4. Berbagi cerita

284 58 4
                                    

Disinilah Yewon dan Jungkook sekarang berada. Di bukit tinggi yang lumayan jauh dari permukiman warga. Suasananya tenang sekali. Benar-benar hanya ada Jungkook dan Yewon disini.

Dari atas sini bisa dilihat betapa gemerlapnya kota yang sibuk.

"Sekarang biar ku ajarkan kau caranya menghilangkan stress. Lihat aku ya."

"YA! KIM JUNGKOOK AKU KESAL SEKALI PADAMU!! KENAPA KAU MENGHINDARIKU!! PADAHAL AKU HANYA INGIN BERTEMU DENGANMU!! BAHKAN AKU SUDAH MENYIAPKAN MAKANAN UNTUKMU TAPI KAU MALAH MENGABAIKANKU! KAU BENAR-BENAR MENYEBALKAN!!! KAU LIHAT SAJA NANTI KAU PASTI AKAN JATUH KE TANGANKU!"

Jungkook tak habis pikir Yewon akan mengeluarkan kekesalan yang ia miliki di depan Jungkook.

"Sudah sekarang giliranmu."
"Teriak saja sekeras yang kau bisa. Kau boleh mengucap kata kasar atau apapun itu yang bisa membuatmu lega."

"Ayo coba teriakkan keluh kesahmu!" Kata Yewon lagi karena Jungkook tak kunjung mencoba.

"SENIOR GILA!!! AKU HANYA LUPA MENCETAK 1 BERKAS TAPI KAU MENCACIKU SEPERTI AKU LUPA MENCETAK 1000 BERKAS. APA KAU TAK INGAT SELAMA INI KAU MEMBERIKU TUGAS YANG LEBIH BANYAK KEPADAKU. KAU PIKIR AKU ROBOT? AKU MANUSIA BIASA YANG BISA LUPA! DASAR GILA!!!"

Jungkook sudah meneriakkan semua keluh kesahnya disana. Kekesalannya akan senior di kantor sudah ia keluarkan.

"Bagaimana? Lebih lega bukan?" tanya Yewon dan mendapat anggukan dari Jungkook.

Yewon kemudian pergi menuju satu mobil bekas yang ada disana. Jungkook hanya melihat pergerakan Yewon tanpa mengikutinya. Tak disangka Yewon mulai menaiki mobil itu dan duduk di atas atap mobil.

"Kau mau tahu alasan aku suka tempat ini?" Tanya Yewon.

"Tidak."

"Baik akan aku ceritakan."

Jungkook hanya menggelengkan kepalanya.

"Ayahku pernah bilang jika manusia meninggalkan dunia ini maka ia akan jadi bintang yang ada di langit." Jelas Yewon sambil menunjuk ke arah langit.

"Dan seperti yang bisa kau lihat kalau disini bintang terlihat lebih jelas. Jadi kalau aku berada disini, aku jadi bisa melihat ayah dan ibuku."

Jungkook hanya diam mendengarkan penjelasan Yewon. Ia tak menyangka kalau alasan yang akan Yewon berikan berhubungan dengan orang tuanya.

"Kenapa ekspresi wajahmu menjadi seperti itu Jungkook?"
"Kau tak perlu mengasihaniku. Aku cerita begini hanya agar kau tau saja."

"Siapa juga yang ingin mengasihanimu. Terlalu percaya diri."

"Kau. Dari ekspresimu dapat kutebak kalau kau pasti berpikir aku anak yang menyedihkan, yang ditinggal kedua orang tuanya sendirian di dunia yang kejam ini. Betul kan?"

"Tapi kalau boleh tau kau benar-benar hidup sendiri? Kau tidak punya saudara?" Akhirnya Jungkook mulai bertanya tentang Yewon karena penasaran sambil berjalan mendekat ke arah Yewon.

"Aku anak tunggal jadi tidak punya saudara kandung."

"Paman atau bibi?"

"Percaya atau tidak ayah ibuku itu anak tunggal juga jadi aku tidak punya paman atau bibi. Lalu kakek nenekku pun sudah meninggal."

"Lalu selama ini bagaimana kau hidup?"
"Hmm maksudku hidup kan butuh uang dan kau hi~"

"Ayahku itu punya perusahaan yang cukup besar dan masih berjalan sampai sekarang tapi saat ini diurus oleh tangan kanan ayahku semasa hidup."

11:11Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang