Cemburu tidak jelas

413 81 6
                                    






"Jadi saham bulan lalu anjlok?"

Kevin mengangguk pelan, ia bisa melihat Aji juga mendesah kecewa. Aji beranjak dari duduk ya, ia langsung menyambar jas nya.

Kevin buru-buru menahan bos nya itu. "Bang lu mau kemana?" Tanya Kevin cemas.

Aji melepaskan tangan Kevin yang ada di bahu kirinya. Pria itu mengulas senyum segaris andalannya.

"Gue mau rapat sama Sarah dan Winda. Lu ikut juga? Sekalian panggil Jimmy." Jawab Aji.

Kevin masih tidak memberi respon terhadap jawaban Aji.

"Bang, gue saran sih.. kalo lo minta kerja sama lagi sama Pak Doni." Kata Kevin.

Aji menggeleng pelan, "Untuk saat ini enggak, Vin. Kita bisa selesaikan masalah ini." Sahut Aji menenangkan Kevin.

Pria tampan itu mengulas senyum kepada Aji, "Good luck, bang!"











Sarah mengetukkan jari-jarinya di meja rapat. Sedangkan Winda masih diam menatap kosong beberapa laporan harian serta bulanan Aditama Corp.

Pintu ruangan berdecit lalu terbuka, Jimmy dan Kevin masuk kedalam ruangan dengan membawa laptop masing-masing. Disusul Aji dan salah satu rekan kerjanya dari divisi lain, Junaidi.

Aji duduk di kursi Presdir dan Junaidi duduk disebelah Kevin. Winda masih asing dengan Junaidi karena berbeda divisi juga.

"Baiklah selamat siang, langsung saja saya akan buka rapat dadakan ini." Kata Aji sebagai pembukaan.

Aji memberi kode kepada Winda agar menyerahkan map dengan isi laporan AC selama sebulan ini.

Aji langsung membukanya dan, "Bulan ini AC mengalami penurunan saham dan bisa dikatakan anjlok. Kenapa demikian?" Desis Aji tajam.

Okay, atmosfer ruang rapat menjadi mencekam tatkala pria itu menatap satu persatu rekan kerja nya.

Winda menelan ludah beberapa kali, ia bisa melihat tangan Sarah mencengkeram rok span nya.

"Maaf pak Aji, itu karena beberapa Client menolak kerja sama dengan Aditama Corp dan mereka mulai putar haluan ke perusahaan CokroJoyo." Jelas Junaidi.

"Kenapa bisa para Client memilih perusahaan CokroJoyo?" Tanya Aji.

"Karena beberapa karyawan memilih resign dan ada yang memilih pensiun dini, sehingga kita Kekurangan tenaga kerja." Jawab Junaidi.

Winda membenarkan perkataan Junaidi, ia sempat menerima curhatan dari Sarah tentang beberapa karyawan AC yang memilih resign dan pensiun dini.

"Lalu solusinya??" Aji menggantungkan kalimatnya.

"Merekrut orang lagi untuk jadi karyawan Aditama Corp." Celetuk Jimmy.

"Kita buka loker sesuai posisi yang kosong." Tambah Kevin.

"Selain itu kita harus tingkatkan lagi kualitas orang dalam agar lebih pro lagi." Sahut Junaidi.

Aji diam sambil menganggukkan kepalanya, ia beralih menatap Sarah dan Winda yang sedari tadi bungkam.

"Menurut kalian?" Tanya Aji.

"Saya setuju dengan ide ide kalian tadi." Jawab Sarah.

"Winda?"

Eh?

Love FlavourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang