Anak laki-laki itu terpana melihat ayahnya yang baru saja selesai mendongeng. Ia mengerjabkan matanya beberapa kali dengan mulut yang terbuka dan mengatup. Sang ayah tertawa geli melihat anaknya.
"Dongeng yang bagus, kan?" ujar sang ayah.
Si anak menjawab, "Ya, bagus. Sangat. Bagaimana cara ayah mendapat imajinasi yang segitu hebatnya?"
Sang ayah tersenyum. Ketika mulutnya terbuka untuk menjawab perkataan si anak, sebuah suara memotongnya.
"Oh, itu tidak berasal dari imajinasi ayahmu, nak," suara lembut itu membuat si anak mengalihkan perhatiannya dan menatap seorang pria yang berdiri di depan pintu.
"Lantas?" tanya si anak.
Pria itu mendekati tempat tidur si anak dan menggenggam tangan sang ayah, "Itu adalah lamaran masa depan keluarga kita. Seseorang yang bernama Han Jisung selain ayahmu nantinya akan mengalami nasib buruk itu."
Anak laki-laki itu menatap si pria dengan tidak percaya. "Ayah, apa yang dikatakan papa adalah benar?"
Sang ayah mengangguk. "Ya, itu benar. Sama benarnya seperti kau yang akan menghadiri rapat antar kerjaan esok hari. Sekarang, tidur."
Anak itu meringis mendengar penuturan ayahnya. "Baik, ayah."
Sang ayah tersenyum. Ia mendekat kemudian mencium dahi si anak dengan lama, disusul oleh pria lainnya.
"Selamat malam yah, pa."
"Selamat malam, malaikat kecilku."
• • • • •
This book is finally finished! Thank you so much for reading! I'm gonna go write something in Failed Fluff now~ fufufu
KAMU SEDANG MEMBACA
Payback ft. Minsung
ФанфикThere's a complicated string between Jisung, Minho, and stiches.