♢
28 September 2015
Jimin menemukan taehyung yang sedang berdiri di balkon apartemennya . Wajahnya diterpa angin , rambutnya mengikuti gerakan angin yang menghembus.
"Jimin-ah, kenapa yang turun daun bukannya salju?" Tanya taehyung yang menyadari kehadiran Jimin.
"Ini bulan september tae, ini musim gugur" jawab Jimin yang kini sudah berdiri disamping taehyung memandang dedaunan kering yang berjatuhan.
"Lalu , kapan datangnya musim Salju?" Tanya ia lagi.
" sekitar bulan desember sampai februari, atau mungkin pertengahan maret. "
"Kau pintar jiminie " ucap taehyung kemudian kembali menghadap ke jalanan sambil tersenyum.
"Kau suka musim salju?" Tanya Jimin.
"Iya"
"Kenapa?"
"Karena aku ingin mengatakan harapanku pada takdir, saat salju pertama turun bersama jimin." jawab taehyung seadanya.
Jimin menghangat, ia tersenyum . Sore itu, langit berwarna jingga dan matahari mulai terbenam , Jimin dan Taehyung sama sama menunggu musim mereka.
-
Flashback on
"Jimiinn!" Taehyung berlari dengan girangnya menghampiri Jimin.
Jaket tebal , syal, sepatu boat , topi , sarung tangan, kaus kaki semuanya sudah lengkap menempel di badan taehyung . Ia siap bertempur bola salju.
" Jimin, ayo kita bermain salju!" Ucap taehyung sambil melakukan aegyo khasnya.
"Tidak, sebaiknya tidak! Kau akan terkena flu . Kau tau kan tahun lalu kau ingusan selama 1 minggu setelah bermain salju" Jimin menolak permintaan taehyung , ia hanya khawatir jika taehyung akan sakit lagi.
" kali ini saja jiminie , kumohon." Pinta taehyung .
Jimin menghela nafas, jika sudah begini, ia tak bisa apapun.
"Baiklah"
Beberapa jam kemudian
Jimin dan Taehyung sedang tidur diatas salju sambil membuat jejak kupu kupu .
" Jimin, menurutmu sekarang turun salju yang keberapa? " tanya taehyung yang menatap langit.
"Aku tidak tau tae, aku tak bisa menghitungnya satu persatu, mungkin ini sudah yang ke seribu kalinya. " ucap Jimin.
Jimin dan taehyung mengakhiri acara mari bermain saljunya dan masuk kedalam rumah.
Hachu!
Taehyung yang baru saja bersin langsung menutup mulutnya agar tidak ketauan jimin.
Tapi jimin sudah menduganya,
"Tuhkan, pilek.." jimin mengelus pipi taehyung yang terasa hangat.
"ASTAGA TAE!! KAMU DEMAM!" Teriak jimin histeris, ia langsung membawa taehyung ke kamarnya dan mengganti baju taehyung. Lalu melapisi taehyung dengan selimut yang berlapis lapis. Ia mulai mengkompres dari taehyung.
"Tuhkan, demam jadinya! Tadi dibilang juga apa, rasain kan karna bandel ga mau denger kataku " jimin mengoceh.
Taehyung cuma nyengir, dengan senyum kotaknya yang masih bertahan diwajah manisnya .
"Jimin"
"Hm? "
"Ada tidak salju yang tidak buat sakit?"
"Ada"
"Apaitu?"
"Salju pertama, katanya harapanmu akan terkabul jika kau memintanya saat salju pertama turun"
"Kalau begitu...." jeda taehyung .
"Aku ingin mengatakan harapanku pada takdir saat salju pertama turun, bersama jimin"
Jimin tersenyum, hatinya merasa hangat dan senang.
♢
Au ah sorry pendek:v