Pertama.

161 34 15
                                    

Playing "Rumpang-Nadin Amizah"

Tuan,
Dulu bersamamu aku ialah api yang membumbung tinggi.
Pekat asap rinduku kadang mencipta sesak hati.
Kala itu,
engkau adalah kayu,
kerap kali mengucap kasih, hingga kobarku menari-nari.
Sering pula Tuan rapalkan janji,
maka karsaku betah berdiam diri.
Hamba api berseri-seri.

Tuan,
Sekarang aku sebuah lilin.
Sinarku redup,
Tak cukup benderang melihat parasmu di malam hari.
Tapi biarkan hamba menerangi,
lilin kecil ini rela berbagi kerlip di perjalanannya menuju mati.

Tapi tuan justru berdiam diri.
Apakah remangku membuat ucap kasihmu pergi?
Kemana rapal janji itu berlari?
Hamba mencari cinta yang biasa kau beri
Dimana semua lisan manis itu bersembunyi?


[7 April 2019]


@ksaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang