Our Happines ( 01 )

2K 172 7
                                    

Irene keluar dari kamar mandi dengan handuk yang meliliti tubuhnya. Merasa lebih segar hari ini walaupun tetap ada yang kurang. Tidak ada kecupan hangat dari Suho selama tiga hari karena memang suaminya itu belum pulang. Malah Irene berpikir mungkin Wendy memiliki janji dengan Suho di café tempo hari. Bisa saja Suho menceritakan masalahnya dengan Irene pada Wendy dan wanita itu lah sandaran baru Suho saat ini. Irene memakai celana jeans biru gelapnya dengan T-shirt putih lengan panjang sebagai atasan. Berencana pergi? Tentu saja. Untuk mencari udara segar, kenapa tidak.

Irene keluar kamar menuju pantry. Ia sedang menuangkan air saat bel apartemennya berbunyi. Irene berjalan menuju pintu, melihat siapa yang datang di layar intercome. Seorang lelaki dengan pakaian formal sedang berdiri di sana. Jangan-jangan dia salah satu client Suho. Oh, bagaimana ini?

Irene segera menghampiri pintu dan membukanya. Lelaki itu tersenyum lalu membungkuk singkat. Reflek, Irene juga membungkuk padanya.

"Good Morning Mrs.Bae Joohyun. I am Peter. I was asked by your husband to drive you to airport." Kata pria itu ramah.

Irene mengerutkan keningnya heran. "My husband?"

"Yes, your husband, Mr. Kim Junmyeon."

"You said, to the airport? Me? Now?"

Peter mengangguk.

Irene sedikit terkejut sekaligus bingung hingga ia hanya bengong selama sekian detik lamanya.

Hingga kemudian Peter berdeham pelan untuk sekedar menyadarkan Irene dari lamunannya. "Mrs. Bae?"

"Ah, umm, where am I going? Where is he now?"

"I am sorry, Madame. But I am afraid I can't tell you that."

"But I haven't prepared anything. Could you wait?"

"You don't have to do that. Mr.Kim had prepared everything there."

"Oh really?"

"Yes." Peter mengangkat lengannya sebentar untuk sekedar melihat jam di tangannya. " Sorry Madame, but your flight is waiting."

"I – I'll take my bag. Wait a minute." Irene masuk dan mengambil tas selempangnya yang telah ia siapkan di sofa. Dengan cepat ia memakai sepatu kets nya lalu menutup pintu apartemen.

Peter membimbingnya menuju basement. Setelah sampai ia membukakan pintu untuk Irene. Irene cukup canggung untuk perlakuan itu. Dia bahkan membungkuk sambil mengucapkan terima kasih pada pria itu, membuatnya tertawa kecil.

.

.

.

.

.

Irene duduk sambil memandangi awan putih yang tampak terbelah oleh sayap pesawat lewat jendela di sampingnya. Senyumnya kembali terukir ketika ia mengingat kemana tujuannya dengan burung baja raksasa ini. Ke tempat yang sebenarnya sudah sejak lama ingin ia kunjungi. Paris. Irene ingin sekali bisa melihat sendiri berbagai model busana di sana, karena Paris lah yang menginspirasinya untuk menjadi seorang designer.

Terlalu larut dengan lamunannya sendiri, membuat Irene tak menyadari adanya seseorang yang datang mendekat. Mengharuskan wanita berseragam itu menepuk bahunya pelan.

"Mrs. Bae Joohyun? Are you okay?" tanya pramugari itu ramah.

"Yeah, I am good."

Pramugari itu tersenyum. "If you need something, you can tell me."

Yes, It's Us [ SuhoXIrene ]  ✔️Where stories live. Discover now