zeven

17 3 0
                                    

Taehyung :
Jebal
Kau berjanji akan merahasiakannya, kan?

Jisoo mendengus kesal. Terhitung sudah tujuh kali laki-laki bermarga kim itu menghubunginya. Menanyakan apakah ia dapat menjaga rahasia atau tidak, dapat dipercaya atau tidak.

Roomchat ia lihat dengan malas. Berkali-kali jawaban yang sama ia ketik. Mulai bosan menjawab karena disuguhi pertanyaan yang sama.

Jisoo:
Ne

Notifikasi lain mengalihkan perhatiannya. Jaewon menghubunginya. Menanyakan apa ia sudah tidur. Pasalnya ini sudah larut malam.

Jisoo tersenyum. Ia tau sang kekasih menginginkan apa. Tak membalas pesan Jaewon dan lebih memilih menekan ikon di pojok kanan atas dalam roomchat.

Tak butuh waktu lama untuk Jaewon menjawab. Tepat setelah nada dering kedua ia jawab. Wajah Jaewon muncul memenuhi layar. Terlihat tampan dengan rambut yang sedikit berantakan.

Jisoo tersenyum senang. Dia bahagia dengan hubungannya sekarang. Dengan Jung Jaewon yang awalnya tak pernah ia lirik di awal. Hingga berakhir dengan dirinya yang jatuh cinta perlahan.

"Soo-ya," panggil Jaewon pelan. Jisoo merespon dengan deheman. "Kau tak tidur, hm?" lanjutnya.

Jisoo menggeleng, "Aniyo, aku masih tak ingin tidur. Lagipula notifikasi ponselku sedang ramai."

"Siapa yang menghubungi?"

"Cingu."

"Seulgi? Dia merindukanmu?"

"Taehyung. Dia terus menghubungiku karena masih tidak percaya denganku."

Jaewon tersenyum tipis. Ingin sekali mengacak rambut sang gadis karen kelewat manis. Berbicara layaknya anak kecil dan mengerucutkan bibir di akhir.

"Aigo, kenapa dia tak menghubungiku juga. Apa aku terlalu dapat dipercaya? Atau jangan-jangan dia ingin dekat denganmu?"

"Ne, majjayo-eh?" kalimat yang Jisoo keluarkan sempat dijeda. Sadar maksud dari sang kekasih, ia seketika langsung menggeleng. Membuat surai hitamnya mengayun tak tentu arah.

"Aniyo. Mana mungkin begitu. Dia menyukai Soora jika kau melupakannya."

Jaewon terkekeh. "Gwenchana. Walaupun Taehyung mendekatimu kau pasti tetap menjadi kekasihku. Bagaimana kau bisa tahan dengan pesonaku, hm?" ujar Jaewon dengan menaik turunkan alis berniat menggoda Jisoo.

"Aish, kau terlalu percaya diri. Kalaupun aku jatuh pada Taehyung kau pasti tetap menahanku."

"Tentu saja! Mana mau aku jika kau bersama yang lain. Bobby, Jimin, Taehyung, dan teman-temanmu yang lain tampan. Geunde, naneun dalla. Level tampanku berbeda, haha."

"Ya, kau kenapa percaya diri sekali, eoh? Selalu saja menyebalkan jika memasang wajah seperti itu. Aku ingin seka-"

"Menciumku, hm?"

"Ya, Jung Jaewon! Jangan menggodaku!"

Jaewon tertawa. Masih mempertahankan wajah menyebalkannya. Tersenyum konyol dengan alis dinaik turunkan. Kali ini ia tambahkan sebuah wink yang membuat Jisoo merona.

"Asal kau tau, ya. Bobby lebih keren darimu, Jimin lebih imut darimu, dan Taehyung lebih tampan darimu."

Sempat memasang pose berpikir dengan jari telunjuk di dahi kemudian Jaewon berkata, "Jinjjayo? Tapi tetap saja aku yang paling kau cintai, bukan?"

-Hello Tutorial-

Taehyung dan Soora berjalan beriringan. Pendekatan yang dilakukan akhir-akhir ini tampaknya cukup menjanjikan. Beberapa kali mereka sempat pergi jalan bersama.

Awalnya memang sedikit canggung karena tak begitu mengenal. Tapi lewat beberapa percakapan mereka paham. Mereka sama-sama menyukai bermain game online.

"Ah, kau juga memainkannya?" tanya Soora dengan mata berbinar. Taehyung mengangguk bersemangat. Sepertinya hal ini dapat memudahkannya sekarang.

"Id-mu apa? Biar aku add," lanjut Soora. Tangannya mulai merogoh tasnya untuk mengambil ponsel. Menyerahkan pada Taehyung untuk mengetik sendiri.

"Done!"

Keduanya tersenyum senang. Semuanya berjalan lancar. Sesuai ekspektasi Jimin di awal, Soora pasti menerima Taehyung dengan senang. Dan mungkin mulai membuka hatinya sekarang?

Angin malam mulai berhembus perlahan. Nampaknya akan hujan. Soora melirik Taehyung lalu berdehem pelan. "Taehyung-ah, maafkan aku. Aku harus pulang. Eomma menyuruhku untuk tidak pulang terlalu malam."

Taehyung mengangguk paham, "Mau ku antar?" Soora tersenyum menggelen pelan, "Tidak, terima kasih. Aku bisa pulang dengan taxi."

"Baiklah, jika itu maumu. Jalgayo."

Soora berjalan menjauh sesekali menoleh ke belakang. Melambaikan tangan sekali sebelum memasuki taxi yang ia hentikan. Meninggalkan Taehyung sendirian sekarang.

"Sebaiknya aku pulang juga."

Mulai melangkah meninggalkan taman dengan senandung kecil yang ia keluarkan. Mulai berangan-angan bagaimana ia dan Soora kedepannya. Ia merogoh kunci motor sebelum manik matanya menangkap sosok yang familiar.

Jung Jaewon. Dia di sana dengan seorang wanita. Di dalam cafe yang nampaknya sangat tenang. Sesekali Jaewon tersenyum menanggapi obrolan orang di hadapannya.

Taehyung masih diam. Mengurungkan niat untuk pulang dan melangkah ke dalam cafe. Baru saja membuka pintu sang wanita beranjak. Meninggalkan Jaewon yang hanya tersenyum diam.

Taehyung melanjutkan langkahnya. Sempat melirik wanita tadi yang nampaknya lebih tua. Lalu kembali melangkah ke arah Jaewon berada. Menepuk pundaknya pelan sekedar menyapa.

"Eh? Taehyung-ah?"

-Hello Tutorial-

Hello TutorialTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang