Chapter 10 ✓

226 21 1
                                    

"Ibu dia siapa" tunjuk Alena sesampai dirumah Patricia, saat memasuki rumah Patricia dan melihat seorang prempuan yang seumuran dengannya mungkin.

"Sekarang dia kakak kamu, umur kalian juga sama, namanya Aletta" ucap patricia sembari tersenyum, gadis yang namanya disebut itu hanya bingung menatap Alena, karena entah  darimana Alena dipungut oleh Ibunya ini.

"Aletta sekarang dia adik kamu" sahut Patricia kepada Aletta, yang sedari saja menatap bingung kearah mereka berdua.

"Dia siapa Bu, apa Ibu ngambil dia dari panti asuhan" ucap Aletta dengan nada tidak suka, karena jika ada Alena disini pasti Ibunya tidak akan memperdulikan dirinya lagi dan juga ia pasti akan kehilangan kasih sayang dari Ibunya.

Alena yang mendengar itu sangat sedih, apa sebegitu menyedihkannya dirinya ini sehingga orang-orang berpikir ia adalah anak dari sebuah panti.

"Aletta jaga ucapan kamu, kenalin nama dia Alena dia sekarang adik kamu" ucap patricia sembari mengenalkan Alena kepada Aletta, Aletta yang sedari mendengar kata 'Adik' dari mult Ibunya itu, hanya panas mendengarnya entah mengapa rasa tidak sukanya sangat besar kepada Alena.

"Aku gak mau punya adik" ujar Aletta yang menatap Alena dingin.

"Aletta" geram Patricia ia sangat tidak suka dengan sifat Aletta yang seperti ini biasanya Aletta selalu menurut kepadanya, tetapi kali ini Aletta benar-benar menunjukka rasa tidak sukanya secara terang-terangan kepada Alena, Alena yang mendengar itu hanya menunduk dan diam mendengar Aletta dan Patricia beradu mulut hanya karena dirinya.

"Terserah Ibu aku enggak peduli". Aletta pun langsung pergi ke arah kamarnya dan menutup pintunya dengan keras, entah mengapa ia merasa Ibunya akan menyayangi Alena lebih dari dirinya itu membuat dirinya takut, ia harus berpikir keras agar Alena tidak tinggal dirumah ini bersama dirinya dan juga Patricia.

***

Ditempat lain, setelah dari rumah Ayahnya Alena. Rafa sedang berada di sebuah  Cafe dengan temannya yaitu Glen, karena ia ingin bertanya tentang Alena kepada Glen siapa tau teman kurang warasnya itu tau sedikit tentang Alena.

"Tumben lo pengen ketemu gue, kangen ya sama gue" ucap Glen kepada Rafa dengan nada yang dibuat-buat agar menyerupai suara perempuan.

"Bunuh orang dosa gak sih" balas Rafa dengan kesal, Glen yang mendengar itu pun pura-pura terkejut sembari menatap Rafa dengan pandangan terkejutnya itu.

"Enggak kok kalo buat Abang Rafa" jawab Glen sembari mengedipkan matanya, tentu saja langsung dibalas dengan pandangan aneh dari Rafa.

"Jijik woi nanti disangka homo gue lagi" ucap Rafa sembari menjitak kepala Glen, entah  mengapa ia menyesal telah menyuruh Glen datang kemari.

"Sakit gila" ucap Glen sembari mengusap-usap kepalanya.

"Iya lo emang gila" jawab Rafa ketus, karena saat ini Glen sangatlah membuang waktunya dengan pembicaraan yang tidak penting sedari tadi.

"Serah lo, ngapain nyuruh gue kesini" balas Glen, Rafa sudah menduga Glen pasti marah kepada dirinya, astaga memang Glen benar-benar seperti anak prempuan dulu Ibunya Glen ingin sekali mempunyai anak prempuan tetapi yang keluar Glen anak jadi-jadian setengah prempuan dan setengah laki-laki.

"Baperan amat lo elah, dulu kenapa coba gue mau temenan ama lo" ucap Rafa sembari berpikir mengapa dulu ia mau saja berteman dengan Glen, padahal Glen adalah manusia jadi-jadian.

ALFA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang