5

4.5K 397 81
                                    

" kamu udah sita hp aku dari tadi, ngikutin kemanapun kamu mau, sekarang apa lagi hahh?" biancapun tidak habis pikir kenapa dia mau saja mengikuti kemauan riana.

" kamu !! "

" hahhh.. maksudnya ? "

" ya kamu.. "

" aku kenapa ? "

" kamu tadi tanyakan aku mau apa lagi? ya aku mau kamu, sekarang.. " riana langsung menerjang bianca yg sedang duduk disofa ruang tamu rumah riana.

" kamu apa - apaan sih. " bianca melihat kekiri dan kekanan takut ada yg melihat.

" aku cuma tinggal sendiri disini, asisten rumah tangga disini pulang pergi. " riana berbicara sangat pelan ditelinga bianca membuat bulu roma bianca berdiri.

" aaa... aaaa aku belum siap." bianca berusaha menjauhkan riana yg sudah mulai menjamah tubuhnya.

" shuuttt... " riana meletakan telunjuknya dibibir bianca. " Aku selalu siap untukmu baby." riana membuka bajunya dan duduk dipangkuan bianca.

dan lagi bianca mengeraskan rahangnya dengan apa yg dia liat tapi bianca tidak ingin menyinggung perasaan riana. Bianca meraba dan mengelus garis - garis yg melintang didepannya, mengikuti alurnya sampai kepunggung riana. " Tell me !! " please.. bianca memejamkan matanya berusaha menahan emosinya.

" telling you about what baby.. " riana mengelus rahan bianca yg mengeras.

" siapa yg ngelakuin ini kekamu, kenapa bisa ?!!"

" masa lalu baby, udahlah ga apa." riana mengecup rahang bianca perlahan - lahan.

" kalau kamu mau aku, ceritain semuanya ke aku."

" long story baby. "

" aku punya banyak waktu sepertinya. "

" yakin mau dengerin keseluruhannya ? nanti kamu gimana lagi denger ceritanya. "

Bianca memegang dagu riana perlahan, menatap kedua bola matanya, bianca mencoba memberikan senyum terbaiknya dan mungkin ini senyum yg termanis yg pernah diberikan ke riana setelah sekian lama ini. " Aku ga tau kenapa bisa dan bagaimana aku mulai perduli sama kamu, yg aku tau sekarang aku disini karna kamu dan ada buat kamu, mungkin aneh dan aku ngerasa sangat aneh dulu aku ga suka banget sama kamu tapi sekarang aku juga ga suka banget bukan karna kamu tapi karna bekas bekas ini ada dibadan kamu, aku gatau kenapa perasaan aku jadi ga tenang liat ini semua, rasanya pengen marah, aku akuin dari dulu kamu cantik, cuma dulu aku gamau liat aja kesel karna tingkah idiot kamu nguber nguber ralo ga jelas." Riana tersenyum salah tingkah mendengar ucapan terakhir bianca.

" kamu tau kenapa aku suka sama ralo ?" Bianca menjawab hanya menaikan bahunya tanda tak tau.

" Dia gentle, ramah, cool dan sopan. Dia ga menolak aku dengan kasar walaupun tingkah aku se annoying itu ganggu dia, yg udah - udah tingkah manisnya buat nutupin semua kekasarannya."

" Maaf aku kasar sama kamu." Bianca menggenggam tangan riana erat dan mengecupnya. " sungguh."

" aku tau kok baby, aku bisa liat dari cara kamu ke orang - orang sekitar kamu, aku tau aku yg salah, kamu ga usah ngerasa bersalah yah. "

" ini bekas kaya disundut rokok." Bianca meraba lengan atas bagian dalam riana.

" oh ini gegara aku ga ngeliat ada gelas dan gelasnya kesenggol sama aku trus tumpah kena hp nya."

" are you okay ?"

" dulu ? aku ngerasa nothing baby, feeling shit. now, im okay baby. "

" yg ini ?" Riana meraba garis melintang dipunggung riana merambat ke arah perutnya.

" ini bekas belt."

" how come ?!!"

" aku lupa gara - gara apa tapi dia marah besar karna aku gamau nurutin maunya dia, terus dia lepasin beltnya dan mukulin aku beberapa kali pakai itu, ini yg paling ngebekas yg lain sudah banyak yg memudar. "

" hug me, please.. aku rasanya mau ngamuk."

" ga usah kamu minta, aku dengan senang hati melukin kamu." Riana memeluk bianca dan dibalas dengan erat pelukannya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

segini dulu yah, maaf lama updatenya .
.
.
.

BrianaWhere stories live. Discover now