Sebuah Usaha

573 110 25
                                    



Sudah satu minggu ini Winda bekerja di Aditama Corp yang dimana CEO nya adalah Aji, si mantan pacarnya. Dan selama satu minggu itu juga Aji bersemangat mendekati Winda.

"Winda, besok kamu kosongkan jadwal aku." Suruh Aji.

Winda mengernyit bingung, bukannya besok masih hari jum'at ?

"Kan besok bapak ada rapat jam delapan pagi." Sahut Winda.

"Udah batalin aja." Kata Aji

"Nanti saya dimarahi Mba Sarah." Sahut Winda.

"Emang bapak mau ngapain sih?" Tanya Winda.

Aji tersenyum menyadari rasa penasaran Winda terhadap jadwalnya besok.

"Besok saya mau ajak orang yang amat spesial bagiku ke rumah Mama aku." Kata Aji.

Winda hanya ber-O saja. Ia melanjutkan pekerjaannya lagi. Aji mendecak gemas, ia merampas berkas-berkas yang Winda kerjakan.

"Pak Aji! Bapak apa-apaan sih!" Protes Winda.

Aji mencondongkan badannya ke arah Winda, sontak saja winda memundurkan wajahnya dari Aji.

"Sampek kapan kamu cuekin aku, Win?" Tanya Aji.

"Maksud bapak apa? Kapan saya cuek sama bapak?" Sahut Winda sewot.

Aji terkekeh , ia menujukkan chat WhatsApp yang belum Winda baca semalam. Bahkan hari sebelumnya juga begitu.

"Kamu mah ga pernah bales chat ku." Kata Aji.

Winda mengerling sebal. "Maaf pak, saya sibuk."

"Kamu ini sibuk nya udah kayak Presdir. Ah iya kamu kan calon istrinya Presdir Aditama Corp." Celetuk Aji.

"What the-"

Tok tok tok..

Mereka berdua menghentikan perbincangan mereka. Dengan buru-buru Winda membukakan pintu .

"Mba Sarah? Ada apa ya?" Tanya Winda pada sekretaris cantik itu.

"Berkas yang aku taruh tadi pagi udah siap? Soalnya itu bahan buat nanti pak Aji meeting." Kata Sarah.

Winda mengambilnya di meja kerjanya lalu ia berikan pada Sarah.

"Ini Mba, baru rampung. Maaf ya harusnya aku anter ke ruangan Mba." Ucap Winda tidak enak hati.

"Gakpapa kali Win-"

"Sarah.."

Kedua wanita itu menoleh pada bos mereka.

"Iya pak?" Sahut Sarah.

"Hari ini kamu gantikan saya rapat. Tadi saya udah suruh Kevin buat nemenin kamu." Suruh Aji langsung.

"Ke-Kevin?" Ulang Sarah grogi.

"Iya. Saya ada urusan pribadi." Kata Aji .

"Iya Pak, nanti saya yang akan gantikan bapak rapat." Sahut Sarah pasrah.

Winda mengusap lengan Sarah dengan maksud memberikan semangat pada wanita cantik asal Bogor itu.

Aji tersenyum puas, lalu ia menyuruh Sarah kembali ke tempatnya.

"Kamu udah makan?" Tanya Aji.

"Belom ." Jawab nya cuek.

"Temenin aku makan yuk. Ini udah jam makan siang." Ajak Aji.

Love FlavourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang