3🎬

61 12 2
                                    


Happy reading😊

Vote,kritik dan saranya ya!

--------/-

   Tak butuh waktu lama,kini aku dan Tasya sudah sampai di pinggir kota tepat nya di sebuah toko,oh bukan ini semuah rumah lumayan besar.Tidak!!ini bukan Rumah ini club!!!CLUB! Kenapa tasya membawa ku ke tempat maksiat ini.
Badan ku langsung di tarik paksa oleh Tasya yang mengetahui aku akan kabur,tapi sayang tenaga ku tak cukup melawan Tasya.
  Dan di sini,di salah satu tempat duduk di Club ini,Tasya memaksa ku untuk minum alkohol dalam dosis tinggi.Aku membrontak!Aku menepis kasar tangan Tasya yang menyodorkan alkohol.Hingga Tasya menyerah dan diapun lengah.Ini kesempatan kabur.Tanpa pikir panjang aku langsung lari ke arah pintu keluar,sedikit lagi aku akan berhasil.Tapi,pergelangan tanganku di cekal kuat oleh seorang laki laki yang ku perkirakan umurnya masih 19 tahun dia tampan
Shit bukan waktu untuk mengaguminya.

"Azura Bella tidak semudah itu sayang untuk kabur"ujar Tasya sok manis menjambak rambutku kuat.

"Ta-s-ya kau tega sekali membohongiku,dan memanfaatkan ku"tangis ku pecah,sungguh aku kecewa pada sahabat ku ini,oh tidak melainkan penghianat ini!

"Ohh..cup cup jangan menangis.Sekarang waktunya lo bersenang senang dengan Aron"jeda Tasya "shutt..dia membayar mu banyak loh.Jadi puaskan Aron ya!"tunjuknya lalu pergi,tak perduli dengan ku lagi.

"Heh,Azura lo jangan sok suci padahal lo itu udah di jamah sama banyak orang"tuduh Aron

"TUTUP MULUT MU!AKU BUKAN PELACUR!!"murka ku pada Aron yang seolah olah tak mendengarkan teriakan ku.

"Apa?bukan pelacur?Tasya sahabatmu itu sudah menjual mu pada ku!jadi LO HARUS NURUT KATA GUE!!" teriak Aron menarikku ke sebuah ruangan.

  Aku memberontak,bahkan aku mengigitnya tetapi tetap saja iya ingin membuka bajuku.Bagian pahaku sudah robek!Cukup sudah aku bukan pelacur.Dengan sisa tenaga ku ini aku menendang alat kelaminya,dan aku berhasil.Aron tampak kesakitan,salah siapa ingin memperkosa ku.

------

  Setelah berhasil kabur dari si brengsek Aron tadi,aku tak tau akan kemana,dompet dan juga tasku ada di dalam mobil Tasya.
Tasya brengsek! Tega tega nya dia menjual ku. Dari dulu aku kemana saja?!aku sudah di bodohi oleh Tasya.Cuaca sebentar lagi hujan.Aku harus kemana ya Tuhan.

Sett

Tiba tiba ada sebuah jaket yang sudah berada di bahuku.Aku pasrah saja mengikutinya berjalan memasuki mobil,toh dia sepertinya memang berniat baik.Tanpa diduga detak jantungku terus berpacu cepat ketika bersamanya.Duh jantungku ini lebay sekali.

"Lo dari mana?apa jangan jangan lo jadi pelacur ya biar dapet duit banyak?"tuduh Arsen memandangi ku yang terlihat persis pelacur.

"Aku di jebak Tasya,aku di jual kepada orang untuk memuaskanya"jeda ku sambil terisak "untung aku bisa melarikan diri,kalau tidak pasti aku sudah mati di ranjang"Tangis ku semakin pecah mengigat si penghianat Tasya dan si brengsek Aron yang tak ku kenali itu!
Melihat penampilan ku ini aku merasa memang pelacur,baju yang ke kenakan belahan dadanya sudah sangat minim,dan di bagian paha ku sudah robek tak berbentuk,utung ada jaket Arsen kalau tidak aku sudah sibuk menutupinya

"lo tetep cantik kok walaupun kayak gembel hahah"tawa Arsen mengejek ku.

"Ingin memujiku bilang saja,tak usah kamu samakan dengan gembel"kesalku pada Arsen yang sibuk menyetir.

  "Sudah sampai ayo"ajak Arsen langsung keluar dari mobil.

"ini rumah siapa kak besar sekali,aku ingin pulang aja kak"tolak ku pada Arsen

"Rumah orang tua ku ini,ayo masuk mereka pasti senang meliahat ada pembantu baru di rumah"candanya sambil tertawa.

Sungguh ini bukan lagi rumah ini istana sangat besar dan mewah.Aku tidak meyangka kak Arsen ajak konglomerat.

"Mi,ini Rara temen Arsen"

"Ya ampun nak,baju kamu kenapa robek robek seperti itu"

Deg..Pelukanya..sangat nyaman,lebih nyaman dari pada ibu angkatku.

"emm tante tadi abis di gigit anjing tapi cuman bajunya aja kok"bohong ku kepada wanita paruh baya di hadapan ku,walaupun umurnya tak terbilang muda,tetapi masih sangat cantik.

"yaudah kalo gitu kamu istirahat dulu ya di kamar tamu nanti tante pinjamkan baju buat kamu ganti ,ya sayang"ujar lembut mamanya Arsen

"iya tante terimakasih"kata ku memeluknya,entah apa yang kupikirkan tetapi aku ingin memeluknya.

"Arsen,anterin Rara gih ke kamar tamu,sebelah kamar kamu"perintah mama Arsen yang langsung di anggukinya.

" ini kamarnya,lo mandi aja dlu nanti gue siapin baju buat lo"

   Tak butuh waktu lama aku untuk mandi,diatas kasur sudah ada gaun tidur dan baju santai.Aku langsung memakai baju tidurnya dan terlelab.

------
 
    Pagi ini aku sudah berada di dapur keluarga Arsen yang sangat luas ini.Aku memasak sayur sop bakso.Memang terlihat lancang tapi aku ingin memasak untuk keluarga ini,anggap saja sebagai ucapan terima kasih

"Eh Rara ngapain masak kan sudah ada bibi"tegur tante lia mamanya Arsen.

"Tante maaf tapi Rara masak ini sebagai tanda terima kasih karna sudah di bolehkan menginap di sini"ucap ku menatap tante Lia sendu.

"Iya gak papa,yaudah yuh ke meja makan Arsen dan om Kenant udah nunggu tuh"ajak tante Lia menggandeng ku menuju meja makan.

"Echemmm Arsen siapa temanmu itu,tidak kah kau kenalkan pada papi"ucap Om kenant menatapku tajam.

"Om saya Rara semalam saya menginap di sini karna tersesat"bohongku lagi pada keluarga ini.

"Oh Rara pi,Bella Azura lengkapnya"tambah Arsen.

"Yaudah habisin makan kalian,dan Arsen antar Azura pulang"tukas Om kenant yang di anggukiku dan Arsen.

-----

"Kak Arsen,makasih ya udah nolongin aku semalem"

"Iya kalau buat lo apa sih yang enggak"goda Arsen menoel dagu ku

"Ih kak gausah gombal ya haha"tawa ku yang melihat kak Arsen yang fokus menyetir.

Sesampainya di rumah aku di todong banyak pertanyaan oleh bapak dan ibuku,serta adik adik angkatku yang selalu memojokan ku.Aku cukup tau diri dan berkata sebenarya kepada ibu dan bapak karna mereka yang merawatku dari kecil.

   Entah mengapa hatiku menghangat jika bertemu bertemu Tante Lia.Tadi waktu aku kerja di Cafe aku mendapati om Kenant dan Tante Lia sedang berada di cafe tempat ku bekerja.Mereka langsung menyapa ku ramah.
Sempat berfikir bahwa aku mungkin anak kandung mereka tapi ku tepis jauh jauh.
Karna itu tak mungkin terjadi,aku anak Pramudya kata ibuku yang aku tidak tahu keluarga Pranudya itu tinggal di mana.
Yaaah malang sekali hidup ku.

----------

Tbc

 

AZURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang