal anaknya" puji riana.

"apa lagi bikinnya ma teliti banget" sahut patisa yang di pelototi oleh wisnu, dan yang lainnya terkekeh bersama.

"mas?" tanya patisa saat sudah berada di rumahnya sendiri.

"heum?"

"isa ga yakin bakal jadi ibu yang baik mas" ucap patisa dengan nada lirih, wisnu pun terdiam dan merengkuh istrinya dengan sayang.

"kamu tenang aja, kita bakal ngedidik mereka bareng- bareng." jawab wisnu sembari membelai rambut istrinya lembut.

Oek oek oek

"ehh mas kembar nangis" ucap patisa yang tersadar tangisan bayinya.

"oalah alfa kamu jangan nangis" ucap wisnu yang menenangkan.

"udah berhenti nangisnya nanti kak alta ikut ke bangun dan nangis juga" lanjut wisnu, sangking kencangnya tangisan alfa, alta pun terbangun dan menangis bersama.

"sa? Ini gimana? Dua-duanya nangis?
" panik wisnu yang melihat kedua anaknya menangis.

"bukan nangis mas, mereka lagi paduan suara, lagian olahraga juga kalo nangis."

"ishh sa! Paduan suara gimananya? Mereka nangis ini pengen nyusu " jelas wisnu yang sedang menggendong kedua anaknya.

"yaudah yang mana dulu yang mau disusuin?" tanya patisa.

"ini nih si alfa dulu dia paling berisik
" jawab wisnu dan memberikan alfa untuk di susui, sedangkan alta wisnu timang- timang sampai tertidur.

"mas? Nih alfa udah tidur, mana sini alta nya aku susu in" ucap patisa yang selsai menyusui alfa putra bungsunya.

"telat alta udah tidur, sini alfa nya mas taruh di ranjang." jawab wisnu.

"mending kamu susu in mas gimana?" tanya wisnu sembari menaik turunkan alisnya.

"apaan sih mas genit ihh" jawab patisa, sedangkan wisnu mendekap tubuh istrinya dan mencium bibir patisa.

"ahh mas jangan sampe kebablasan aku belum 40 hari" desah patisa sembari berucap.

"iya ga akan."

2 tahun kemudian

" unda! Ini bayi ciapa?" tanya alfa dengan suara cadelnya.

"ini bayinya unda adik kamu sayang." jelas patisa... Yaaa patisa melahirkan bayi perempuan di saat alta dan alfa menginjak umur 2 tahun.

"adik atu?" tanya alfa di balas anggukan.

"aka alta? Kita punya adik balu lhoo" ucap alfa kepada kakaknya alta.

"udah tau, atu mah" jawab alta cuek.

"undaa aku mau liat mutanya dede" ucap alfa pada patisa, patisa pun mengizinkan putranya itu melihat sang adik.

"tiapa namanya? Aku tutah tau manggilnya apa?" ucap alfa.

"maura anandita maheswari, jadi kamu panggilnya maura atau ara" sahut wisnu pada putra bungsunya.

"haii aya, ini abang, abang alfa" ucap alfa pada adiknya itu.

"seneng ga punya adik?" tanya patisa.

"teneng banget unda" jawab alfa sedangkan alta dia diam saja memperhatikan adik perempuannya itu.

10 tahun kemudian

"mereka udah pada dewasa kan?" tanya wisnu.

"heum"

"jadi kamu harus percaya sama diri kamu sendiri, bahwa kamu bisa jadi bunda yang baik buat mereka." ucap wisnu.

"aku masih ga percaya, mereka bertiga itu anak- anak aku"

"aku yang dulunya manja, cerewet alay kini menjadi bunda yang ramah dan lembut" lanjut patisa, wisnu tersenyum melihat sang istri dan membelai rambutnya.

"bunda hiks hiks abang alfa hiks hiks gangu in aku mulu! Dia ngancurin istana pasir aku hiks hiks" adu maura yang sudah berurai air mata.

"yaudah jangan nangis mending kita di sini aja liat sunset tuh yang mau tenggelam." ujar patisa, yaa kini mereka berada di pantai, sudah menjadi jadwal keluarga kecil mereka untuk berlibur setiap minggunya memanjakan diri.

"hufh hufh bun? Air minum mana? Kakak capek" tanya alfa yang baru saja datang.

"capek gangu in adik kamu iya! Alfa udah bunda bilang jangan nakal? Jangan ganggu in adik kamu! Kamu tau kan dia itu cengeng" ucap patisa pada alfa sedangkan alfa ia sedang sibuk meminum air yang diberikan wisnu padanya.

"huaaaaaaaa maksud bunda maura cengeng? Iya gitu? Hiks hiks bunda jahat" ucap maura pada patisa, patisa pum kebingungan melihat putri semata wayangnya ini menangis.

"ehh bukan gitu maksud bunda cantik, cup kecup udah ya jangan nangis" melihat patisa menenangkan putrinya itu, membuat hati wisnu jadi bahagia mungkin sikap cengeng dan alay nya patisa pindah pada maura...

Apalagi tentang pulpen hello kitty Maura pun sama gilanya dengan patisa, menjodoh- jodohkan hello kitty dengan melody.

"kak alta? Kok kamu diam aja?" tanya wisnu pada putra pertamanya.

"emang kenapa yah?"

"kamu ga seneng ya? Liburan kesini?" tanya wisnu.

"seneng kok" jawab alta datar.

Melihat putra pertamanya diam saja, patisa pun ikut nimbrung.

"jangan jadi anak pendiam kak, ga baik nantinya."

"baik kok bun, jadi bunda ga usah buang- buang tenaga buat nyeramah in aku kayak alfa" jelasnya yang sedang membaca buku.

"tap-"

"udah bun, mungkin sifat alta berbanding terbalik dengan sikap alfa" jelas wisnu.

Patisa pun mendekap tubuh putra pertamanya itu.

"bunda sayang kamu ta" ujarnya lembut sembari mengecup kening alta.

"alta juga sayang bunda kok, bunda tenang aja liat alta yang kayak gini, di balik sifat pendiam alta, alta peduli kok sama keluarga apalagi bunda, ayah, alfa dan maura kalian itu kado terindah yang dikirimkan tuhan buat alta." jelas alta yang kini memeluk bundanya.

Alfa dan maura yang melihat itupun tersentuh dan ikut memeluk kakaknya.

"hiks hiks kakak alta bikin maura baperr" ucap maura begitu lantang, dan semuanya pun tertawa bersama.

~SELESAI~


My little wife(COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang