Mama Aji

479 94 10
                                    



Winda sedang menunggu Aji harap harap cemas. Bukan tanpa alasan ia sangat cemas karena pria itu ingin mengajaknya ke rumah ibu nya. Dulu ia pernah sih ke rumah Aji saat ia menjadi pacarnya, dan ibunya Aji sangat baik padanya. Hanya saja... sekarang ia dan Aji tidak memiliki hubungan apa-apa lagi kan? Hanya sebatas asisten dan bos saja.

"Loh, mau kemana kamu Win?" Tanya ayahnya Winda, Setyo.

"Eumm itu yah mau keluar sama temen." Jawab Winda.

"Temen apa temen, hm?" Goda Setyo.

"Temen , yah." Sahut Winda cepat.

"Mau jalan sama Yudha ya?" Tanya Setyo lagi.

"Bukan sama Yudha, tapi sama.."

"Sama Aji kan?" Celetuk ibu Winda, Cecilia.

Winda diam sambil menunduk. Cecilia duduk disebabkan anaknya.

"Emang kamu udah baikan ya sama Aji?" Tanya Cecilia.

"Baikan apanya? Winda kan asisten nya dia, Ibu. He just My Boss anyway." Jawab Winda.

"For now he is your boss, but one day he will be your husband." Timpal Cecilia jahil.

"Ibu ih!" Gerutu Winda.

"Kalian berdua ini gimana toh? Wong aku ini ga iso ngomong boso inggris." Celetuk Setyo dengan bahasa Jawa nya.

Winda dan Cecilia tertawa geli melihat reaksi Setyo. Memang ayahnya Winda ini orangnya humoris.



Ting Nong~



Bel rumah mereka berbunyi, Cecilia segera membukakan pintu , ya siapa tahu itu memang Aji yang menjemput anaknya.

"Selamat pagi, tante.."

Cecilia tersenyum kecil, ia mendapati Yudha dan bukan Aji.

"Eh Yudha, cari Winda ya?" Tanya Cecilia to the point.

"Iya tante, Winda nya ada?"

"Bentar ya, ayo masuk dulu."

Cecilia mempersilahkan Yudha masuk kedalam rumahnya.

"Winda... Yudha is coming!!" Seru Cecilia memanggil anaknya.

Cecilia melenggang ke dapur membuatkan Yudha teh hangat.

Winda berlari kecil menuju ruang tamu. Wanita cantik itu tersenyum kecil kepada sahabat nya.

"Eh lo , Tumben banget pagi-pagi udah kesini." Kata Winda.

Yudha tertawa kecil, "Gue mau kasih ini ke lo." Yudha menyerahkan bingkisan kecil kepada Winda.

Wanita itu senang menerima hadiah dari Yudha.

"Ini apaan?" Tanya Winda.

"Itu oleh-oleh khas Manado, Halua Kenari. Lo suka banget kan sama camilan ini." Jawab Yudha.

"Ya ampun baik banget sih sohib gue." Kata Winda gemas.

"Gue emang baik kali, lo aja yang baru nyadar." Sahut Yudha.

Winda memukul lengan Yudha, "lo mah sa ae. Btw makasih banget ya." Ucap Winda.

Yudha mengangguk senang. "Oh iya , lo hari ini sibuk ga?" Tanya Yudha.

Love FlavourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang