Awal yang bagus

469 93 17
                                    




"Wah, kroket kentang nya enak banget ma." Kata Aji

Kamila tersenyum, ia melirik Winda yang mengunyah nasi.

"Itu bikinan Winda loh. Tadi dia yang Bantuin mama." Kata Kamila.

Winda tersenyum kaku, Aji semakin segan memandang Winda.

"Bang Gus, selow aja kalo liat Mba Winda nya!" Kata Yeriana jahil.

"Paan sih, Yer. Udah makan aja kamu." Sungut Aji.

"Mba Winda bener bener calon istri idaman deh. Udah cantik, baik, pinter masak juga. Paket komplit dah." Kata Yeriana senang.

"Kamu bisa aja , Yer." Sahut Winda halus.

"Gus, kamu sering-sering dong bawa Winda kesini. Mama sering kesepian kalo Yeriana lagi jalan sama pacarnya." Kata Kamila.

"Iya Ma, nanti Bagus sering ajak Winda main kesini deh." Sahut pria itu.

Selama acara makan siang, mereka berempat mengobrol dengan santai. Winda yang tandunya canggung perlahan menjadi enjoy.

Selesai acara makan siang, Kamila langsung pamit kepada anak-anaknya dan juga Winda jika ia ada urusan dengan teman arisan nya.

Yeriana dan Winda membereskan piring-piring di meja makan.

"Udah Yer, Mba aja yang beresin." Larang Winda.

"Mba ini gimana sih, kan Mba disini juga tamu. Masa iya aku biarin Mba Winda beresin semua?" Sahut Yeriana.

Winda hanya tersenyum memaklumi, mereka menuju dapur untuk mencuci piring-piring itu.

"Gimana kuliah kamu, Yer?" Tanya Winda.

"Alhamdulillah sejauh ini lancar Mba, ya masih semester empat lah." Jawab Yeriana.

"Nikmati aja Yer, nanti juga berlalu sendiri." Sahut Winda.

Yeriana terkekeh. "Mba Winda juga gimana sama Bang Gus?" Tanya nya .

Winda tersenyum kikuk, "ya ga gimana gimana. Kita cuma rekan kerja aja." Jawabnya .

"Yakin cuma rekan kerja? Hmm padahal aku pingin nya kalian jadian lagi kayak dulu." Kata Yeriana.

Lagi dan lagi Winda mengulum senyum kikuk. "Ga mungkin bisa lah Yer, udah beda lagi perasaannya."

Yeriana menatap Winda yang masih menatap lurus kedepan.

"Perasaan Bang Gus masih sama kok Mba. Masih sayang sama Mba." Kata Yeriana melunak.

Winda menatap Yeriana , "yang bener?" Tanya Winda.

Yeriana mengangguk yakin. "Mba, bang Gus itu emang orang nya agak kaku kalo soal percintaan. Tapi meskipun gitu dia orang yang posesif sama orang yang dia sayang." Jawab Yeriana.

"Aku tau Mba Winda pasti benci banget kan sama bang Gus? Gara-gara bang Gus menuduh Mba selingkuh?" Tebak Yeriana.

Mata Winda berkaca-kaca, "Yer, Mba ga benci sama Abang kamu." Sahutnya lirih.

"Sebaiknya jangan benci Abang aku Mba, bang Gus itu rapuh sebenernya." Kata Yeriana. Tanpa sadar perkataan Yeriana membuat dia meleleh kan air matanya.

"Mba Winda, jangan nangis!" Kata Yeriana panik.

Winda menggeleng kecil, "Apa Mba ini udah keterlaluan sama Aji?" Tanya Winda putus asa.

Love FlavourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang