"Mama.... hiks, jangan tinggalin syaima... hiks.. Syaima ga punya siapa siapa lagi ..."
Aku sangat terpukul atas kepergian mama, setelah baba pergi tanpa sebab meninggalkan aku dan mama ke negara asalnya 3 tahun yang lalu, sekarang mama pun telah pergi untuk selama lamanya.
Di tengah tangisanku yang semakin memecah, suara seseorang pria memanggil namaku, yang membuatku berhenti menangis.
"Syaima... Anakku." Seseorang memanggilku dengan suara dan logat Emiratnya. Aku sangat mengenali suara ini. Sungguh aku sangat merindukannya.
Aku berusaha untuk menghapus air mata di pipiku dan menoleh ke arah pria tersebut.
Betapa terkejutnya aku, ternyata dugaanku benar, pria itu adalah baba yang telah pergi meninggalkanku dan mama tiga tahun yang lalu. Kenapa ia harus datang ketika semua ini telah terjadi? Apakah ia tidak punya rasa malu? Apakah ia datang kesini untuk mengungkap penyesalannya? Atau hanya untuk berpura pura kasihan? Ya Allah sekarang pikiranku makin kacau.
"Ouh... Jadi kau telah mengetahui bahwa mama telah meninggal? Apa kau senang sekarang? " Tanyaku dengan memasang senyuman kecut.
"Maafkan baba, Syaima. Baba kesini .. -"
Belum sempat baba melanjutkan pembicaraan nya, aku langsung memotongnya.
"Ya.. Aku tahu, kau kesini untuk berpura pura menunjukkan rasa simpatimu, kan? " Ucapku dengan nada kesal, biarlah orang menilaiku sok tahu, tapi memang itu kenyataannya.
"Dengarkan dulu..., kau adalah adalah anakku, aku adalah babamu, mama telah tiada, dan tidak ada lagi yang akan menjagamu, menyayangimu, yang akan menyekolahkanmu, jadi aku akan membawamu bersamaku ke Dubai. "
Apakah aku tidak salah dengar? Hello...
Kemana saja kau selama ini baba.. Setelah semuanya terjadi kau baru akan mengajakku untuk tinggal bersamamu diistana mewahmu itu? . Ujarku dalam hati.Pikiranku semakin kacau, aku tidak ingin ikut dengan baba, tapi di sisi lain aku juga memikirkan akan pendidikanku dan juga masa depanku.
Jadi satu satunya nya cara agar aku tetap sekolah, aku harus ikut dengan baba, tinggal bersama baba di negara asalnya, negara dengan sejuta kemewahan.
Dubai....."Tekadku akan pendidikan dan masa depan lebih besar dari rasa kecewaku pada baba... "
-Syaima Bashar-Owh iya.. Kenapa aku pake nama baba dan mama di cerita ini, karena kebanyakan orang Timur Tengah memanggil orang tua mereka seperti itu..
Sekian dan terimaksih 😇
Syaima Bashar☝
Omar Bashar☝
KAMU SEDANG MEMBACA
SYAIMA (love and selfish)
Teen Fiction"Semua anak disini sama aja ya, sinis semua " Kataku. "Contohnya?" Fatimah mengernyitkan dahinya. "Itu" Aku mengarahkan ekor mataku kearah dua anak lelaki yang tengah asyik mengobrol itu. "Oh, itu. Yang ganteng namanya Nizam. Kalo yang item t...