#11 hukuman pak ikhsan

20 3 0
                                    

****

Pagi ini suasana di sekolah mendung. Pagi ini Chika datang ke sekolah menunggangi ojek online karna pak Amril sakit dan di rawat di rumah sakit. Hari ini Chika datang terlambat. Ia sangat gelisah karna sebelumnya ia tidak pernah terlambat dan gerbang sudah di tutup. Sesampainya Chika di depan gerbang sekolah tiba-tiba ada segerombolan anak-anak geng bandel di sekolahnya yang juga terlambat, tiba-tiba ada seseorang yang menepuk punggung Chika.
"Hey lu terlambat" Kata Asyraf dengan lantangnya.
"Aduh Syraf gua kira siapa" Jawab Chika dengan leganya karena ia telah mengetahui yang menepuknya adalah Asyraf.
"Greekk" bunyi gerbang di buka.
"Tuh gerbangnya udah di buka ama pak Rahmat" Kata Asyraf.
"Pada kebiasaan nih telat terus!" Kata pak Rahmat.
"Tadi kesiangan pak bangunnya" Kata Asyraf dengan santainya.
Merekapun berjalan melewati lorong menuju kelasnnya.
"Udah yuk masuk ke kelas tapi, nanti di hukum lagi hormat di depan tiang bendera" Kata Chika dengan cemasnya.
"Kan ada gua, inget kan gua sahabat lu jadi susah seneng bareng" Kata Asyraf sambil tersenyum.
Sesampai mereka di kelas sudah ada pak Ikhsan dan mereka pun langsung di berikan hukuman untuk hormat di depan tiang bendera sampai jam istirahat pertama. Merekapun langsung berjalan ke lapangan untuk menjalankan hukumannya.
"Tuh kan bener" Kata Chika dengan menyesal.
"Eh tunggu, tadi kenapa lo kok bisa telat? dan tadi gua liat lu naik ojol?" Kata Asyraf sembari hormat ke tiang bendera.
"Tadi pak Amril gak bisa anter soalnya dia lagi sakit" Ujar Chika.
"Oh jadi begitu ceritanya" Kata Asyraf dengan menatap lurus Chika.
Merekapun masih terus hormat ke depan tiang bendera, sampai akhirnya bel istirahat pun berbunyi. Anak-anak pun berhamburan keluar kelas dan mereka semua melihat Asyraf dan Chika di hukum di lapangan. Banyak yang membicarakan mereka.
"Ih itu masa anak baik di hukum" Gumam seorang sisiwi.
"Aduhh udah banyak bocah lagi nih" Kata Chika.
"Gua malu syraf" lanjut Chika dengan cemasnya.
" iya ya gua juga malu" kata asyraf dengan tangannya mengaruk kepala.
Tiba-tiba ada suara hentakan kaki dari belakang dan ternyata itu pak Ikhsan.
"Udah hukuman kalian selesai, tapi jangan di ulang lagi ya!" Ujar pak Ikhsan.
"Akhirnya selesai juga" bisiknya di dalam hati Chika.
Tiba-tiba Asyraf beteriak kegirangan sampai-sampai Chika kaget mendengan suaranya.
"Huhu.. akhirnya selesai, lanjut jajan" Teriak Asyraf.
"Ih bikin kaget! Selaw dong ngomongnnya!" Kata Chika.
Asyraf sambil tertawa dan meninggalkan Chika. Chika pun langsung menuju kelas.
"Cik kok kamu bisa terlambat sih?" Tanya Meisya.
"Jadi tadi tuh pak Amril lagi sakit dan gak ada yang bisa nganterin aku soalnya kan ayah lagi ke Bandung terus bunda lagi ke Bekasi " Sahut Chika.
"Tumben bunda gak ada di rumah?" Kata meisya dengan heran.
" Bunda soalnya mau buka cabang toko kuenya di Bekasi" Kata Chika.
"Ooh gitu, yaudah yuk kita ke kantin" Kata meisya.

Tak terasa bel pulang sekolah pun berbunyi.
"Kring kring" bel berbunyi.
Anak-anak pun berhamburan ke luar kelas untuk pulang, kecuali dengan Asyraf dan Chika karena mereka belum menyelesaikan catatan mereka.
"Chika, kamu belum selesai?" Kata Meisya.
" Belum nih, aduh gimana ya?" Kata Chika.
"Gimana kalo kita main di sekolah?" Sambar Asyraf.
"Ide bagus tuh syraf ayo" Kata Meisya.
"Yaudah bentar-bentar aku mau selesaiin catatannya" Kata Chika.
Meisya dan Asyraf pun keluar kelas dan bermain-main di lapangan. Tiba-tiba ada suara hentakan kaki dari luar kelas dan ternyata itu Dito.
"Cik lo belum pulang?" Kata Dito karena heran.
"Belum nih, hehe" Kata Chika yang sedang menghadap papan tulis sambil menyelesaikan catatannya.
"Oh ya lu kok tadi enggak ada di kelas sih?" Lanjutnya.
"Biasa anak OSIS banyak rapatnya" Kata Dito sambil tersenyum simpul.
"Oh gitu lo enggak ngerjain tugas ini dong?" Kata Chika sambil menunjuk ke arah papan tulis yg ada di depannya.

Senja Yang Tak BeralasanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang