#13 salah paham

9 2 0
                                    

****

Hari-hari pun berganti Chika pun menjalankannya seperti biasanya.
"Aduh gimana ini sih, udah tau gua ga bisa bikin puisi" desis Chika
Tiba-tiba Chika kaget karna ada seseorang yang duduk di samping bangku nya, ia heran padahal kan hari ini Meisya tidak masuk.
Dan ternyata itu Asyaf.
"Sini buku lu" katanya
"Emang mau ngapain si !!" kata Chika dengan sinis
Dan Asyraf langsung mengambilnya bgtu saja dan menuliskan sebuah puisi di belakang buku itu.
"Apaan sih lu, dari pada begitu bantuin gua dong bikin puisi!!"
"Emang ada tugas?" tanya Asyraf dengan heran
"ADA!! Makannyaaa jangan cabut ke kantin Mulu!!" Ujar Chika dengan ngegasnya
"Yaudah sih hehe ..."
Dan lumayan juga Chika di bantuin Asyraf akhirnya dia cepet selesai ngerjainnya.

****

Waktu pun berlalu begitu cepat hingga akhirnya mereka naik ke kelas 12.
Seperti dari tahun ke tahun, nama murid pun di acak kembali dan Chika pun tidak sekelas lagi dengan semuanya temannya itu.
Akhir-akhir ini juga asryaf dan Chika jarang berkomunikasi selain asryaf yang tidak ada kabar dan Chika pun enggan untuk menegur asryaf karna ia tidak ingin ada omongan negatif tentangnya yang dekat dengan asryaf. Apalagi asryaf adalah anak geng populer di sekolahnya sedangkan ia hanya murid biasa yang tidak sepopuler asryaf.

Suatu ketika Chika pun melewati depan kelas asryaf. Sebenarnya Chika ingin sekali menegur asryaf dan ingin menanyakan mengapa handphone nya tidak aktif, tetapi ia mengurungkan niatnya karna ia melihat Asyraf tengah berbicara dengan salah satu temannya dan akhirnya Chika lewat begitu saja di depan nya. Tetapi betapa kagetnya Chika melihat pintu yang di tutup dengan kencang oleh asryaf.
"Iyuh" 
"Duaaaaklekk"
ujar asryaf sambil menutup pintu dengan kencang.
"Dia kenapa sih? Apa karena ga gua tegur?" Tanya nya dalam hati.


Senja Yang Tak BeralasanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang