1🎬

115 14 4
                                    


  Pagi ini seperti biasanya aku berangkat sekolah menggunakan angkot.
Aku bukan anak orang kaya melainkan anak yang kurang mampu. Yang setiap pulang sekolahnya aku selalu membantu ibu bekerja sebagai pelayan di Cafe.
  Ketika aku sampai di sekolah biasanya orang-orang akan disambut dengan sahabat-sahabatnya dengan Canda Tawa tapi tidak dengan ku.Aku disini tidak punya teman-teman ku cuma satu yaitu Tasya seorang anak dari pengusaha kaya raya Entah mengapa dia mau berteman denganku.
Tapi aku bersyukur masih ada yang mau berteman denganku,banyak orang yang menjauhi ku karena aku tidak punya apa-apa dibandingkan mereka aku hanyalah  semut yang pantas di injak-injak.

...
" Pagi Rara hari ini ada PR kan kamu sudah belum? Kalau sudah aku pinjam ya?"pinta tasya  Seraya membuka Tasku dan mengeluarkan buku PR ku.

  Setiap ada PR kasih selalu saja meminjam buku PR ku dia tidak pernah mengerjakannya alasannya sulit ,tidak mengerti ,mager.
Padahal ini untuk masa depannya kalau dia terus-terusan meminjam bukuku dia tidak akan bisa. Di kantin juga dia selalu mentraktirku entah karena imbalan atas contekan yang kuberikan atau sebagai seorang sahabat yang kasihan pada sahabatnya. Ah tapi aku nggak boleh souzon dulu aku sayang Tasya sebagai sahabatku karena dia sahabatku satu-satunya.

" Rara Kamu dipanggil kepala sekolah tuh disuruh ke ruangannya!"suruh ketua kelas ku.

" Tasya aku ke Kaspek dulu ya kamu kalau mau nyontek nyontek aja."kata ku ke tasya yang langsung diangguki olehnya.

Tokk..tokk
"masuk"tanpa basa-basi aku langsung masuk ke ruangan kepala sekolah.

" Ada apa ya Pak kok saya dipanggil"tanya ku ke kepala sekolah.

" Begini nakRara Kamu udah nunggak SPP 5 bulan kalau kamu belum membayarnya kamu tidak bisa ujian, lagian kamu masih kelas 10 perjalanan kamu masih panjang" ujar kepala sekolah panjang lebar.

" Maaf pak tapi saya beneran belum ada uang,  mungkin minggu depan ya pak saya lunasin" jawabku jujur.

----
" Rara ayo nak kita bekerja di cafe" ajak Ibuku sambil membangunkanku.

Dari rumahku ke cafe yang aku bekerja itu lumayan jauh,dengan jalan kaki menempuh perjalanan 15menit,aku dan ibu selalu jalan kaki alasan ibu untuk mengirit uang apalagi adik-adikku membutuhkan banyak uang untuk sekolahnya.

Ketika aku sedang bekerja aku mengantarkan makanan ke meja nomor 7 dan di situ aku melihat salah satu kakak kelasku di sekolah.
Orang itu kak Arsen, dia Pangeran sekolah, banyak yang menyukainya memang sih ia tampan,tinggi, pintar,kaya serta sangat ramah.
Aku pun menyukainya tapi aku sadar dia orang kaya aku orang tak punya.

" Permisi mas ini pesanannya"ucap ku ke kak Arsen yang lagi baca buku.

" Permisi mas ini pesanannya"ucap ku ke kak Arsen yang lagi baca buku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Masya Allah tampan sekali ke Arsen.
" Oh makasih mbak taruh aja di situ, Eh kamu anak kebanggaan sekolah Mentari kan yang cerdas itu?"tanya penasaran kak Arsen.

" Iya kak.kenapa ya?" Tanyaku balik ke kak Arsen.

" Ya nggak sih emangnya kamu kerja di sini buat apa sih kayaknya kamu orang kaya deh?"

" maaf Kak aku orang nggak punya aku disini membantu ibuku untuk membayar SPP ku yang nunggak 5 bulan." Jawab Rara jujur " Ya udah kak aku kembali bekerja dulu ya selamat menikmati"sambung ku.
----

  Sehabis sholat Magrib aku sempatkan untuk belajar karena sebentar lagi aku akan naik kelas 11. Tetapi ada yang mengganjal penglihatanku aku melihat sebuah surat yang ada di bawah tempat tidur Ibu dan ayahku.
Tanpa pikir panjang aku pun langsung membuka dan membacanya. Betapa sakitnya hatiku saat aku mengetahui isi dari surat ini aku bukanlah anak kandung orang tuaku.Aku hanya anak pungut yang mereka ambil dari Panti Asuhan Pelita,aku menangis tersedu-sedu di kamar saat ini juga.Aku tidak menyangka orang tuaku merahasiakan  sampai aku tumbuh dewasa.
           "Bella Pramudya"
Ada sebuah sebuah kalung yang ada tulisannya Bella Pramudya. Sepertinya aku kenal dengan nama Pramudya tidak asing di pendengaranku Lebih baik aku minta penjelasan ibu dan ayah sekarang!

" ayah aku sebenarnya anak siapa?" Tanyaku kepada ayah sambil menangis tersedu-sedu.
Ayahku kaget dapat dilihat dari raut wajahnya dugaanku benar aku bukanlah anak kandung mereka. Tidak ada jawaban dari ayah aku pun menangis tidak ada jalan lagi selain selain menangis aku memang cengeng anak manja tapi aku kuat hadapi kenyataan ini.
Mendengar aku menangis tersedu-sedu Ibuku keluar dari kamar.

" Rara kenapa nangis sayang,mas Hendra Ada apa ini??!" Tanya Ibuku panik.

" Bu aku bukan anak kandung Kalian kan!  Kenapa kalian merahasiakannya sampai aku dewasa, aku ini sebenarnya siapa Pak Bu??" Tanya Ku menatap Bapak dan Ibu kecewa.

" Dengar nak,dulu bapak dan ibu belum dikaruniai anak jadi bapak dan ibu mengadopsi mu dari Panti Asuhan Pelita,dan saat kami mengadopsi mu,kamu memakai kalung yang bertuliskan Bella Pramudya,kami rubah namamu menjadi Bella Azura.Pramudya kami hilangakan. Karena kalau keluarga Pramudya tahu mereka akan mengambil mu dari bapak dan ibu nak, ibu sudah terlanjur sayang sama kamu jadi ibu merahasiakannya. Maafkan Ibu yang baru bisa cerita sekarang" jelas ibuku di sela sela tangisnya.

"Bu aku sayang sama ibu dan bapak aku tidak mau tinggal di keluarga Pramudya yang serba Royal aku bahagia kita hidup seperti ini" kata aku jujur aku sudah terlanjur nyaman dengan keluarga ini,ditambah 3 adik-adikku yang selalu bandel aku menyayangi mereka aku tidak menyangka kalau aku adalah anak dari Pramudya yang hilang 16 tahun yang lalu. Sungguh aku bahagia hidup seperti ini walaupun kami tidak memiliki uang.

"Pak,buk,ngapain nangis?" Tanya Zidan adik bungsuku.

" halah paling juga gara-gara Kak Rara nakal di sekolahannya" sahut adikku Bima

" Iya gak usah di tangisin Pak Bu Kak Rara itu di sekolah suka dijauhi temannya karena dia miskin"tukas putra adikku.
Masa bodo aku tidak mendengarkan ocehan adikku yang selalu menjelek-jelekkan ku, saat ini aku butuhkan adalah senderan dari ibuku yang sudah merawatku dari kecil.

-------
Makasih yang udah mau mampir,Vote,kritik dan saranya ya.
------

   Pagi ini aku tidak mood untuk melakukan apapun selain apa yang disuruh guru. Aku Masih memikirkan orang tua kandungku apa mereka akan mengakui ku atau bahkan mereka akan membuangku karena aku miskin dan jelek.

Arsen POV

Entah mengapa aku selalu memikirkan gadis bernama Azura yang kutemui di kafe minggu lalu. Azura sering dipanggil Rara adalah salah satu murid Teladan di Sma Mentari dengan berbekalan beasiswa Rara mampu mengasah otak nya di SMA favorit ku ini.
Dia cantik,ramah dan pastinya cerdas aku menyukainya sejak pertama kali aku melihatnya.

Aku pertama kali melihatnya sedang lari pagi di taman dan aku melihatnya sedang lari pagi juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku pertama kali melihatnya sedang lari pagi di taman dan aku melihatnya sedang lari pagi juga

AZURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang