#9 Hukuman yang menyenangkan.

18 3 0
                                    

Pada hari ini Chika diantar oleh supirnya sampai depan gerbang sekolah dan Chika bertemu Asyraf dan Kanya.
" Eh Chika" Kata Asyaf dengan tersenyum dan Kanya juga ikut tersenyum.
" Eh kalian, cie cie yang berangkatnya bareng nihh.." Kata Chika.
Mereka berdua hanya tersenyum ketika mendengar perkataan Chika. Tidak begitu jauh dari gerbang Kanya pun masuk ke kelasnya, lalu Asyraf dan Chika masuk ke kelas bersama.
Tak begitu lama bel pelajaran pertama pun berbunyi.
" Eh mei lu udah ngerjain PR matematika belum?" Kata Asyraf.
" Oh iya belom tuh" Kata Meisya.
Setelah bertanya pada Meisya, Asyraf langsung berdiri tegap di depan papan tulis dan berbicara ke semua teman-teman di kelas.
" Pokoknya nanti jangan ada yang bilang ada PR oke! Karena rata-rata belum pada ngerjain, nanti bilang aja gak ada PR!!!" Kata Asyraf dengan lantangnya.
Dan mereka semua menjawab.
" oke"
"siap"
" Mantap"
" Sip"
"Siap 86" Kata Tija.
" Mei si Asyraf gila kali ya ngomong gitu ke temen-temen yang lain" Kata Chika dengan herannya.
" Sekarang aku tanya kamu udah ngerjain belom?" Kata Meisya.
" Belom sih " Kata Chika.
" Yaudah ikutin aja orang nyatanya semuanya juga gak ngerjain, orang gurunya aja belom ngebahas materi yang itu udah di kasih soal aja." Kata Meisya dengan kesalnya.
Chika hanya menganguk dan melihat keadaan sekitar yang gaduh karena tidak ada guru. Tiba-tiba Asyraf menhampiri dan mengejutkan Chika.
" Woyyy , bengong aja kesambet lho" Kata Asyraf dengan santainya.
"Eh-eh bikin kaget aja, apan sih gak ada yang ngelamun kok"  Kata Chika.
" Maaf-maaf gua bikin lu kaget ya.."  Kata Asyraf.
"Iya nih ka-" belum sempat Chika melanjutkan bicaranya Pak Ikhsan pun masuk. Pak Ikhsan adalah guru matematika yang terkenal galak.
"Pagi anak-anak" Kata pak Ikhsan.
"Pagi pak Ikhsan" Serentak menjawab.
" Ayo kumpulkan PR-nya" Kata pak Ikhsan.
Karena mereka semua belum mengerjakan PR keadaan di kelas pun hening.
"Kok pada diem aja sih, mana PRnya kumpulin" Sahut pak Ikhsan karena ia heran anak-anak muridnya seketika diam.
" Semuanya belum pada ngerjain pak" sahut Zikra dengan santainya.
"Karena gak ada yang ngerjain jadi kalian satu kelas bapak hukum" Kata pak Ikhsan.
" Nih nih kerjaannya si Asyraf ngehasut temen-temen jadinya di hukum kan" Kata Chika.
" Kamu belum pernah kan di hukum rame-rame? Enak tau seru"sahut Asyraf dengan cepatnya padahal Chika sedang berbicara dengan Meisya bukan dengannya.
" nyamber-nyamber aja sih lu" Kata Chika dengan sewotnya.
" Santai-santai tenang nanti lu liat aja gmn enaknya di hukum satu kelas".Sahut Asyraf.
"Kalian harus membersihkan lapangan!!" Kata pak Ikhsan.
"Kita harus nyapu lapangan gitu pak?" Tanya Zikra.
"Bukan hanya menyapu tapi harus menyiram tanaman di sekitar lapangan dan membersihkan selokan yang ada di sana" Kata pak Ikhsan.
Dan dengan pasrah mereka semua mengerjakannya. Tapi Chika merasakan bahwa kerja bersama-sama itu menyenangkan. Di tengah-tengah hukuman itu tiba-tiba Asyraf memegang sapu lidi dan menganggap sapu itu sebagai gitar dan ia bernyanyi-nyanyi, akhirnya semua pun tertawa dan Chika pun ikut tertawa.
"Enak kan di hukum rame-rame"  Kata Asyraf.
" iya deh iya" Kata Chika.
Merekapun menjalankan hukumannya dengan bersenang senang.

****

Senja Yang Tak BeralasanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang