Tiga

32 28 5

oleh Malisa007

oleh Malisa007

Tok...Tok...Tok....

Suara palu yang mengetuk paku cukup nyaring sehingga membuat telinga orang-orang sekitarnya menjadi bising mendengarnya apalagi suara ngelas yang tak kalah nyaring.

Saat itu, aku sedang asyik bermain boneka kesayanganku. Aku melihat yang mengetuk paku dengan palunya adalah seorang pria tua yang sangat lemah dan tidak berdaya. Dia terlihat tidak semangat dan aku mencoba menolongnya.

Tidak lupa, pria tua mengucapkan terima kasih kepadaku yang telah menolongnya. Saat itu, aku melihat ada sebuah rumah yang terlihat angker, membuatku menjadi tertarik untuk masuk ke dalam rumah tersebut.

Tiba-tiba, aku dihentikan oleh pria tua dan mengatakan kalau rumah itu tidak boleh dimasuki siapapun karena alasannya orang yang sudah masuk ke dalam rumahnya, tidak bisa kembali karena terjadi kejadian yang mengerikan.

Aku menjadi penasaran dan bertanya kepada pria tua bahwa kenapa beliau tahu kejadian itu. Mulailah, pria tua bercerita kepada kami.

***

Suatu hari, ada sepasang suami istri yang mulai menghuni ke dalam rumah itu. Mereka sangat bahagia bisa tinggal di dalam rumah itu karena masih baru dan belum ada yang menghuni.

Tetapi buruknya, setiap malam, mereka selalu mendengar suara mengerikan yaitu suara senjata tajam seperti palu. Mereka sangat ketakutan maka setiap malam mereka perlu dipatroli oleh polisi supaya aman.

Namun, pada suatu hari, sepasang suami istri ditemukan tewas yang menggenaskan akibat pukulan yang mengerikan oleh pelaku yang membawa palu. Polisi mengatakan kalau pelaku tersebut memukuli kepala mereka hingga bocor. Padahal, setiap malam para polisi selalu berpatroli di lingkungan mereka.

Tidak ada yang tahu siapa pelakunya karena sangat misteri. Lagipula, orang-orang yang menghuni dan pergi kedalam rumah itu kudengar akan ditemukan hilang dan tewas di keesokan harinya. Maka, disarankan tidak ada yang kesana sampai pelakunya ditangkap.

***

Mendengar cerita itu, aku mulai merasa ketakutan dengan memeluk boneka kesayanganku. Tanpa berpikir panjang, aku langsung ijin pamit pergi meninggalkan pria tua itu.

Sementara itu, pria tua tersebut langsung tersenyum ketika melihat palu yang dia pegang dan dirinya langsung tertawa terbahak-bahak.