01•¥•~My Life

127 31 30
                                    

9 Years Later...

Ini aku, Queensha Rania Akihiro. Nama yang sama, orang yang sama, tapi prilaku yang tidak sama.

Inilah aku, Queen sebenarnya. Hidupku, sekarang mencapai titik teratas.

Sekarang aku seorang CEO, Perusahaan Daddyku? Bukan. Tapi bisa dibilang begitu, karena aku yang membenahi Perusahaan Daddy yang hancur sekaligus mengganti namanya.

Hidupku sudah baik-baik saja, hanya saja Daddy-ku tak lagi bersamaku...

Dia berkorban untukku,

Ya, untukku.

Mari kuceritakan, bagaimana keadaan saat Daddy-ku meninggal...

»»»»»»»»»»»»»»»»»

9 Years Ago...

«««««««««««««««««

Semuanya sudah berakhir, benar benar berakhir. Kini Rania berdiam diri menangis dikamar, mencoba menguatkan dirinya akan kenyataan.

"Drrt... Drrt..."

Rania memungut HP-nya dan melihat siapa yang menelpon, Kevin...

Rania mengusap cepat air matanya, sungguh dia tak ingin ketahuan menangis didepan Orang Kepercayaan Daddy-nya itu. Bisa gawat kalau ketahuan, Kevin pasti akan memberitahu Daddy-nya dan akan terjadi bencana!

Setelah mengecek suara dan memastikan air matanya sudah berhenti, dengan ragu Rania mengangkat Telepon dari Asisten Daddy-nya.

"Ha-hallo, kenapa Bang?"

"Rania, Kemasi bajumu dan pulang ke Jepang."

"Tunggu, ada apa?" ucap Rania khawatir.

"Pulanglah! Ayahmu membutuhkanmu! Aku sudah mengirim Jet kesana, ke bandara sekarang!"

"Ba-baiklah" Rania memutuskan sambungan secara sepihak, kemudian ia melempar HP-nya.

Dia membuka lemari, mengambil Koper diatas lemari dan mengemasi barang barangnya. Dia tak tau lagi harus apa, dia memutuskan untuk mengesampingkan rasa sakitnya tentang Hyunjin.

Dia memakai coat mocca-nya, memakai beret dan jam tangannya. Kemudian dia keluar dengan tangan penuh berisi paspor, kunci, juga HP.

Tangan kanannya melepaskan koper dan menekan bel Apartment Edgar,

"Ting tong~"

Tak berselang lama, Edgar keluar dengan wajah bingungnya. Dia terdiam saat melihat wajah Rania yang tak terkondisi.

Ya, mata sembab, hidung merah, mulut yang bergetar, sangat mengenaskan untuk seorang Queen.

Edgar yang sudah tau penyebabnya hanya bisa diam membisu, hatinya sakit saat melihat Rania menjadi hancur.

"Lo... Kenapa?" tanyanya pelan.

Rania menatap kosong dan seketika langsung menggelengkan kepalanya, "Bukan apa apa"

"Edgar, ayo antar aku ke Bandara." pinta Rania seraya memegang tangan kiri Edgar.

You're The Dream〣HHJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang