"Yeriana, mau kemana kamu?" Tanya Aji saat memergoki adiknya hendak keluar rumah.Yeriana meringis, "Itu kak, mau kerja kelompok." Jawab Yeriana.
Aji menyipitkan matanya. Ia melirik jam dinding. Sudah jam 10 malam!
"Alasan kamu! Sana balik ke kamar. Tidur!" Suruh Aji.
Yeriana merengut sebal. "Ih Bang Gus! Aku emang ada tugas dari dosen, dan besok udah dikumpulkan." Sahut Yeriana.
"Gak boleh! Nanti Mama marah sama kamu!" Kata Aji.
"Bang Gus!" Rengek Yeriana kesal.
"Pasti kamu mau jalan kan sama Jonas?" Tanya Aji penuh curiga.
Yeriana mengerling sebal. "Apaan sih Bang Gus ini! Jonas lagi sakit, mana mungkin dia ngajak aku jalan!" Sahutnya.
Di tengah perdebatan mereka, bel rumah Aditama terdengar. Yeriana melirik kakaknya sebal.
"Tuh kan, pasti itu temen aku yang jemput." Kata Yeriana.
"Pokok nya Abang ga ijinin kamu keluar malem malem gini." Kata Aji lalu berjalan ke ruang tamu membukakan pintu.
Aji tertegun dengan sosok Winda yang bertamu ke rumahnya. Wanita itu juga membawa dua map, warna hijau dan merah.
"Winda?"
"Assalamualaikum , Mas Aji. Maaf malem-malem gini bertamu ke rumah mas." Ucap Winda tak enak.
Aji mengangguk, lalu ia mempersilahkan masuk kedalam. Tapi Winda menolak nya.
"Aku ke sini cuma mau kasih pekerjaan buat besok mas. Terus sekalian ngurus surat izin cuti." Jelas Winda.
Aji mengerutkan dahi nya. Winda kan baru bekerja tiga minggu di perusahaan nya dan ia sudah mengajukan izin cuti?
"Loh? Izin cuti? Memang kamu ada urusan apa?" Tanya Aji.
Winda membuang napas berat. "Aku mau nemenin Ibu ke Canada Mas. Grandma meninggal." Jawab Winda. Sedih.
"Apa? Grandma kamu meninggal?" Pekik Aji kaget.
Winda mengangguk. "Makanya Mas, aku izin cuti lima hari. Kasihan Ibu kalo kesana sendirian. Ayah juga ga bisa ambil cuti." Kata Winda.
"Okay, kalo gitu kamu boleh ambil cuti. Lagian seminggu kedepan juga ga ada kerjaan yang mendesak kok." Kata Aji.
Winda tersenyum kecil. Aji memegang tangan Winda dan menggenggam nya erat.
"Kalo butuh sesuatu, kamu jangan sungkan hubungi aku." Kata Aji.
Winda dia menatap pria yang membuat pendirian nya goyah itu. Ia perlahan melepaskan tangannya dari genggaman Aji.
Winda mengangguk paham. "Udah ya mas, aku pulang dulu. Makasih banyak ya mas." Ucap Winda.
Aji mengangguk kecil. "Mau aku anter pulang?" Tawar Aji.
"Nggak mas, aku sama Gisele kok." Tolak Winda.
"Hati-hati dijalan ya." Kata Aji.
Winda tersenyum lalu wanita itu menghilang setelah menutup pintu pagar rumah Aji.
Aji menatap sendu wanita itu yang telah masuk kedalam mobil Gisele.
Tanpa Aji sadari Yeriana sudah berada Disampingnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Flavour
FanfictionKetika lo masih sayang sama mantan lo tapi lo juga sayang sama sahabat lo