"Maafin kakak dek,maaf udh bikin kamu nanggung semuanya,maaf hidup kamu ga sebahagia orang lain,maaf kakak juga sayang sama Clara"
~Raffi on Riverlin❤
"Kau... hahahaha" Riverlin tertawa lepas dia tertawa sambil memegangi perutnya "hahaha,apa yang kau pikirkan hahaha sampai hahaha membuat hahaha celananya robek hahah"
"Hahaha,yah itu aku tidak sengaja hahaha" Raffi ikut ikutan tertawa lepas,Riverlin terus tertawa sampai ia ingin menangis
5 menit kemudian...
"Hahah,perutku udh sakit Raff! Udh kita kerumah sakit sekarang hahaha" Dia ingin berhenti tertawa tapi tak bisa "Oke,ayo"
Mereka berjalan kembali kerumah sakit,mereka bersenda gurau di jalanan. Mereka sudah sampai di depan pintu, "Raff,kita beli makanan dulu yuk! Oleh oleh" Riverlin berlari ke arah Toko Kue yang ada disebrang rumah sakit.
"Permisi" Riverlin membuka pintunya dan masuk ke dalam diikuti dengan Raffi "Kita beli yang Cheese Cake,yeah?" Riverlin melihat kue yang menarik perhatiannya. Kue yang dilapisi dengan keju yang meleleh ditaburi dengan keju yang diparut diatasnya "mbak,Cheese Cakenya 1 yah" Riverlin berbicara kepada penjual berseragam hitam itu
"Emang gapapa?" Raffi bertanya kpd Riverlin tapi dia tidak menjawab,dia meletakkan jari telunjuknya didepan bibirnya,isyarat supaya diam karena Riverlin tidak ingin di cap gila
"Terimakasih mba" Pelayang toko itu tersenyum dan memberikan sebuah plastik besar bewarna biru,didalamnya ada kue yang dibeli tadi. Setelah membeli kuenya,mereka langsung pergi ke rumah sakit dan ke Resepsionis
"Permisi,kak" Riverlin meletakkan tangannya di meja Resepsionis "Iya,ada yang bisa saya bantu?" Dengan tersenyum sumringah kakak itu menghadap ke Riverlin "Um... pasien atas nama Putri Nia ada di kamar mana ya,kak?" Riverlin bertanya "Eh?" Senyum tulusnya berubah menjadi masam "Adek siapanya ya? Ada urusan?" Resepsionis itu seketika berubah menjadi jutek dan tidak ramah
"Ah,hanya ingin menjenguk kak. Saya kenalan anaknya" Riverlin meyakinkannya untuk bertemu "Maaf ,tapi saat ini proffesor sedang tidak bisa dikunjungi" Resepsionis tersebut kemudian menundukkan kepalanya untuk meminta maaf
"Udh lin biarin aja" Raffi mencoba menarik Riverlin dari sana "Tapi kenapa?" Riverlin bersikeras untuk bertemu "Maaf,tapi tetap tidak bisa" Resepsionis tadi tetap menolak "kami--" ucapan resepsionis terpotong
"Kenapa tak bisa?" Seorang anak perempuan berkuncir dengan memakai seragam sekolah putih biru datang dan memotong pembicaraan mereka. "Mamaku baik baik saja jika dijenguk" Dia adalah anak ketiga, dari Proffesor Putri. Yang artinya,dia adik dari Raffi
"Tapi...kakak siapa?" Dia menatap Riverlin dengan tatapan polos,skrang dia sudah masuk kelas 2 smp. Tapi bebannya harus ditanggung oleh dia,dan Riverlin tau rasa itu. "Kakak temannya kakakmu" Riverlin menatapnya dengan tersenyum tulus seolah olah dia ingin memelukny
"Oo,kenalin kak! Aku Clara hehe,adik kak Raffi dan Kak Adam yang paaaling imut" Dia memamerkan gigi putihnya,dia sama seperti Raffi yang penyayang. Dia sudah tau kakaknya sudah tidak ada,tetapi dia berusaha tegar untuk melewati semuanya
Air mata Raffi menetes,ia ingin sekali memeluk adik kecilnya itu. Adik yang selalu menjadi saksi kekerasan mamanya terhadap Raffi,tapi dia tegar dan menjaga kakaknya itu.
Grab!
Riverlin memegang tangan Raffi dan menyalurkan energinya,supaya Raffi dapat memasuki tubuhnya. Ia mengosongkan pikirannya
Sriiing!
Raffi sudah berada di tubuh Riverlin. "Kakak...gapapa?" Air mata Clara turun dan membasahi pipinya "kakak...baik baik aja kan disana? Kak Raffi? Clara rindu kakak! Clara rindu dijahilin sama kalian berdua! Clara rindu dipeluk sama kak Adam" Dia menangis sejadi jadinya membuat semua orang lobby di rumah sakit itu fokus kepadanya
"Clara,kamu bisa lihat kakak tadi?" Raffi terkejut,clara tau itu dia "Hik hik iyaaa,sejak 2 hari yang lalu hik aku bisa liat makhluk lain kak hik hik" Dia menangis,mengeluarkan semua air matanya
"Maafin kakak dek,maaf udh bikin kamu nanggung semuanya,maaf hidup kamu ga sebahagia orang lain,maaf kakak juga sayang sama Clara" Raffi memeluknya dan menggendongnya mereka menangis dalam pelukan satu sama lain
"Sekarang,kasih tau kakak yah dimana ruangan mama" Raffi yang masih dengan air mata menenangkan adiknya yg manis itu dan menurunkannya. Di genggamnya tangan yg penuh kehangatan itu sambil berjalan ke sebuah kamar
***
Raffi Poov"Mama aku datang" Clara membuka pintu dan masuk begitu saja "Anak Papa sudah datang,kau sudah makan nak? Kau mau sate? Atau soto?" Suara laki laki terdengar dari dalam sana,tampaknya itu papa. Ukh,badan ini mulai terasa panas,aku tak bisa lama lama di badan Riverlin jadi aku harus cepat cepat menyelesaikannya
"Permisi" Mereka menatapku dengan heran "ah,ini ada sedikit kue untuk ibuk Putri" jawabku berbohong,aku ingin disini sebagai Riverlin bukan Raffi
"Maaf,anda siapa? Salah kamar ya?" Papa tengah duduk di kursi di samping ranjang,mama...dia sedang tidur dengan infus ditangannya. Aku membenci pemandangan ini
Air mataku kutahan,aku tidak ingin mempermalukan Riverlin didepan mereka "Tidak pak,saya tidak salah masuk kamar" aku mendekat ke arah mereka "Perkenalkan,saya Riverlin" Ucapku memperkenalkan diri "Teman Alm.Raffi" Ukh,haha rasanya aneh memanggil nama sendiri dengan Kata Almarhum
Papa tersenyum dan kemudian menyuruhku untuk duduk disampingnya "Clara,itu makan kue dulu ya sayang yang dibawa kakak" Clara hanya mengangguk dan membuka kotak kue yang kubawa tadi,aku harus berterima kasih kepada Riverlin setelah ini
"Jadi...kamu temannya Raffi?" Dia menanyakan hal yang kuberitahu tadi "iya om" jawabku dengan menahan air mata "Tapi pakaianmu berbeda dengan sekolahnya" papa mulai menginterogasiku "ah,iya saya temannya tapi beda sekolah"
Keheningan terjadi beberapa detik,aku memberanikan diri untuk bertanya "apa...proffesor baik baik saja?" Tanyaku dengan nada ragu "Darimana kamu tau istri saya proffesor?" Pertanyaan lagi " Raffi banyak menceritakannya kepada saya" aku berhasil berbohong (lagi)
Papa hanya tersenyum dan mengangguk "yah dia baik baik saja" aku melihat ke arah ranjang,melihat mama yang sedang terbaring dengan kondisi lemah
"Ma...aku merindukanmu" gumamku sepelan mungkin "Siapa pah?" Suara dari orang yang kurindukan itu terdengar ditelingaku "oh,mama sudah bangun?" Papa segera membantu mama duduk
"Kamu...siapa?" Tanyanya melihatku dengan tatapan lembut,aku tersenyum miring "Perkenalkan tante,saya teman Raffi. Riverlin" Aku memperkenalkan diri sambil tersenyum,berharap dia membalasnya dengan senyuman yang biasanya kulihat setiap pagi
"Ah,anak bajin*** itu ternyata masih berani berteman walaupun sudah kusuruh untuk menjauh,memang jauh dari kakaknya" Dia tersenyum saat mengatakan itu,dia mengumpat kepada anaknya sendiri yang sudah meninggal
Aku hanya diam,menahan agar air tidak mengalir di pipiku "Lihatlah sampai dia pergi ke sekolah lain untuk menemanimu haha memang anak kurang ajar" lanjutnya "sudah bodoh,nakal dan dia masih tidak mengerti. Anak--" sebelum melanjutkan kalimatnya clara kembali memotong pembicaraan kami
"Cukup mama!"
---
TBC ❤
---
THANK YOU UDH BACA LUV LUV
JANGAN LUPA COMMENT,VOTE,DAN SHARE BEBMANA BAGIAN FAVORITMU DI EPISODE INI? KOMEN DIBAWAHH YAA
MAU WP NYA DI PROMOSIKAN DI SETIAP CERITA? DM ATAU KOMEN AJA YA ❤
SEE YOU NEXT PART❤
MAAP PENDEK HEHE
TYPO BERTEBARAN ._.
![](https://img.wattpad.com/cover/189256671-288-k175944.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ghost
FantasyBagaimana jika ketika kamu bangun? kamu ada di dunia tapi tidak menjadi manusia,tetapi makhluk tampan yang menembus benda benda. Aku harus bertemu orang yang bisa bereinkarnasi . . ANTI PLAGIAT PLAGIAT CLUB!!