"Hm, Jeongin-ah, Jennie-ah, terima kasih untuk makan malamnya." ucap Joohyun saat mereka sudah tiba didepan rumah Junmyeon yang juga ditinggali oleh Jeongin.
"Sama-sama, noona." // "Sama-sama, eonnie."
Ucap Jeongin dan Jennie bersamaan. "Kalau begitu, aku akan kembali ke kamarku. Dah Jennie, dah Jeongin." kata Joohyun sambil melambaikan tangannya. Jeongin dan Jennie pun membalas lambaian tangan Joohyun yang berjalan perlahan menjauh dari mereka.
Setelah sampai dikamarnya, Joohyun mendudukan dirinya di sisi tempat tidur. Lalu, ponsel nya yang masih didalam tas kecil yang tadi ia bawa bergetar. Dengan cepat, Joohyun mengeluarkan ponselnya.
Setelah melihat nama orang yang menelponnya dengan video call tertera di layar ponselnya, Joohyun langsung tersenyum kemudian menyentuh tombol berwarna hijau.
"Oppa!" seru Joohyun dengan teriakan sambil mengerucutkan bibirnya. Beruntungnya, semua kamar di rumah Junmyeon kedap suara, jadi bisa dipastikan, teriakan Joohyun tidak akan terdengar sampai keluar.
Orang yang ada diseberang hanya tersenyum melihat ekspresi wajah Joohyun yang menggemaskan, terutama bibirnya. "Joohyun-ah!" balas Junmyeon juga.
"Yak, oppa! Aku merindukan mu." kata Joohyun sambil menampilkan puppy eyes-nya. Junmyeon yang melihat keimutan sang kekasih, langsung tertawa. "Dasar kau ini.. Tapi.. Aku juga merindukan mu, Joohyun-ah." balas Junmyeon.
Dan pipi Joohyun pun langsung memerah. "Hm.. Oh ya, kau sudah makan malam, oppa?" tanya Joohyun. "Sudah, bagaimana dengan mu?" tanya Junmyeon kembali setelah menjawab pertanyaan Joohyun.
Joohyun pun mengangguk. "Aku baru saja pulang makan malam bersama Jeongin dan Jennie." jelas Joohyun. "Hm, baguslah..." kata Joohyun.
"Joohyun-ah.."
"Eungh?"
"Sepertinya, jadwal ku disini akan lebih lama dari tiga hari."
"APA?!! Yak! Oppa! Kau berbohong padaku! Kau bilang, kau hanya pergi tiga hari, dan setelah itu kau akan kembali, tapi-"
"Joohyun-ah, dengarkan aku dulu.. Aku juga tidak tau kalau jadwal ku akam diperpanjang... Jadi... Kau harus menunggu ku satu minggu lagi, ya? Aku mohon.. Aku juga ingin segera menyelesaikan pekerjaan ini dan segera pulang kemudian menemui mu."
Joohyun diam sambil menatap Junmyeon. "Joohyun-ah, aku benar-benar ingin pulang jika-"
"Selesaikan saja semua pekerjaanmu, oppa. Agar kau bisa segera pulang. Aku akan menunggu mu." kata Joohyun sambil tersenyum. Junmyeon yang melihat senyuman manis Joohyun pun ikut tersenyum.
"Baiklah, Joohyun-ah. Oh ya, sebagai permintaan maaf ku karena aku tidak bisa menepati janji ku, kau ingin aku bawakan oleh-oleh apa untukmu?" tanya Junmyeon.
Joohyun nampak berpikir. "Hm... Sesuatu yang menurutmu bagus saja, oppa. Jika kau suka, aku akan menyukainya." kata Joohyun.
Junmyeon pun tersenyum semangat. "Baiklah kalau begitu, nanti aku akan membawakan oleh-oleh yang aku suka untukmu. Tunggu aku, ya. Oh ya, ini sudah malam, tidurlah." suruh Junmyeon.
"Hm, aku juga sudah mengantuk." balas Joohyun. "Baguslah, ya sudah, aku akan menutup teleponnya lebih dulu."
"Oppa, oppa, tunggu." kata Joohyun membuat Junmyeon menghentikan niatnya untuk menutup telepon. "Ada apa, sayang?" kata Junmyeon lembut.
"Saat telepon ini kau tutup, kau harus segera tidur. Jangan begadang hingga larut. Dan jangan memikirkan keadaan ku. Aku baik-baik saja. Ya sudah, aku hanya ingin bilang itu saja, dah.."
Kemudian, telepon itu pun lebih dulu ditutup oleh Joohyun. Sedangkan Junmyeon hanya tersenyum.
"Selamat malam, Bae Joohyun, jangan lupa mimpikan aku." kata Junmyeon pada layar ponselnya yang bergambar Joohyun sedang bersamanya, kemudian mencium Joohyun yang ada di layar ponselnya.
Di kamar Joohyun...
"Selamat malam, Kim Junmyeon oppa, semoga tidurmu nyenyak malam ini." kata Joohyun sambil menatap foto Junmyeon yang tertera dilayar ponselnya.
Diwaktu yang sama namun berbeda tempat, Joohyun dan Junmyeon menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka. Setelah itu, mereka mematikan lampu dan bersiap untuk tidur. Jika mereka jauh di dunia nyata, setidaknya mereka bisa bertemu di dunia mimpi walau hanya beberapa jam saja.
DON'T LEAVE ME
Suho | IreneTo be continue..
Vote!
Gaeseu jadi gimana sama chapter ini? Ada yang baper kah di chapter ini? Kalian bisa komen aja oke, aku tunggu^^
Tolong buat yg mau komen, komen aja say, gak ada yg larang kok. Aku juga gak gigit jadi sans aja.. Ya siapa tau dgn kalian komen kita bisa deket uwu^^
Hhee.. Okeoke, abaikan saja...
Tapi buat votenya pliss jgn diabaikan😚 Jebal😢
Ya udah paypay, samjum di next chapt🙌🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
『ᴅᴏɴ'ᴛ ʟᴇᴀᴠᴇ ᴍᴇ』| ꜱᴜʜᴏ-ɪʀᴇɴᴇ [✔]
Fanficꜱᴇᴅᴀɴɢ ᴅᴀʟᴀᴍ ʀᴇᴠɪꜱɪ !!! #ꜱᴜʀᴇɴᴇᴀʀᴇᴀ! [ꜱᴇᴀꜱᴏɴ ꜱᴀᴛᴜ] ✔ ꜱᴛᴏʀʏ ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇᴅ ʙᴀᴇ ᴊᴏᴏʜʏᴜɴ, ꜱᴇᴏʀᴀɴɢ ᴘᴜᴛʀɪ ᴅᴜʏᴜɴɢ ʏᴀɴɢ ᴛᴇʀꜱᴇꜱᴀᴛ ᴅᴀɴ ᴍᴇᴍʙᴜᴀᴛɴʏᴀ ʙᴇʀᴛᴇᴍᴜ ᴅᴇɴɢᴀɴ ꜱᴇᴏʀᴀɴɢ ᴘʀɪᴀ ʙᴇʀɴᴀᴍᴀ ᴋɪᴍ ᴊᴜɴᴍʏᴇᴏɴ. ᴋᴀʀᴇɴᴀ ᴘᴇʀᴛᴇᴍᴜᴀɴ ᴛᴀᴋ ᴅɪꜱᴇɴɢᴀᴊᴀ ɪᴛᴜ, ᴍᴇᴍʙᴜᴀᴛ ᴊᴜɴᴍʏᴇᴏɴ ʏᴀɴɢ ꜱᴇᴍᴀᴋɪɴ ʟ...