❄Panggilan Nama❄

1.3K 66 2
                                    

Happy reading

Pagi ini, jimin memutuskan untuk pergi ke Panti peninggalan ayahnya yang kini diwariskan kepadanya.

Ia menaiki mobil merahnya menuju panti , orang orang berlalu lalang melintasi jalan pagi itu.

Pria pucat dengan rambut merah berdiri menatap lampu kelap kelip di jalan. Saat ini, begitu pagi sehingga jalanan cukup sepi. Jimin menepi,  ia melihat pemuda itu lagi. Niatnya sedikit tertunda karena tingkah menggemaskan pemuda itu .

"Ngapain pagi pagi buta gini keluar buat nengok lampu hidup nyala " batin jimin di dalam mobil.

Wajah pemuda itu berubah menjadi ketakutan ketika dua orang pria mendekatinya. Jimin menyaksikan itu, tak berkutik sementara.

"Ngapain cantik? Pagi pagi buta gini udah keluar aja" ucap pria yang satu.

"Iya , kamu main sama kita aja yuk" goda lelaki yang satu lagi.

Taehyung berjalan mundur, hingga menabrak tembok belakangnya. Kedua pria itu tersenyum alias menyeringai. 

"Park Jimin.. " batin Taehyung disela takutnya

"Tolong aku Jimin" bisikan itu terdengar di benak Jimin

Bugh

Brak!

Bugh

Jimin tak tahan , ia segera menghajar kedua pria itu, pria itu terlari terbirit birit. 

Skip

"Kau kenapa sih pagi pagi buta ini udah di luar sana, kau ga tau ya dunia luar itu bahaya, kalo tadi aku ga nyelamatin kau udah , gimana lah. Lihat juga pakaianmu pendek banget. Kek ga peka celana kau tau ga, mau pamer atau cemana sih. " cerocos Jimin pada Taehyung. 

Benar kata Jimin,  Taehyung sekarang cuma memakai baju kaos putih tipis hingga menutupi selangkangannya alias kebesaran dan mengenakan celana pendek hitam yang bahkan ga menutupi seluruh pahanya. Jelas Jimin marah, tapi sedikit horny. 

Jimin kesal ia mengambil jaketnya di kursi belakang dan memberinya pada Taehyung. 

"Tutup pahamu dengan jaketku,  kau bisa bisa akan membuatku khilaf nantinya" jelas Jimin dengan pipi meronanya. 

Taehyung tersenyum , ia menutup pahanya dengan jaket milik Jimin.  Ia memandang keluar jendela, begitu banyak orang dan lain lain, senyumnya merekah rekah di wajahnya.

"Dimana rumahmu?"tanya Jimin memecahkan keheningan. 

"Sangat jauh"

" Dimana?"

"Jauh Jimin " jawab taehyung .

Jimin bingung, kenapa namja itu mengetahui namanya. 

Lalu akhirnya sampai di Panti Asuhan.

"Ini tempat apa?" Tanya taehyung bingung yang mengikuti langkah Jimin. 

" ini Panti asuhan , tempat anak anak yatim dan piatu" jelas Jimin. 

"Oo, yatim piatu itu apa?" Tanya taehyung. 

"Itu , artinya tidak memiliki orang tua, ayah dan ibu " jawab Jimin tanpa  menoleh ke arah Taehyung.

"Sama kayak tae dong" taehyung menunjuk dirinya sendiri.

Jimin terdiam mendengarnya, ia tak menghiraukan itu.

"Aku ingin tinggal bersamamu" ucap taehyung manja dengan aegyonya.

"Kau gila? Tinggal bersamaku? Cih, yang benar saja"

Taehyung mempoutkan bibirnya, ia menggerutu kesal.

Jimin gemas,  ia ingin memakan Taehyung rasanya.

"Siapa namamu?" Tanya Jimin. 

" Taetae,  Kim taehyung"

-
Flashback on

"Siapa namamu?"

"Taetae, Kim taehyung "

"Ooh,  Taetae ya... Nama yang imut" ucap jimin sembari mengelus pipi gembil taehyung.

Flashback off

Sorry pendek ya we😅 divote ya anak manusia

❄Only you (Pjm × Kth)❄✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang