[Four]

17 3 2
                                    

"It's okay,at least i have a chance for fix this relation" :)
~Raffi

***

"Lo bisa cerita apa aja ke kita,raff" riverlin menunjukkan rasa iba kepada Raffi yang terlihat sangat sedih "Lo bisa percaya sama kita,karena sekarang lo gapunya siapa siapa lagi,kan?" Riverlin mulai mengusap pundah Raffi dan menatapnya dengan raut wajah sedih

Raffi melihat keyakinan di mata Riverlin,dia mulai membuka mulutnya. "A..."

"Ting Ting Tingg saatnya memasuki kelas,anak anak harap tepat waktu"

Bel menjadi penengah di ruangan yang sangat suram itu,mereka yang berada di perpustakaan bergegas menuju kelas masing - masing. Begitu juga dengan ketiga manusia itu.

"Fi,biar kita semua bisa baca lo bisa nulis apa yang mau lo bilang. Dan biar lo juga ga gugup,nih pulpen. Jangan hilangin ya" Riverlin mengeluarkan benda sekitar 10 cm dari saku bajunya "Nanti kita ketemu di gerbang ya,babay" Bibir perempuan itu tertarik ke sudut dan membentuk sebuah senyuman manis disana

"Thank's lin" Raffi tersenyum tulus kepadanya

"Semangat bro,kita ke kelas dulu" Fegy ikut menyemangati Raffi

Mereka bertiga bergegas menuju kelas mereka. Meninggalkan Raffi sendiri di sudut perpustakaan yang sudah sepi.

Ia melihat pena yang diletakkan gadis cantik itu dan kembali tersenyum. Senyumnya seolah mewarnai hari hari suramnya.

"Aku sudah menemukan penyebabku kecelakaan,kan? Seharusnya sekarang aku bisa kembali bereinkarnasi" Batin Raffi,ia kemudian menyentuh pena bewarna biru itu dan mulai menuliskan sesuatu di kertas yang bewarna putih

***

"Leo! Lo ikutan jumpain Raffi gak?" Suara Riverlin membludak dengan kesal karena sedari tadi Leo tidak menggubrisnya dan sibuk memainkan handphonenya. "Eh,ta* kucing! Pelan aja kali lin manggilnya" Leo mengumpat dan memutar kepalanya menghadap Riverlin dan Fegy

"Lo ikut gak?" Sekali lagi Riverlin mengulang pertanyaannya. "Nggak,gua ada janji sama adek gua" Dia menggeleng "Gua cabut duluan ya bay" Leo berlari ke luar gerbang dang menghilang di keramaian bus

"Yaudah,Gy? Lu ikut kan? Gue ga mau harus sendirian sama hantu loh" Dia beralih ke Fegy "Ngga lin,bokap gua datang jadi harus buru buru. Sorry yah" Fegy menolak sambil membaguskan posisi tasnya "Oh yaudah gih sana,salam sama om Ferdi yah"

Alhasil,Riverlin terpaksa sendiri menemui Raffi. Dia berjalan ke arah gerbang yang masih 50 meter lagi dari tempatnya. Riverlin sudah melihat Raffi yang sedang bermain bersama kucing di pinggi gerbang sekolah

Melihat itu,Riverlin tersenyum. Riverlin berlari ke arah Raffi dengan perlahan,memastikan tidak ada orang disekitar situ Riverlin kemudian berbicara kepada Raffi

"Raff? Ngapain?" Riverlin menegur Raffi

"Oh,kamu udah datang. Hm? Mana bodyguardmu?" Raffi menjulurkan lehernya kebelakang Riverlin memastikan apa ada Fegy dan Leo dibelakangnya. "Mereka ada urusan,hehe" Riverlin menyelipkan rambutnya kebelakang telinganya sambil tersenyum

"Oke,hari ini... kau mau membantuku?" Raffi berdiri dan berjalan mendekati Riverlin. "Of course,apa yang akan kita lakukan?" Riverlin terlihat semangat dengan apa yang akan mereka lakukan

"Emm... dari tadi aku sudah meneliti semua riwayat hidup orang tuaku... jadi... aku ingin menyampaikan sesuatu pada mereka" Raffi mengadah ke atas melihat langit "Atau mereka mau menyampaikan sesuatu padaku?"

My GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang