❄Ingatan❄

476 31 0
                                    

Jimin merasa pusing, kepalanya berdenyut. 

"Jimin-ah, kau pusing?" Taehyung tiba tiba nongol disamping Jimin,  buat Jimin kaget.

"Sedikit"

"Biar aku pijat ya" ujar taehyung dengan senyum manisnya.

Jimin hanya pasrah, ia terbentang membiarkan taehyung memijit kepalanya. Sedikit demi sedikit rasa sakit itu menghilang. Jimin membuka matanya ,menatap wajah indah diatasnya.

"Taehyung,  apakah itu kau?" Tanya Jimin menatap sendu ke arah taehyung .

"Kenapa Jimin?  Apa yang kau pikirkan?" Tanya taehyung.

" kau mirip dengannya tae" ucap jimin seraya mengelus pipi taehyung.

" dia , orang yang menggemaskan, orang yang menunggu salju pertama, orang yang menggunakan mutiara couple denganku, orang yang menyelamatkanku saat tenggelam, orang yang menciumku untuk pertama kalinya, orang yang mencintaiku... dan .. berjanji akan kembali ."

Jimin benar benar menangis, mungkin terdengar cemen.  Tapi ya, kalo kalian jadi jimin yang di cerita ini pasti kalian sedih juga, mau mati mungkin.

Jimin duduk berhadapan dengan taehyung. Ia menggenggam kedua tangan taehyung dengan erat.

"Jimin.. " ucap taehyung seraya mengelus pipi jimin.

Taehyung mulai memajukan wajahnya , menipiskan jarak antara mereka. Tapi mulutnya di tutup oleh jimin.

"Tidak tae..."

"Aku tak ingin melupakanmu lagi,"

"Kau sudah kembali..."

"Aku senang.. aku menerimamu apa adanya"

"Siapapun kamu, aku akan selalu menyayangimu "

"Kumohon tae,..."

"Mari wujudkan impian kita" ucap jimin sambil tersenyum

Taehyung tersenyum, ia merasa senang. Bahkan ia ingin menangis. Jimin mencium taehyung. Ia meraup bibir itu dengan lembut. Berusaha menyampaikan perasaannya pada taehyung. Tak ada nafsu melainkan rindu yang terlarut dalam ciuman itu.

Jimin senang

Begitupula dengan taehyung.

❄Only you (Pjm × Kth)❄✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang