Chapter 19 ✓

172 15 0
                                    

Setelah pulang dari sekolahnya, Alena mendapatkan Ibu, Ayahnya dan juga Aletta yang ada di dalam rumah itu, suasana yang sangat mencekam diantara keluarga tersebut.

"A-ayah" ucap Alena terbata kepada Carlos yang juga menatap Alena.

"Alena lo duduk dulu" ujar Aletta yang melihat kedatangan Alena, Patricia yang mendengar itu pun langsung berbicara.

"Alena kamu masuk ke kamar kamu" ujar Patricia, Aletta pun yang mendengar itu merasa jengkel sendiri terhadap perlakuan Ibunya itu.

"Ibu biarin Alena tau siapa dirinya itu" ujar Aletta, Alena yang sedari tadi pusat pembicaraan itu hanya bingung.

"Kalian sebenarnya mau ngomong apa, aku gak ngerti apa yang kalian mau ucapin" tanya Alena kepada Patricia dan juga Aletta karena merasa bingung dengan topik pembicaraan tersebut.

"Apa kalian bisa diam sejenak" ucap Carlos tiba-tiba, Alena yang mendengar itu kaget karena ayahnya tiba-tiba membuka suaranya, sudah berapa lama ia tidak mendengar suara itu tetapi kali ini suara nya terdengar lemah tidak seperti waktu Alena tinggal bersama Ayahnya hanya ada suara teriakan yang didengarnya.

"Baca" ujar Carlos sembari memberikan beberapa berkas kepada Alena, Alena pun dengan sigap menerima berkas itu karena ia sangat penasaran akan isinya sampai Ibu, Ayah dan juga Aletta sampai seperti ini.

Ia pun membuka beberapa berkas tersebut dan membacanya dengan teliti agar tak terlewat satu katapun.

Patricia yang sedari tadi melihat itu merasa was-was akan Alena, karena ia takut Alena akan menjauhinya karena berkas tersebut, ia juga takut jika Alena pergi dari rumah ini dan merasa benar benar terpuruk setelah tau kebenarannya.

Alena pun sudah selesai membaca semua itu, tatapan saat ini kosong entah apa yang ia pikirkan tetapi ia merasa terkejut dan juga teramat sedih terhadap dirinya sendiri.

"Hiks...hiks..." tangisan itu Patricia sangat membencinya, karena air mata itu berasal dari Alena sendiri.

"Alena" ucap Patricia dan langsung memeluk Alena dengan erat, saat ini Patricia kesal akan putrinya sendiri yang tiba-tiba saja datang bersama mantan suaminya dan meminta berkas yang selama ini Patricia simpan dengan rapat-rapat.

"A-aku bukan anak Ibu, kenapa" ujar Alena di sela-sela tangisannya ia merasa tersakiti kali ini dan ini lebih sakit dari pada ayahnya memukulnya dahulu.

"Maafin Ibu, Ibu bakal ceritain semuanya" ucap Patricia, segeralah ia menceritakan semuanya yang terjadi selama ini kepada Alena. Alena hanya terkejut, Aletta yang sedari tadi melihat dan mendengarkan semua itu merasa iba kepada Alena.

Tetapi Aletta juga merasakan apa yang dirasakan Alena, sama-sama dibuang oleh orang tua nya sendiri sangatlah menyakitkan apalagi mengingat ia berada di sebuah panti asuhan ia merasa memang awalnya bahwa ia tidak memiliki orang tua tetapi saat ia bermain bersama teman pantinya, ia melihat Ibu panti itu tengah berbicara kepada seorang wanita dan ia mendengar bahwa nama dirinya disebut sebut.

Setelah wanita itu pergi, Aletta bertanya kepada Ibu panti itu, dan Ibu panti itu hanya menjawab bahwa itu hanya seseorang yang berkunjung tetapi Aletta tidak percaya begitu saja, Aletta kecil sangatlah cerdik ia pun menangis sekencangnya agar diberitahu siapa wanita itu dan akhirnya Ibu panti itu berkata bahwa itu Ibunya sendiri, setelah mendengar itu Aletta merasa sangatlah senang akan kenyataan itu, dari situlah ia bertekad jika sudah besar nanti ia ingin bertemu Ibunya dan akhirnya pun semua terjawab, saat ini saja ia sudah bersama Ibunya dan juga Ayahnya.

ALFA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang