9. Sepi

300 48 3
                                    

Jungkook saat ini sedang berbaring di dalam penginapan yang ada di pulau Jeju. Jangan pikir kalau ia sedang berlibur, ia sekarang sedang ada perjalanan kerja ke pulau Jeju. Ia harus menemani atasannya untuk mengurus kasus klien yang ada di pulau itu. Sudah dua minggu ia menghabiskan waktu di pulau yang terkenal dengan keindahan laut dan buah jeruknya itu. Seharusnya ia berbahagia karena bisa bekerja di tempat yang memilki pemandangan indah. Hitung-hitung liburan gratis dari perusahaan tapi ternyata kenyataannya tidak berkata seperti itu.

Pria itu terus saja memikirkan gadis berisik yang beberapa waktu belakangan selalu mengganggu hidupnya. Entah kenapa Jungkook merasa Yewon mulai menjauh dari dirinya dan ia mulai merasa sedikit sepi di hidupnya, perlu digaris bawahi kalau ia hanya merasa sedikit sepi. 

Dua minggu telah berlalu semenjak ia mengantarkan Yewon pulang dari tempat persembunyiannya itu dan selama itu juga Jungkook tidak menerima kabar dari Yewon. Tidak ada satu pun pesan singkat dari Yewon di notifikasi ponselnya, padahal kalau diingat-ingat dulu Yewon selalu mengirimi pesan singkat untuk Jungkook. Entah apa yang merasuki Jungkook sekarang karena ia selalu memikirkan gadis berisik itu. 

Lamunan Jungkook tentang Yewon harus berakhir seiring dering ponsel yang berbunyi yang ternyata dari atasan Jungkook yang tiba-tiba memintanya untuk mengirimkan laporan akhir yang tadi pagi baru saja ia minta buatkan. 

"Enaknya jadi atasan, hanya memerintah saja kerjanya." Ucap Jungkook sambil bangkit dari tempat tidur. 

***

Sementara Jungkook sedang menyelesaikan laporan kerjanya di pulau Jeju, Yewon saat ini sedang bersama dengan Sinb. Kalau kalian ingin tahu, sekarang Yewon sedang duduk di meja makan bersama dengan keluarga Sinb. Sepulang sekolah tadi mereka belajar bersama di rumah Sinb. Tanpa mereka sadari waktu sudah berlalu dan sekarang sudah malam maka dari itu sekarang Yewon bisa makan malam bersama dengan mereka.

"Yewon makan yang banyak, badanmu itu kurus sekali." Perintah Ibu dari Sinb.

"Iya Bibi."

"Ambil yang banyak lauknya ya. Bibi memasak banyak hari ini."

"Iya Bibi." Jawab Yewon.

"Ibu tidak mengingatkanku untuk makan banyak seperti Yewon?" Tanya Sinb pada ibunya.

"Tidak. Kau tidak perlu ibu beri tahu juga sudah pasti banyak makannya. Lain halnya dengan Yewon. Lihat saja badannya itu, sudah seperti lidi saja. Tipis sekali."

Sinb sedikit merajuk mendengar penjelasan Ibunya itu namun kalau dipikir memang benar juga, tanpa disuruh ia pasti sudah mengambil makanan dengan banyak. 

Yewon saat itu sangat menikmati makan malamnya. Sudah lama ia tidak makan malam dengan keluarga utuh seperti ini.

Setelah mereka meyelesaikan makan malam Yewon pamit untuk pulang pada kedua orang tua serta kakak laki-lakinya Sinb. Sinb kemudian mengantarkan Yewon ke halte terdekat dari rumahnya. Sepanjang perjalanan mereka mengobrol santai.

"Keluargamu asik ya Sinb. Apalagi Kakakmu, lucu sekali. Aku tak bisa berhenti tertawa saat ia tadi melucu."

"Asik bagaimana? Ia menyebalkan tahu! Selalu mengejekku." Jawab Sinb tak setuju dengan pernyataan Yewon.

"Haha itu artinya ia sayang padamu tahu! Ia selalu memperhatikanmu. Aku malah ingin punya kakak seperti kakakmu. Tapi sayangnya aku tidak punya."

"Kau aneh sekali. Mana ada mengejek itu karena perhatian?"

Di tengah pembicaraan itu ponsel Yewon berdering, memunculkan nama Pria Tampanku di layar. Sinb yang melihat itu langsung menyuruh Yewon untuk menerima panggilan itu namun tak dihiraukan oleh Yewon. Ia malah mematikan panggilan itu tanpa ragu.

11:11Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang